Arcan, Danilo-Budi Hengkang, PSM Cuci Gudang

KEDIRI - Akhirnya, pertanyaan siapa pemain yang bakal hengkang dari skuad Persik Kediri terjawab. Setidaknya, ada dua pemain plus pelatih Arcan Iurie Anatolivicie yang memastikan tak akan membela Persik pada putaran kedua Indonesia Super League (ISL) nanti.

Jumlah yang hengkang itu masih mungkin bertambah. Sebab, ada empat pemain lagi yang masih belum memutuskan sikap. Empat pemain tersebut berpotensi mengikuti jejak dua pemain yang sudah menyatakan cabut dari Persik.

Siapa dua pemain itu? Keduanya adalah pilar utama skuad Macan Putih, julukan Persik. Yaitu, striker Budi Sudarsono dan gelandang Danilo Fernando. Sedangkan empat pemain yang berpeluang untuk ikut hengkang adalah duo Uruguay Christian Gonzales-Ronald Fagundes serta duo Medan Markus Horison-Mahyadi Panggabean.

''Danilo dan Budi sudah memutuskan untuk tidak bertahan di Persik. Termasuk pelatih Arcan Iurie, juga memutuskan tidak bertahan," jelas Manajer Persik Iwan Budianto saat menyaksikan pertandingan Persik Junior melawan Persib Junior tadi malam (7/11).

Untuk kepastian empat pemain lain, pihak manajemen belum mendapatkannya. ''Para pemain itu belum memutuskan apakah mereka tetap bertahan atau akan pindah. Masih pikir-pikir dulu," lanjut Iwan.

Sementara itu, para pemain lainnya, menurut Iwan, telah memutuskan untuk tetap bertahan di kandang Macan Putih. ''Ada sekitar 16 sampai 17 pemain yang sudah saya ajak ketemu dan mereka menyatakan masih bertahan di Persik pada putaran kedua nanti," jelasnya.

Di antara para pemain yang bertahan tersebut adalah Saktiawan Sinaga, M. Roby, Usep Munandar, dan para pemain lokal lainnya.

Menurut pria yang baru saja kalah dalam ajang pemilihan wali kota Kediri tersebut, kesepakatan itu sendiri didapatkan melalui pertemuan kemarin sore. ''Jadi, sejak sore sampai malam ini pemain saya kumpulkan satu per satu untuk mendapatkan kesepakatan ini," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Iwan mengatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi yang sangat besar kepada para pemain yang bersedia bertahan. Sebab, menurut dia, konsekuensi untuk tetap bertahan di Persik di putaran kedua sangat berat. ''Mereka mau berlapang dada dapurnya tidak bisa mengepul seperti semula," lanjutnya.

Iwan mengatakan, untuk bertahan di Persik, para pemain harus rela gaji mereka dipotong dengan besaran yang lumayan besar. ''Jadi, per bulannya mereka hanya menerima 40 persen dari yang diterima sebelumnya," ucap manajer yang dua kali mengantar Persik menjadi juara Liga Indonesia tersebut.

Itu belum semua. Para pemain harus rela gaji mereka beberapa bulan terakhir yang belum dibayar menguap. "Total gaji para pemain selama dua bulan yang hangus," sebutnya.

Dikonfirmasi terpisah, sejumlah pemain mengaku mau bertahan dengan segala risiko setelah memikirkan berbagai pertimbangan. ''Semua tim memang kondisinya seperti ini. Mana lagi tim yang sekarang tidak krisis," kata Saktiawan.

Hal itu diamini pemain asli Kediri Wawan Widiantoro. "Apalagi, saya putra daerah. Pokoknya, supaya dua-duanya (manajemen dan pemain, Red) tetap bisa jalan. Daripada mandek semuanya," sebut mantan pemain PKT Bontang itu.

Nasib PSM juga ada di ujung tanduk. Pengelola tim asal Makassar tersebut sudah siap melakukan cuci gudang alias melepas beberapa pemain berbanderol tinggi. Kontrak pemain lokal pun segera direvisi dengan gaji lebih rendah

''Klub ini di ambang kebangkrutan karena memang tak ada uang. Sebelum mundur, kita akan mencari solusi terbaik. Salah satunya melego pemain berbanderol tinggi,'' kata Humas PSM Nurmal Idrus kemarin.

Rencana cuci gudang itu juga dibenarkan Ketua Umum PSM Ilham Arif Sirajuddin yang kebetulan nyambangi latihan PSM di Karebosi kemarin. Di depan wartawan dia menyatakan, langkah tersebut terpaksa dilakukan karena tak ada lagi pihak yang bersedia membantu pendanaan PSM. Dana dari Pemprov Sulsel Rp 1,3 miliar juga tak kunjung kucur.

''Klub ini di ambang kebangkrutan. Dalam kondisi seperti ini PSM tak butuh kritik, tapi butuh uang. Untuk menyiasati krisis, jual pemain tentu salah satu solusi,'' kata Ilham.

''Jika bisa menjual pemain maksimal tiga orang, setidaknya PSM bisa irit Rp 2 miliar dari kebutuhan dana Rp 6 miliar,'' kata Nurmal.

Saat didesak soal nama-nama yang kemungkinan dilego, Nurmal memastikan bahwa pengelola akan melepas dua pemain asing. Selain alasan efisiensi, dua pemain itu dipilih juga karena sudah menjadi bahan evaluasi. ''Dua pemain ini dinilai kurang bisa mengangkat prestasi PSM di putaran pertama," lanjut pria berkacamata tersebut.

Mengenai pemain itu, Nurmal enggan menjelaskan lebih lanjut. Dia juga membantah isu yang menyebut bahwa dua pemain yang dimaksud adalah Ouadja Lantame Sakibou dan Claudio Pronetto. (jie/aci/fud/jpnn/ko)

masio pemain2 iku ga mlebu AREMA

sing penting aku ....



trima kasih pak mendagri



terimakasih Ya Alloh.. KAU dengarkan doa orang teraniaya

hahahahaha hihihihihihi...
pengen ketawa liad tim2 plat merah pada gulung tikar...
kenapa suporter merka gag niru kita agar mendanain clubnya???

ya paling tidak mereka itu biar merasakan gimana sakit dan pedihnya kalo timnya mau gulung tikar...

tapi kita sebagai arema jangan terlalu seneng dulu karena kita sekarang di atas biarpun dulu wes pernah dibawah

karena bumi sek muter...kadang ndek isor kadang ndek nduwur..