Dalam 10 pertemuan terakhir lawan PSM, Arema hanya mampu sekali menang. Yakni pada Ligina XIII, kemarin. Saat itu, Arema dipoles Miroslav Janu, eks pelain PSM dan menang 2-0. Selebihnya, Arema hanya bisa menahan imbang tiga kali dan enam pertemuan lainnya, selalu dimenangkan PSM.
Jika berkaca pada rekor tersebut, jelas bagi tim berjuluk Ayam Kinantan, tidak terlalu sulit mencuri poin di kandang singo. Terbukti, di kandang singo, PSM berhasil menang sekali dan dua kali seri. Meski jika berkaca pada dua pertemuan terakhir, Arema selalu sukses meraih poin saat bertemu PSM. Baik di Stadion Kanjuruhan, maupun di Stadion Andi Matalatta Makassar.
Melihat track record tersebut, wajar jika pertemuan kedua tim malam nanti dalam lanjutan Indonesia Super League, penuh aroma persaingan untuk menjadi yang terbaik.
Arema bisa jadi lebih diuntungkan karena tampil di kandang sendiri dan bekal menang di luar kandang, saat dijamu Persitara Jakarta Utara.
Sementara PSM Makassar, justru berangkat ke Malang dengan kondisi tidak menguntungkan. Yakni bermain imbang lawan Persipura di Stadion Andi Matalatta. Hanya saja, justru karena kegagalan meraih poin sempurna itulah, PSM ingin mencari kompensasi di Malang. Lantas bagaimana Arema?
‘’Pemain harus tampil lebih semangat lagi dan nggak perlu nervous saat main home. Kalau di luar kandang saja pemain bisa bawa Arema menang, jelas lawan PSM nanti, harus bisa menjadi pembuktian kalau mereka juga bisa menang di kandang,’’ terang asisten pelatih Joko ‘Gethuk’ Susilo, kemarin.
Faktor pembuktian itulah, yang disuntikkan Gethuk kepada pemainnya. Apalagi dia melihat, kondisi tim juga dalam suasana yang bagus. Masa peralihan dari pelatih Bambang Nurdiansah ke Gusnul Yakin, juga tidak terlalu berpengaruh.
Bahkan Gethuk menilai, pemain sekarang juga dalam kondisi enjoy dan permainan kolektif mereka juga kian terasa. Gethuk sendiri yang untuk sementara waktu tetap dipercaya memegang tongkat kepelatihan, sejak mundurnya Bambang ‘Banur’ Nurdiansah tentu sudah menyiapkan skema penangkal untuk meruntuhkan kekuatan PSM.
Terlebih, Gethuk memandang kekuatan PSM terletak di lini tengah dan depan. Lini tengah, Arema harus mampu memenangkan persaingan dengan PSM yang digawangi Claudio Proneto dan Syamsul Chaerudin.
Arema juga harus mampu meredam kecepatan dan kecerdikan dua penyerang latin PSM, Julio Lopez dan Aldo Baretto. Sekalipun, Arema akan tampil dengan komposisi darurat lantaran beberapa pilarnya banyak yang cedera. Diantaranya, dua kipper M Yasir dan Dadang Sudrajat.
‘’Kami pasti akan tampil menyerang untuk meraih hasil maksimal. Pastinya, kami mengantisipasi kecepatan dan power pemain PSM yang begitu kuat. Kami mohon dukungan dan doa restu Aremania. Semoga pemain juga main maksimal lawan PSM, sehingga kami merasakan kemenangan kandang,’’ terang Gethuk.
Sementara itu, kubu PSM menebar ancaman dengan menargetkan kemenangan atas Arema meski sebagai tim tamu. Tim asuhan Radoy ‘Rudy’ Minkovski ini mengusung komposisi penuh ke Malang, kemarin.
Rudy sendiri mengisyaratkan akan menurunkan komposisi the winning eleven yang selama ini menjadi idamannya. Meliputi, kiper Syamsidar. Lini belakang dihuni Ouadja Sakibou, Handy Hamzah, Adnan Buyung dan Iqbal Samad. Lini tengah diperkuat Irsyad Aras, Syamsul Chaerudin, Ali Khadaffi dan Claudio Proneto. Serta dua penyerang andalan Aldo Baretto dan Julio Lopez. Mereka akan turun dalam skema 4-4-2.
‘’Kami optimis kalahkan Arema. Kami sudah tahu karakter permainan Arema. PSM sudah bertemu di PG lalu. Kami akan turunkan full team. Tapi pemain tidak boleh lupa, harus tetap waspada dengan permainan Arema. Mereka punya serangan balik bagus,’’ terang Rudy. (Mpost)