Esaiah Pello Benson sudah lega. Menyandang status resmi pemain Arema, pemain asal Liberia itu kini tinggal konsentrasi melakukan adaptasi.
Ya, sejak bergabung bersama Suroso dan kawan-kawan di Stadion Brantas (5/7), stamina pemain Timnas Liberia itu masih kedodoran. Maklum, ia baru saja melakukan perjalanan jauh.
Benson mengaku dirinya butuh beberapa hari untuk memulihkan stamina. Sehingga ketika laga perdana Superliga lawan Persita Tangerang di Stadion Jalak Harupat (12/7), ia bisa tampil. "Saya sudah tidak sabar ingin lawan Persita," kata Benson di Batu (5/7).
Bagi Benson, Persita bukan timm yang asing. Maklum, selama satu musim 2007, ia merupakan pilar lapangan tengah tim berjuluk Pendekar Cisadane itu. Hanya sayang, prestasi Persita yang ia bela tidak moncer. Beda dengan tim yang pernah ia sebelumnya di PSIS Semarang pada 2006. Sebagai pemain asing, Esaiah merasa kecewa jika tidak memberi kontribusi terbaik untuk tim yang dibelanya. "Saya ingin main lawan Persita. Saya ingin cetak satu gol dan membuat Arema meraih tiga poin," kata Benson.
Motivasi Benson memang langsung terlecut begitu tahu lawan perdana adalah Persita, mantan timnya. Sebab ia ingin menunjukkan pada publik, khususnya manajemen Persita bahwa ia bisa memberi kontribusi pada timnya.
Pelatih Arema Bambang Nurdiasnyah juga sudah begitu yakin dengan kualitas Benson. Sebagai bukti, tidak ada proses seleksi diberlakukan terhadap Benson. Begitu ia tiba di Malang, langsung disodori kontrak. "Karena kualitas Benson sangat bagus," tegas Bambang.
Bambang mengakui, kehadiran Benson di skuad Arema dipastikan bisa menjadi ruh serangan. Salah satu kelemahan tim asuhannya dalam beberapa kali uji coba terletak pada tersendatnya suplai bola dari lapangan tengah. Dan aktor penyuplai itu ada di pemain tengah atau playamker yang bakal diisi Benson ini.(JP)