Menyusul skorsing berat dari komisi disiplin (Komdis) PSSI terhadap striker Arema Malang Emile Bertrand Mbamba, manajemen Singo Edan menyatakan memberikan dua alternatif kepada pemain asal Kamerun tersebut.
Surat Keputusan (SK) komisi disiplin (Komdis) PSSI mengenai sanksi untuk Arema Malang sudah sampai ke kantor Singo Edan kemarin. Di mana dalam SK tersebut terdapat tiga putusan, yakni mengenai sanksi kepada Emile Bertrand Mbamba, Alexander Pulalo, dan Panpel Arema.
Seperti diketahui, untuk Mbamba, hukumannya adalah skorsing lima tahun plus denda Rp50 juta. Sedangkan Alex dikenai sanksi denda Rp25 juta, dan Panpel Arema dikenai laga usiran tanpa penonton dalam dua pertandingan home terdekat plus denda Rp20 juta, menyusul kericuhan yang terjadi saat Arema dikalahkan PKT Bontang PKT 2-1 pada 13 September lalu.
Semula, pengurus Arema menyatakan sedang menyiapkan materi banding untuk mendapatkan keringan hukuman. Termasuk untuk bomber andalannya Mbamba yang dikenai sanksi berat. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda apakah rencana banding itu akan dilakukan.
Meski demikian, manajemen sudah menyiapkan dua alternatif khusus bagi Mbamba. Yakni melakukan upaya banding jika memang memungkinkan untuk mendapatkan keringanan hukuman secara signifikan, atau melakukan pemutusan kontrak.
"Pengajuan banding itu hanya akan kami lakukan bila cara itu masih sangat dimungkinkan untuk mengurangi sanksi hukuman Mbamba. Jika tidak, maka terpaksa kami ambil alternatif kedua, yakni pemecatan," tegas M Taufan, manajer Arema kepada wartawan di Malang kemarin.
Lebih lanjut ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih belum mengambil keputusan apa pun terkait hukuman bagi Mbamba. Sebab masih mempelajari kemungkinan yang akan terjadi. Meski diakuinya, manajemen tetap menginginkan bomber asal Kamerun itu tetap berada di Arema.
Namun demikian, manajemen kemungkinan akan mengambil alternatif kedua, yakni melakukan pemutusan kontrak terhadap Mbamba.(Goal)