Masalah-masalah non teknis bisa menjadi kendala bagi Arema untuk mencuri poin di kandang Persijap sore nanti (19/7) di Gelora Bumi Kartini. Bukan perangkat pertandingan seperti wasit dan hakim garis yang ditakutkan pelatih Arema Bambang Nurdiansyah.
Namun, cuaca panas kota ukir (sekitar 30-35 derajat celcius) yang sangat diwaspadai mantan pelatih PSIS Semarang tersebut. Menurutnya, pemain-pemain Arema sudah terbiasa dengan cuaca dingin Malang. Mulai dari pertengahan Februari lalu, pemainnya digenjot di kawasan dingin.
Kalaupun pernah berlatih di daerah panas, waktu latihannya tak cukup lama. Yakni ketika Arema melakoni training centre (TC) di Madiun sekitar dua minggu. Itupun, saat TC, Arema tak melakoni pertandingan uji coba.
Kalaupun pernah melakoni uji coba di daerah panas adalah saat menghadapi Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung pada 28 Juni lalu. Hasilnya, uji coba di kawasan panas itu membuat Arema kalah 2-1 dari tim Divisi Utama.
Apalagi, dua minggu sebelum menghadapi Superliga, Erik Setiawan dan kawan-kawan melakoni latihan intensif di Lapangan Agrokusuma, Kota Batu. Daerah yang terkenal cukup dingin. "Di Jepara hawanya panas. Apalagi, stadionnya dekat pantai. Pemain tak terbiasa di daerah panas seperti ini. Cuaca sangat kami khawatirkan," ujar Bambang.
Selain hawa yang panas, angin di kawasan Jepara cukup kencang. Bermain di bawah hawa panas dengan kombinasi angin merupakan tantangan tersendiri bagi skuad muda Singo Edan. Sebab kombinasi itu akan sangat menguras stamina pemain. Karenanya, dia berharap pada sore nanti, kondisi sekitar stadion berawan.
Sedangkan masalah non teknis lainnya seperti tekanan dari suporter Persijap tak terlalu dirisaukannya. Itu karena pemain yang dimiliki Arema merupakan pemain yang mempunyai pengalaman dalam kancah sepak bola nasional. "Saya kira, pemain Arema tak akan kaget menghadapi suporter sepak bola di Indonesia. Termasuk juga saat menghadapi Persijap," sambungnya.
Sementara, pelatih Persijap Junaidi akan memanfaatkan betul faktor non teknis yang dimilikinya. "Kami sudah terbiasa bermain di kawasan panas. Ini kan home base kita. Jadi, hawa panas ini akan kami jadikan salah satu faktor pendukung," kata Junaidi.
Namun, dia mempunyai keyakinan bahwa Arema yang diisi pemain-pemain rata-rata berusia 24 tahun tersebut tak akan begitu terpengaruh banyak dengan hawa panas. (JP)