MALANG - Dua tim papan bawah Djarum Indonesia Super League (DISL) akan saling berhadapan sore nanti di Stadion Siliwangi, Bandung. Ya, Arema dan PSMS Medan akan saling berebut poin penuh untuk memperbaiki posisinya di klasemen sementara DISL. Saling ngototnya kedua tim itulah yang akan membuat pertandingan akan samakin menarik.
Arema yang saat ini berada di peringkat ke-11 klasemen sementara tak ingin mengalami hattrick kekalahan. Dua kekalahan saat dipukul Persik 0-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, dan dibantai Sriwijaya FC 4-0 di Stadion Jakabaring, Palembang dirasa sudah cukup. Poin absolut sangat penting bagi Arema untuk merangkak ke papan tengah.
Bila sampai kalah lagi saat menghadapi PSMS, maka kepercayaan diri pemain akan turun drastis. Tak hanya itu, posisi Arema di klasemen sementara juga akan terus melorot.
Posisi pelatih Arema Gusnul Yakin juga tak aman. Bisa jadi, bila Gusnul tak berhasil meraih kemenangan saat menghadapi PSMS, kursi pelatihnya akan dialihkan ke pelatih lain. Apalagi, perwakilan manajemen kabarnya sudah melakukan kontak dengan beberapa pelatih untuk menggantikan peran Gusnul.
Dan salah satu pelatih yang mengaku sudah dihubungi perwakilan Arema untuk menggantikan peran Gusnul adalah mantan pelatih PSM Makassar Raja Isa.
Namun, bagi Gusnul, isu pergantian posisinya tak menyurutkan langkahnya untuk memberikan yang terbaik kepada Arema. "Saya tak peduli apakah nanti saya akan diganti atau tidak. Saat ini saya sedang fokus menyiapkan tim menghadapi PSMS," ujar Gusnul.
Saat ini dia sudah menyiapkan beberapa strategi guna memenangkan laga. Salah satunya adalah memperkuat lini pertahanan. Sebab, lini belakang timnya sering salah mengantisipasi serangan lawan. Terutama untuk bola-bola diagonal.
Nah, di tengah dirinya memperbaiki lini belakang, Gusnukl mendapatkan kabar baik bahwa pemain asing Boubacar Kieta mempunyai kans besar untuk bisa tampil. "Boubacar sudah menyelesaikan kitas (keterangan izin tinggal sementara). Kami berharap, agar pengesahan dari BLI (Badan Liga Sepak Bola Indonesia) bisa segera turun," ucap Muhammad Taufan, asisten manajer Arema.
Bagaimana dengan lini tengah? Lini tengah Arema juga menyisakan banyak persoalan. Belum ditemukannya sosok playmaker membuat tim berlogo kepala singa tersebut sepertinya bermain tanpa irama. Pemain asing Leo Chitescu yang diharapkan menjadi playmaker, kualitasnya ternyata jauh dari harapan.
Karena penampilannya dianggap tak memberikan kontribusi pada saat menghadapi Persik Kediri, Gusnul lalu mengambil sikap untuk tak memainkannya ketika menghadapi Sriwijaya. Tampaknya, dalam laga menghadapi PSMS, Leo besar kemungkinan akan diparkir lagi. Gusnul sepertinya akan lebih memilih Ahmad Sambiring Usman, Hendra Ridwan, dan Ahmad Bustomi di lini tengah. Masalah juga terjadi di lini depan yang hingga kini belum bisa mencetak satu golpun.
Tapi, apapun strategi yang dimiliki Arema bukan berarti akan mudah untuk meraih poin atas PSMS yang kini duduk di peringkat 15 klasemen sementara dengan mengantongi 15 poin. Saat ini Ayam Kinantan -julukan PSMS- berada dalam konfidensi yang tinggi. Itu tak luput dari hasil mengalahkan Persik Kediri 2-1. Persik merupakan tim yang mempermalukan Arema di kandangnya sendiri di Stadion Kanjuruhan.
Bagi Elie Aiboy dan kawan-kawan, kemenangan atas Arema sangatlah penting untuk menjauhi zona degradasi. Saat ini, PSMS hanya berada satu strip di atas zona merah tersebut. "Bila kami ingin aman, tentu kami harus menang atas Arema," kata Rudi Saari, pelatih sementara PSMS.
Bila hanya bisa meraup hasil seri, apalagi kalah, maka PSMS akan kembali ke jurang degradasi. Sebab, perolehan poin PSMS sama dengan Persitara Jakarta Utara yang berada di peringkat ke-16 dan Persita Tangerang yang berada di peringkat ke-17. "Kami tahu Arema butuh poin. Karenanya kami akan mewaspadai permainan mereka. Arema pasti akan ngotot," lanjut Rudi. (fir/abm)