Tidak ada garansi 100% tuan rumah bakal memetik poin penuh di pentas Liga Super 2008/2009.Pekan ketujuh Liga Super bisa menjadi rujukan.
Dari lima pertandingan,hasil draw 1-1 hanya milik tuan rumah PSMS Medan saat menjamu penguasa kerak klasemen Persitara Jakarta Utara, Selasa (16/9). Sisanya, tuan rumah justru rontok di depan pendukung sendiri. Bahkan, tiga pertandingan di antaranya tuan rumah kalah dengan selisih dua gol.Karena itu, Persela Lamongan tetap harus waspada saat menjamu Persik Kediri di Stadion Surajaya,Lamongan, nanti malam. Realitas itu bukannya tak disadari Pelatih Persela M Basri.
Menurut dia, tekanan yang dihadapi antara tim tuan rumah dan tamu relatif sama. Dukungan suporter bahkan keluarga pemain juga tidak melulu menghasilkan nilai positif. ’’Tuan rumah tidak bisa takaburlagi. Kemenanganharus diperjuangkan dengan dukungan motivasi tinggi pemain. Nilai plus sebagai tuan rumah tetap ada, tapi tidak menjamin.Kami berusaha menang agar bertahan di empat besar.Kami tahu bahwa Persik bermaterikan bintang,” ungkapnya kemarin.
Untungnya,Persela masih bisa bernapas lega. Sebab, jika ditotal secara keseluruhan– sampai pekan kesembilan– tuan rumah tetap menguasai perolehan angka.Dari 80 pertandingan, tuan rumah meraja dengan 42 kemenangan. Mereka kehilangan angka hanya pada 19 pertandingan,sisanya seri. ’’Sebenarnya situasinya sama saja. Namun, kepemimpinan wasit sekarang lebih berkualitas dan bermartabat.
Tren itu yang bergeser.Kami harus bekerja keras, apalagi kehilangan Edgar Aguilera absen. Tiga angka menjadi syarat mutlak. Toh, kami menginginkan posisi lebih baik pada akhir putaran pertama. Lalu, menjaga keseimbangan itu sampai akhir kompetisi. Persela juga menginginkan juara,” tandas mantan Pelatih PSM Makassar itu. Persik berargumen sama, belum ada jaminan tuan rumah memenangkan pertandingan.
’’Musim lalu tuan rumah kerap diuntungkan, apalagi setelah separo kompetisi. Namun,sekarang tuan rumah bukan lagi garansi.Imbasnya, selisih nilai terutama di papan atas tipis,”ujar Asisten Pelatih Persik M Sukriyan,yang akan kehilangan bomber Cristian Gonzales. Sementara itu, Pelatih Persija Jakarta Danurwindo menyatakan, tergelincirnya beberapa tuan rumah lantaran tuntutan angka yang harus dipenuhi lawannya.
Macan Kemayoran–julukan Persija–berprinsip, tandang tetap potensi angka. ’’Kami selalu mencari nilai penuh baik awaymaupun home. Fenomena itu memang ada di Persija.Kalau kompetisi ingin maju, sikap wasit, pemain, dan suporter harus diperbaiki. Hukum harus ditegakan tanpa pandang bulu. Akan tetapi,memang ada usaha BLI untuk mengikis image buruk kompetisi,”tandasnya. (Sindo)