Untuk urusan tendangan bola-bola mati (free kick), Bambang Nurdiansyah tak pak perlu pusing lagi. Sudah ada dua pemain yang diplot menjadi eksekutor free kick, yakni gelandang Ahmad Sembiring Usman dan striker Emile Bertrand Mbamba.
Namun, bukan berarti kebuntuan Arema dalam mencetak gol dari bola-bola mati seperti musim lalu sudah teratasi. Justru adanya dua pemain yang memiliki spesialisasi tendangan bola mati menimbulkan persoalan tersendiri. Itu karena keduanya mempunyai ambisi dan egoisme yang tinggi untuk menunjukkan siapa yang terbaik dalam mengeksekusi free kick.
Buktinya, dalam beberapa kali tampilan di Liga Jatim 2008 dan beberapa partai uji coba lainnya, keduanya sering terlibat perselisihan. Bahkan, perselisihan Sembiring dan Usman sangat mencolok di lapangan ketika memperebutkan siapa yang lebih berhak mengeksekusi. Tak jarang, perselisihan keduanya berlanjut di luar lapangan. "Memang ada perselisihan soal siapa yang lebih berhak menendang free kick. Namun, perselisihan itu sudah diminimalisasi. Dan, keduanya bisa mengerti," ungkap Bambang.
Sebenarnya, begitu mengetahui keistimewaan yang dimiliki dua pemainnya itu, Bambang langsung menginventarisasi kelebihan masing-masing. Hasilnya, Sembiring memiliki tendangan keras dengan akurasi cukup tinggi. Sedangkan Mbamba mempunyai kelebihan melakukan tendangan melengkung.
Dengan kelebihan yang dimiliki keduanya itulah, jauh-jauh hari Bambang sudah mengambil keputusan mengenai wewenang pengeksekusi tendangan. Bila Arema mendapatkan hadiah free kick yang posisinya lurus dengan gawang, eksekutornya adalah Sembiring. Sedangkan Mbamba diberi kesempatan mengeksekusi tendangan bebas yang agak menyamping dari gawang, baik itu di kiri maupun kanan.
Namun, lanjut mantan pemain Arema di era Galatama 1989 tersebut, keputusan yang telah dibuatnya dilanggar sebagian oleh Mbamba. "Dia (Mbamba) ingin menunjukkan keistimewaannya sebagai pemain asing dengan mengambil tendangan yang seharusnya wewenang Sembiring. Rupanya Sembiring tak mau mengalah begitu saja sehingga terjadi sedikit perselisihan," ujar Bambang.
Namun, persoalan antara kedua pemain itu sudah selesai setelah diberi pengertian. Bambang berharap pada pertandingan resmi Arema, problem salah pengertian itu tak terulang. (JP)