AFC kembali mendesak klub-klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) lebih gesit membangun klub menjadi lebih profesional.
Hal itu bisa dicapai dengan dua cara,yakni pembentukan atribut klub yang pakem dan terdaftar,serta pembangunan wadah klub dalam perseroan terbatas (PT). Desakan itu disampaikan dua petinggi AFC, Deputi Chairman Tokuaki Suzuki dan Deputi Ad Hoc Kompetisi Hibiki Kato,yang mendatangi Badan Liga Indonesia (BLI),Rabu (10/9).
’’AFC sebenarnya sudah beberapa kali menyampaikan desakan tersebut.Namun, kali ini lebih serius karena mereka kembali menegaskan deadlinepada 15 Desember agar semua klub harus sudah berbentuk PT. Kalau tidak, mereka bisa menganggap LSI bermasalah,”ujar Manajer Administrasi Kompetisi Azwan Kharim, yang bersama Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono selama dua jam menerima kedatangan pengurus AFC tersebut.
Hingga saat ini baru empat klub yang telah berbentuk PT, yakni Persija Jakarta,PSMS Medan,Arema Malang, dan PKT Bontang.Namun,Azwan memastikan klub lain akan segera menyusul sehingga sebelum 15 Desember semua sudah beres. Beberapa klub memang merespons positif desakan AFC tersebut. Bahkan, salah satu kontestan LSI Persijap Jepara langsung menggelar rapat, sehari setelah kedatangan petinggi AFC.
’’Kami memang sudah memikirkan agar Persijap segera membentuk PT.Sekarang kami masih rapat, untuk selanjutnya mendaftarkan PT Persijap ke notaris,”tutur Sekum Persijap Edi Sutjatmiko kepada SINDO kemarin.
Edi menegaskan, seluruh pengurus klub sudah merancang bidang-bidang usaha yang akan dikembangkan sebagai lahan penggalian dana. Baik melalui sponsor, penjualan merchandise, tiket, maupun beberapa bidang usaha lain. Eksistensi klub akan bergantung pada kemampuan pengelolaan PT Persijap sebagai klub profesional. (Sindo)