MALANG - Peluang Marcellin Gaha Djiadeu untuk bergabung dengan Arema bisa dibilang sudah tipis. Selain karena manajemen Arema sudah melakukan negosiasi dengan stoper asal Guinea Boubakar Kieta, urusan administrasi Gaha juga tak kunjung selesai.
Bahkan, pemain asal Kamerun tersebut kini sudah kembali lagi ke negaranya. Padahal, pada minggu lalu, mantan pemain Couton Sport (klub divisi utama Kamerun) itu sudah tiba di Singapura untuk mengurus visa di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Singapura. Namun, karena ada prosedur sulit yang harus dilaluinya, akhirnya Gaha terpaksa transit di Bangkok.
Namun, rencana Gaha untuk mengurus visa di KBRI Thailand kembali terpental. Menurut Francis Yonga (agen Gaha), rencananya Gaha akan mengurus semua persyaratan administrasi di Kamerun. "Saya minta waktu satu minggu lagi dari sekarang. Saya harap Arema mau bersabar, karena saya ingin datangkan pemain berkualitas buat Arema," ucap Yonga melalui ponselnya, kemarin.
Namun, mantan pemain Arema tersebut tak mempermasalahkan keputusan manajemen jika ingin bernegosiasi dengan pemain lainnya. "Itu hak Arema. Kalau memang Boubakar dianggap mampu mengangkat prestasi tim, ya silakan saja," lanjutnya.
Jika memang Arema jadi mengikat kontrak dengan Boubakar, secara otomatis dirinya sebagai agen pemain akan mengalami kerugian finansial. Sebab, semua urusan untuk pembelian tiket Gaha dari Kamerun ke Singapura, dan kembali lagi ke Kamerun, semuanya ditanggung oleh Yonga.
Namun, kerugian finansial itu tak begitu dipermasalahkan agen asal Kamerun tersebut. "Untuk Arema, saya tak mempermasalahkan kerugian. Saya juga kan professional. Saya tak bermaksud menunda kedatangan Gaha, namun ada faktor lain yang membuat Gaha harus tertunda," papar dia. (fir/abm)