MALANG - Skuad Arema tidak ingin lengah saat tampil di kandang Persiba Balikpapan (28/3) mendatang. Dengan mengusung target minimal satu poin, pelatih Gusnul Yakin mempersiapkan anak asuhnya secara maksimal. Salah satunya dengan memperkukuh pertahanan.
Formasi baru sedang disiapkan skuad Arema. Berbeda dengan kala menjamu Persela (14/3) yang mengusung skema 4-4-2, jelang lawan Persiba Gusnul merancang pola 4-4-1-1.
Perubahan formasi ini dilakukan, karena Gusnul berkeyakinan tuan rumah akan tampil menyerang sejak menit awal. Ini tak lepas dari kekalahan yang dialami Persiba dari Persiwa Wamena 4-2. Sehingga saat menjamu Arema dipastikan Persiba Balikpapan akan bermain ngotot untuk bisa meraih kemenangan. "Kebangkitan (Persiba) itulah yang kami sadari makanya kami harus kuat dalam pertahanan dengan merubah formasi," ujar Gusnul Yakin, kemarin.
Dengan formasi 4-4-1-1, Gusnul berharap lini tengah tim berjuluk Singo Edan bisa memenangkan pertarungan. Sehingga mempermudahkan bagi Suroso dan kawan-kawan dalam melancarkan serangan balik atau kuat dalam pertahanan ketika lawan melakukan serangan secara frontal.
Gusnul menambahkan, adanya perubahan formasi tersebut posisi Patricio "Pato" Morales yang selama ini selalu diduetkan dengan Fortune Udo akan digeser ke belakang. Dengan demikian peran Pato nantinya menjadi second striker atau penyerang lubang. Sedangkan posisi Chmelo Roman diinstruksikan untuk tetap menjalankan sebagai playmaker. Tapi Roman juga harus membantu menjaga pertahanan.
Gusnul mengakui dengan formasi tersebut tim berjuluk Singo Edan bisa meredam serangan pemain Persiba Balikpapan.
Gusnul percaya anak didiknya bisa mengalahkan Persiba Balikpapan. Asalkan anak asuhnya bisa bermain dengan disiplin tinggi seperti yang telah diterapkan saat mengalahkan Persiwa Wamena 2-0 (8/3) dan Persela Lamongan 1-0. Akan tetapi, dengan disiplin saja tidak cukup untuk mengalahkan Persiba, mengingat Persiba akan semangat untuk mengalahkan Arema. Sebab Persiba saat ini tengah berjuang untuk mentas dari papan bawah kompetisi Djarum Indonesia Super League (DISL). "Jadi, faktor mental bertanding inilah yang nantinya bisa menjadi penentu kemenangan," tutur mantan pelatih Persibo Bojonegoro ini. (gus/abm)