Lini mana yang paling kuat di Arema? Dari tiga lini yang ada yakni belakang, tengah, dan depan, tampaknya lini pertahanan Arema yang paling kuat. Bahkan, bisa dibilang merupakan salah satu yang terkuat di ajang Indonesia Super league (ISL).
Indikatornya, Arema baru kemasukan 3 gol dari enam kali pertandingan yang telah dilakoninya. Catatan kebobolan itu merupakan yang terbaik di ISL. Arema hanya kebobolan dalam dua laga, yakni saat digunduli tamunya Pelita Jaya Jawa Barat (27/7) 0-2 dan saat mengalahkan tuan rumah Persijap Jepara (19/7) 1-2.
Satu-satunya tim yang bisa menyamai kuatnya pertahanan Arema adalah Pelita Jaya. Tim yang didanani Nirwan D. Bakrie tersebut juga baru kebobolan 3 gol dari lima laga yang sudah dilakoninya.
Itu menandakan bahwa Arema dan Pelita yang sama-sama didominasi pemain-pemain muda memiliki kesamaan dalam ketatnya pertahanan. Hanya saja, posisi Arema untuk sementara lebih baik jika dibandingkan Pelita. Arema bercokol di tiga besar, sedangkan Pelita Jaya sampai saat ini masih berkutat di peringkat ke-11.
Menurut asisten pelatih Arema Joko Susilo, bagusnya pertahanan Arema dikarenakan banyaknya pemain belakang Singo Edan yang berkualitas. "Pemain belakang Arema mempunyai kualitas yang merata, baik itu pemain pelapis ataupun pemain inti," ujar pelatih yang karib dipanggil Gethuk tersebut.
Karenanya, kendati ada beberapa pemain belakang Arema yang mengalami cedera seperti wing back kiri Alexander Pulalo, posisinya bisa digantikan dengan cukup baik oleh pemain lainnya seperti Zulkifli Syukur ataupun Fandy Mochtar.
Sedangkan di posisi stoper, Arema mempunyai banyak stok seperti Achmad Jufrianto, Richi Pravita Hari, Suroso, Aaron Nguimbat, dan Jefry Prasetyo. Sedangkan di wing back kiri, Singo Edan memiliki stok seperti Erik Setiawan dan Dodik Wahyudi.
Dan yang terpenting jangan melupakan peran kiper. Singo Edan mempunyai dua kiper yang cukup berkualitas yakni Muhammad Yasir dan Dadang Sudrajat. Keduanya mempunyai peran sangat vital dalam menepis kans emas tim lawan untuk mencetak gol.
Sayangnya, catatan baik lini belakang Arema masih belum diimbangi kesuburan di lini depan. Untuk urusan mencetak gol, Arema masih berada di posisi ke-11. Tim yang didirikan pada 1987 tersebut baru mencetak 8 gol. Jauh di bawah Persib Bandung dan Persik Kediri yang sudah mencetak 13 gol. Padahal, posisi kedua tim tersebut ada di bawah Arema. Persib misalnya, sementara masih ada di peringkat ke-10, sedangkan Persik berada di peringkat ke-6.
Namun, Gethuk mempunyai keyakinan, membaiknya performa duet striker Emile Bertrand Mbamba dan Emaleu Serge akan menambah kesuburan Arema.
Sisa waktu dua minggu sebelum menghadapi Deltras Sidoarjo (7/9) di Stadion Kanjuruhan akan dioptimalkan tim pelatih untuk mengasah naluri gol duet striker Kamerun itu. Di samping juga menyiapkan second striker yang bertugas untuk mengacak konsentrasi lawan di kala duet striker Arema itu mendapat kawalan superketat dari lawan. (JP)