Perekrutan Gusnul Yakin sebagai pelatih Arema tampaknya masih menyisakan sedikit masalah. Itu karena Persibo Bojonegoro, mantan klub yang dibesut Gusnul, mendesak manajemen Arema untuk mengirim surat kepindahan Gusnul ke klub berjuluk Singo Edan itu.
"Kami pihak manajemen Persibo sudah rela melepas Gusnul. Tapi saya harap pengurus Arema juga mempunyai etika tentang kepindahan Gusnul," kata Asisten Manajer Persibo Imam Sarjono ketika di konfirmasi lewat ponselnya kemarin.
Menurut Imam, memang tidak ada mekanisme yang mengatur pemberitahuan itu. "Tapi yang saya herankan, kok tidak ada pengurus Arema yang menjalin komunikasi dengan kami," ucapnya ketika dihubungi melalui ponselnya kemarin.
Manajemen Persibo mengaku sudah bertemu dengan Gusnul dan berbicara soal pengunduran dirinya dari Persibo, Rabu (13/8). Dari pertemuan yang hampir dua jam itu, Gusnul dan manajemen Persibo telah mengklirkan persoalan. Sehingga, di antara keduanya, tak ada lagi masalah meski awalnya Gusnul mengundurkan diri secara personal dengan alasan sakit.
Sementara itu, manajer Arema Ekoyono saat dikonfirmasi di sekretariat Arema Jalan Panderman mengatakan, dirinya tidak tahu-menahu masalah perekrutan Gusnul. Dia berkilah, yang tahu mekanisme perekrutan Gusnul adalah Yayasan Arema. "Saya harus ngomong apa memang saya tidak tahu persis pokok persoalanya," ungkapnya.
Bahkan, Ekoyono mengaku hingga sekarang belum bertemu secara langsung dengan Gusnul. "Saya juga tak tahu mulai kapan Gusnul memimpin latihan Arema. Saya ingin dia secepatnya bersama tim. Peran Gusnul sangat dibutuhkan untuk menjalani laga lanjutan," ucap dia.
Sementara, Direktur Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) Joko Driyono mengatakan hingga kemarin belum menerima surat pemberitahuan Arema tentang pelatih baru. "Saya memang sudah mendengar kabar Arema merekrut pelatih baru. Tapi secara resmi saya belum mendapatkan pemberitahuan," kata Joko saat dihubungi lewat ponselnya.
Meskipun belum menerima surat pemberitahuan resmi, BLI masih memberikan waktu yang cukup panjang kepada manajemen Arema. "Saya harap manajemen Arema segera membuat surat pemberitahuan resmi ke BLI, Batasan waktunya hingga satu bulan," kata Joko. (JP)