Jika ini yang terjadi pada kita, bagaimana?

dari jawapos edisi hari ini, [url=http://jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=95386 ]sumber[/url]
[ Kamis, 15 Oktober 2009 ]
Tiket Naik, Penonton Turun
LAGA perdana sebuah tim bia­sanya menjadi pertandingan yang semarak. Banyak penonton yang datang untuk menyaksikan kiprah perdana tim pujaan me­reka di musim kompetisi baru.

Tapi, itu tidak terjadi pada debut Persebaya Surabaya di Indonesia Super League (ISL). Per­tandi­ngan kontra Bontang FC di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (14/10) hanya disaksikan sekitar 4 ribu penonton. Melihat fanatisme pendukung Persebaya selama ini, janggal kalau laga di stadion berkapasitas sekitar 26 ribu penonton tersebut hanya disaksikan penonton sesedikit itu. Apalagi, itu adalah laga perdana persebaya di ISL, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.

Ternyata, sepinya penonton tak lepas dari keputusan panpel Per­­sebaya yang menaikkan harga tiket masuk. Harga tiket ekonomi yang sebelumnya Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu, tiket utama dari Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu, dan tiket VIP dari Rp 50 ribu menjadi Rp 100 ribu.

Hal itu diutarakan oleh Imron Hayat, ketua Yayasan Suporter Su­rabaya (YSS). ''Terus terang, harga Rp 25 ribu itu berat bagi se­bagaian besar suporter ekonomi yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Kalau di utama dan VIP mungkin tidak ma­salah karena suporternya menengah ke atas,'' paparnya.

''Apalagi, melihat permainan Per­sebaya seperti tadi, rasanya Rp 25 ribu itu sangat mahal,'' lanjutnya.

Dia mengungkapkan, sebenarnya di laga melawan Bontang itu, banyak suporter yang berminat menonton. Tapi, mereka terpaksa hanya duduk-duduk di luar stadion karena tidak sanggup menebus harga tiket.

Imron mengatakan, keputusan menaikkan tiket tersebut tidak pernah dibicarakan dengan elemen-elemen suporter Persebaya. Ketika sudah diputuskan bahwa harga naik, hal tersebut baru disosioalisasikan. Imron berharap di laga melawan Persisam Samarinda Minggu (18/10), harga tiket bisa diturunkan.

Panpel, rupanya, miris juga me­lihat minimnya jumlah penon­ton yang menyaksikan pertandingan Persebaya melawan Bontang. Syamsudin Warnangan, sekretaris panpel Persebaya, me­ngatakan akan mengevaluasi hal itu. ''Masalah kenaikan ini akan kami bicarakan lagi dan akan diumumkan hasilnya secepatnya,'' terangnya.

Alasan panpel menaikkan tiket adalah besarnya kebutuhan Per­sebaya dalam menjalani ISL. Dengan total kebutuhan Rp 26 miliar, penjualan tiket diharapkan bisa menyumbang sampai Rp 6 miliar. (nar/diq)


saya ndak mau ngejek ngejek bonek ndak bondo duwek atau apa.
saya juga tau sebagian besar aremania akan merelakan duwitnya untuk beli tiket ekonomi walopun seharga 40 ribu sekalipun.

but, misalnya yang seperti ini terjadi juga pada pertandingan di kandang kita, kira kira bagaimana menurut rekan rekan?
menurut saya yang kaya raya tak terhingga saja, ini sudah cukup berat, untuk kaum jelata pengangguran seperti awan... hao? bagemana?

miss ngatimin wrote:

saya ndak mau ngejek ngejek bonek ndak bondo duwek atau apa.
saya juga tau sebagian besar aremania akan merelakan duwitnya untuk beli tiket ekonomi walopun seharga 40 ribu sekalipun.

but, misalnya yang seperti ini terjadi juga pada pertandingan di kandang kita, kira kira bagaimana menurut rekan rekan?
menurut saya yang kaya raya tak terhingga saja, ini sudah cukup berat, untuk kaum jelata pengangguran seperti awan... hao? bagemana?

kq aq...
hhuhuu

dengan penuh mantap saya menjawab... Insya 4JJI kami bisa...

lek ayas, yo g po2 c.....
lek tiket mundak berarti yo kudu sering nabuuuung........
toh, niame lak g bendino. mentok seminggu ping telu...

dadi lek pas arema tandang mari kita sama2 nabung.....
opo lek pas bayaran delok arema masuk anggaran pengeluaran bulanan......

tapi semua itu harus dengan tekad yang kuat dan CINTA....
berarti cinta & tekad para bonek2 itu perlu dipertanyakan??????

yo opo, bener g????

0341_Plat_N wrote:

miss ngatimin wrote:

saya ndak mau ngejek ngejek bonek ndak bondo duwek atau apa.
saya juga tau sebagian besar aremania akan merelakan duwitnya untuk beli tiket ekonomi walopun seharga 40 ribu sekalipun.

but, misalnya yang seperti ini terjadi juga pada pertandingan di kandang kita, kira kira bagaimana menurut rekan rekan?
menurut saya yang kaya raya tak terhingga saja, ini sudah cukup berat, untuk kaum jelata pengangguran seperti awan... hao? bagemana?

kq aq...
hhuhuu

dengan penuh mantap saya menjawab... Insya 4JJI kami bisa...

cuma mempertajam kesenjangan saja kok Wan...


gak, asline nulis kayak gitu ben ndak serius2 banget kok...
tetep sante, tapi tetep kena di topik, oke, Awan sang jelata pengangguran?


kalo jawabanmu kayak gitu kan semangkin menunjukkan, bahwa sejelata jelatanya Aremania, Senganggur2nya Aremania, masih sanggup tuku tiket...



eh, ayas nanya lagi Wan... mungkin nggak terjadi penurunan penonton yang drastis kayak gitu?

Run_blitar wrote:

lek ayas, yo g po2 c.....
lek tiket mundak berarti yo kudu sering nabuuuung........
toh, niame lak g bendino. mentok seminggu ping telu...

dadi lek pas arema tandang mari kita sama2 nabung.....
opo lek pas bayaran delok arema masuk anggaran pengeluaran bulanan......

tapi semua itu harus dengan tekad yang kuat dan CINTA....
berarti cinta & tekad para bonek2 itu perlu dipertanyakan??????

yo opo, bener g????

hehe, sumtimes aku yo rikim rodok jahat Sam.

kera licek licek mbonek sing tukang nggae rusuh iku, sing ngalupe biasane mbonek nggandol2, lek tikete dilarangne lak male jarang sing teko a... dadi kerusuhan bisa diminimalisir (kecuali lek sing sogeh2 seneng ngerusuh pisan, yo emboh wes)



hus, jangan bilang soal tekad dan cinta...
saya ndak pernah meragukan cinta dan tekad para bonek tersebut... tidaaak...
cuman, yaaah...
bonek juga manusia Mas, punya rasa punya hati punya perut


jahat yo aku...

Hahay Pantas Saja
Aku dewe yo Heran
Seng tail Arema ilo dari kalangan mana Saja
Kok iso2e tuku tiket Arema
Itulah Aremania



Ayo bernyanyi
Arema Arema Bondo Duek

miss ngatimin wrote:

0341_Plat_N wrote:

miss ngatimin wrote:

saya ndak mau ngejek ngejek bonek ndak bondo duwek atau apa.
saya juga tau sebagian besar aremania akan merelakan duwitnya untuk beli tiket ekonomi walopun seharga 40 ribu sekalipun.

but, misalnya yang seperti ini terjadi juga pada pertandingan di kandang kita, kira kira bagaimana menurut rekan rekan?
menurut saya yang kaya raya tak terhingga saja, ini sudah cukup berat, untuk kaum jelata pengangguran seperti awan... hao? bagemana?

kq aq...
hhuhuu

dengan penuh mantap saya menjawab... Insya 4JJI kami bisa...

cuma mempertajam kesenjangan saja kok Wan...


gak, asline nulis kayak gitu ben ndak serius2 banget kok...
tetep sante, tapi tetep kena di topik, oke, Awan sang jelata pengangguran?


kalo jawabanmu kayak gitu kan semangkin menunjukkan, bahwa sejelata jelatanya Aremania, Senganggur2nya Aremania, masih sanggup tuku tiket...



eh, ayas nanya lagi Wan... mungkin nggak terjadi penurunan penonton yang drastis kayak gitu?

aq sebagau tumbal...

yo mungkin ada mbak.
tapi ga sedrtastis itulah..
laga home perdana arema semahal2nya tiket pasti lebih dari 10rb aremania..
hhhaha

krna kita tahu... dengan membelki tiket secara tidak mungkin akan memberi pendapatan tambahan ke arema...
MISAL
rata2 20.000 aremania per pertandingan
rata2 misal total pemasukan per laga :
15rb ekonomi * 15000 = 225jt
50rb Vip * 2000 = 100jt
75rb vvip * 500 = 37,5 jt
Total 337,5 jt?loh bner ta? op salah ngitung aq dipotong untuk apa apa tgl 300jt
300 per laga home..dan ada 17 laga home..
300 * 17 = 5,1 M pemasukan tiket arema.. lumayan iso gae nggaji pemain, ngontrak dll.. hehhe

bedo karo plat abang... ahahha...mengandalkan uang rakyat, terus kalo uang rakyat di stop langsung kendap kendup.. hahahaa

miss ngatimin wrote:

0341_Plat_N wrote:

miss ngatimin wrote:

saya ndak mau ngejek ngejek bonek ndak bondo duwek atau apa.
saya juga tau sebagian besar aremania akan merelakan duwitnya untuk beli tiket ekonomi walopun seharga 40 ribu sekalipun.

but, misalnya yang seperti ini terjadi juga pada pertandingan di kandang kita, kira kira bagaimana menurut rekan rekan?
menurut saya yang kaya raya tak terhingga saja, ini sudah cukup berat, untuk kaum jelata pengangguran seperti awan... hao? bagemana?

kq aq...
hhuhuu

dengan penuh mantap saya menjawab... Insya 4JJI kami bisa...

cuma mempertajam kesenjangan saja kok Wan...


gak, asline nulis kayak gitu ben ndak serius2 banget kok...
tetep sante, tapi tetep kena di topik, oke, Awan sang jelata pengangguran?


kalo jawabanmu kayak gitu kan semangkin menunjukkan, bahwa sejelata jelatanya Aremania, Senganggur2nya Aremania, masih sanggup tuku tiket...



eh, ayas nanya lagi Wan... mungkin nggak terjadi penurunan penonton yang drastis kayak gitu?

kabeh iku yo tekok mentale arek e ae,larangan endi sek karo lek gak iso ndelok

miss ngatimin wrote:

Run_blitar wrote:

lek ayas, yo g po2 c.....
lek tiket mundak berarti yo kudu sering nabuuuung........
toh, niame lak g bendino. mentok seminggu ping telu...

dadi lek pas arema tandang mari kita sama2 nabung.....
opo lek pas bayaran delok arema masuk anggaran pengeluaran bulanan......

tapi semua itu harus dengan tekad yang kuat dan CINTA....
berarti cinta & tekad para bonek2 itu perlu dipertanyakan??????

yo opo, bener g????

hehe, sumtimes aku yo rikim rodok jahat Sam.

kera licek licek mbonek sing tukang nggae rusuh iku, sing ngalupe biasane mbonek nggandol2, lek tikete dilarangne lak male jarang sing teko a... dadi kerusuhan bisa diminimalisir (kecuali lek sing sogeh2 seneng ngerusuh pisan, yo emboh wes)



hus, jangan bilang soal tekad dan cinta...
saya ndak pernah meragukan cinta dan tekad para bonek tersebut... tidaaak...
cuman, yaaah...
bonek juga manusia Mas, punya rasa punya hati punya perut


jahat yo aku...

gak mesti malah iso ngarai kerusuhan contohne lek gak iso ublem trus anarkis

OWALAAA mulakno ipess...
ayas wingi tail ndk ANTV mbe masku yo rasan2 kok sepi seh xing ndelok??
ternyata eh tibake rego tikete LUWARANG to

lilalilo wrote:

OWALAAA mulakno ipess...
ayas wingi tail ndk ANTV mbe masku yo rasan2 kok sepi seh xing ndelok??
ternyata eh tibake rego tikete LUWARANG to

ya begitulah ndug...

wes yakin masio tiket ekonomi Arema di undakno dadi 25rb, Aremania pasti yo sek gelem tuku.
aku pribadi misal di undakno sakmono mungkin yo bakal teko, masio gak nduwe ojir bakal tak belani dodol suket gae tuku tiket..
WI LOP AREMA

lilalilo wrote:

OWALAAA mulakno ipess...
ayas wingi tail ndk ANTV mbe masku yo rasan2 kok sepi seh xing ndelok??
ternyata eh tibake rego tikete LUWARANG to

si ijo teraniaya...

cuma bisa ketawa

biasanya sih..jumlah penonton menurun dikit karena tandingnya gak weekend (kerjo reeek)

tapi aku yakin aremania tetap suporter paling militan

lek aq arep nonton nok kanjuruhan iku mah seng abot harga tiket bus'e hare rek....
secara majalengka-malang
(tapi aq wes tau lho, nekat ladub pas arema musuh persela(lek ga salah))

aremania_majalengka wrote:

lek aq arep nonton nok kanjuruhan iku mah seng abot harga tiket bus'e hare rek....
secara majalengka-malang
(tapi aq wes tau lho, nekat ladub pas arema musuh persela(lek ga salah))

ini aremania sejati

wah susah juga ya, secara tiket segitu klo untuk penonton low end yo larang temenan.
ayas sempet ndengerin curhatan colongan dari nawak2 ayas sing kebetulan kenob
mereka sebetulnya rela rela saja membeli tiket dengan harga segitu, tetapi dengan suguhan permainan yang mereka harapkan
sama lah kayak kita aremania, gak peduli menang seri ato kalah, yang pentingpermainan menarik ditonton
tp klo dengan harga segitu untuk menonton permainan persebaya yang masih naik turun, dilema juga mereka

kita masih manusia yang sama, butuh makan dan kebutuhan lainnya yang memiliki prioritas yang berbeda2.
jadi menurut ayas seh blom waktunya panpel menaikkan tiket segitu, klo persebaya udah sip maennya pasti mereka datang dengan sendirinya
kecuali oknum2 kenob yang hanya ikut2an saja, mereka itu sebenernya malah merusak citra kenob

contohnya Arema, dengan tiket yang segitu tinggi waktu lawan persija, yo sik rame dibanjiri aremania, sayangnya itu harga calo
mungkin nawak2 bakal luwh ikhlas klo harga segitu aseli dari panpel, jadi bakalan masuk ke kas arema, bukan ke kantong2 manusia2 laknat njancuki itu.
ada istilah jawa yg cukup identik dengan keadaan ini: ana rega ana rupa
tapi mendingan kita balik saja: ana rupa ana rega [ada kualitas ada harga]
perbaiki dulu kualitas persebaya, otomatis bonek2 yang sejati pasti datang ke stadion

ayaspun, masio cinta mati nang Arema, tp klo ada hal yang emang perlu prioritas ya ayas tinggalkan Arema
yang fleksibel aja lah nawak, jujur bagi ayas, Arema bukanlah segala gala nya
realistis wae lah, jangan sampe terjebak fanatisme buta, yang sampe harus berkorban nyawa hanya untuk gengsi harga diri
:)

*enarupes lek onok sing gak ngenakno nang ati

kabar trkhir: moco ndek surya

tiket sing 25ewu dimudunkan dadi 15ewu, tapi vip lan vvip pancet

aremania_majalengka wrote:

lek aq arep nonton nok kanjuruhan iku mah seng abot harga tiket bus'e hare rek....
secara majalengka-malang
(tapi aq wes tau lho, nekat ladub pas arema musuh persela(lek ga salah))

nganggur?ta sam?
wkwkwkkkk
ketika jarak memisakan loyalitas..
hahhaaa

agni86 wrote:

biasanya sih..jumlah penonton menurun dikit karena tandingnya gak weekend (kerjo reeek)

tapi aku yakin aremania tetap suporter paling militan

yap wiken juga mempengaruhi banget jumlah penonton.
soale gak kabe osi nganggur or mbolosan

-NolaB- wrote:

wah susah juga ya, secara tiket segitu klo untuk penonton low end yo larang temenan.
ayas sempet ndengerin curhatan colongan dari nawak2 ayas sing kebetulan kenob
mereka sebetulnya rela rela saja membeli tiket dengan harga segitu, tetapi dengan suguhan permainan yang mereka harapkan
sama lah kayak kita aremania, gak peduli menang seri ato kalah, yang pentingpermainan menarik ditonton
tp klo dengan harga segitu untuk menonton permainan persebaya yang masih naik turun, dilema juga mereka

kita masih manusia yang sama, butuh makan dan kebutuhan lainnya yang memiliki prioritas yang berbeda2.
jadi menurut ayas seh blom waktunya panpel menaikkan tiket segitu, klo persebaya udah sip maennya pasti mereka datang dengan sendirinya
kecuali oknum2 kenob yang hanya ikut2an saja, mereka itu sebenernya malah merusak citra kenob

contohnya Arema, dengan tiket yang segitu tinggi waktu lawan persija, yo sik rame dibanjiri aremania, sayangnya itu harga calo
mungkin nawak2 bakal luwh ikhlas klo harga segitu aseli dari panpel, jadi bakalan masuk ke kas arema, bukan ke kantong2 manusia2 laknat njancuki itu.
ada istilah jawa yg cukup identik dengan keadaan ini: ana rega ana rupa
tapi mendingan kita balik saja: ana rupa ana rega [ada kualitas ada harga]
perbaiki dulu kualitas persebaya, otomatis bonek2 yang sejati pasti datang ke stadion

ayaspun, masio cinta mati nang Arema, tp klo ada hal yang emang perlu prioritas ya ayas tinggalkan Arema
yang fleksibel aja lah nawak, jujur bagi ayas, Arema bukanlah segala gala nya
realistis wae lah, jangan sampe terjebak fanatisme buta, yang sampe harus berkorban nyawa hanya untuk gengsi harga diri
:)

*enarupes lek onok sing gak ngenakno nang ati

thats wai ai make dis tris, brother.

coz ini bukan masalahnya anak aremaisme aja, saya yakin kalo untuk anggota forum ini, hampir semuanya mampu. masalahnya, pendukung arema bukan hanya dari kalangan menengah ke atas semua rek...


i'd love your words about fanatisme buta, bro. namanya manusia kan kebutuhannya ndak cuman arema dan arema tok a...

0341_Plat_N wrote:

aremania_majalengka wrote:

lek aq arep nonton nok kanjuruhan iku mah seng abot harga tiket bus'e hare rek....
secara majalengka-malang
(tapi aq wes tau lho, nekat ladub pas arema musuh persela(lek ga salah))

nganggur?ta sam?
wkwkwkkkk
ketika jarak memisakan loyalitas..
hahhaaa