Gusnul Minta Perketat Aturan
MALANG- Franco Hita saat ini menjadi pemain asing yang berpeluang besar bergabung skuad Arema di putaran kedua Indonesia Super League (ISL). Indikasinya, demi mendapatkan pemain asal Argentina itu, manajemen Arema sampai mengubah keputusan dari mewajibkan seleksi menjadi cukup tes fisik.
Tidak hanya itu persoalan etika dan sikap indisipliner yang pernah ditunjukkan Hita ketika membela Arema 2006 juga sudah dimaafkan. Manajemen Arema sudah tidak mengkhawatirkan etika Hita sebelumnya. Karena persoalan etika dan profesionalitas pemain asing sudah diatur secara ketat di manual kontrak seperti yang ada di manual Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI).
Dalam manual itu juga sudah ada kewajiban sekaligus sanksi yang harus diteriam pemain ketika melanggaran aturan yang ada. Sehingga pemain sudah tidak bisa lagi seenaknya jika sudah terikat dengan satu tim. "Kalau masalah ini (etika) tidak menjadi persoalaan yang berarti," kata asisten manajer Arema M Taufan kemarin.
Yang justru dikhawatirkan manajemen Arema adalah kelayakan Hita untuk tampil kembali di Indonesia. Sebab sampai saat ini, pemain yang memiliki ciri khas tato singa di lengannya itu masih belum menyertakan hasil verifikasi prosentasi bermain klub sebelumnya, Union San Felipe. Padahal verifikasi itu menjadi salah satu syarat pemain asing untuk bisa tampil di Indonesia. "Untuk saat ini yang terpenting Hita harus segera mengirim surat verifikasi kelayakan dia bermain di Cile," ucap Taufan.
Kubu Arema sebenarnya sudah berusaha melacak data prosentase penampilan Hita di Union San Felipe Cile lewat internet. Namun data tersebut masih belum ditemukan. Untuk kelayakan klub, Union San Felipe sudah masuk katoegori layak karena Union San Felipe masuk level B yang mana mantan pemainnya sudah boleh merumput di ISL. "Meskipun Hita sudah lolos berbagai tahapan, tapi jika tahapan ini (verifikasi, Red) tidak dilalui pasti dia gagal berlabuh di Arema," terang alumnus UB ini.
Karena verifikasi administrasinya saja masih belum tuntas, Taufan mengaku masih engan untuk membahas lebih jauh tentang kemungkinan Hita. Termasuk dengan tes fisik yang akan dijalaninya selama di Bali nanti. "Kalau dia sudah lolos verifikasi penampilan baru membahas tes fisiknya," terangnya.
Khusus tes fisik dan kesehatan juga menjadi kewajiban yang harus dijalani Hita. Tes fisik ini harus sesuai dengan petunjuk BLI. Dan tes itu akan dilakukan di lab Universitas Negeri Malang.
Sementara itu pelatih Arema Gusnul Yakin mengakui khusus Hita ada kelonggaran untuk tidak melakukan seleksi. Tapi Gusnul menghimbau agar manajemen benar-benar selektif atau memberikan aturan yang ketat dan tegas pada Hita. "Memang saya tidak tahu sendiri mental Hita. Tapi kalau sudah aturan yang jelas, nanti saya tidak disalahkannya," ucap Gusnul. (yon/abm)