[tekan LI] lek mek 1.5 milyar ojir licek gawe bentoel

06/08/2008 19:45

Kemajuan pesat ditunjukkan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA). Semester I 2008, mereka membukukan pendapatan Rp 2,829 triliun, tumbuh 37,4%. Perolehan ini buah dari ekspansi mesin baru.

Sekteraris Perusahaan PT Bentoel, Satrija Budi Wibawa, Rabu (6/8), mengatakan peningkatan pendapatan ditunjang realisasi prolehan penjualan rokok sebesar 8,6 miliar batang atau meningkat 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 6,88 miliar batang.

Peningkatan penjualan tersebut disumbang oleh meningkatnya kinerja produk Bentoel, terutama dari sigaret kretek tangan (SKT). Bentoel Sejati, misalnya, tumbuh 3,7 miliar batang atau 50% dari semester I 2007 yang hanya 2,46 miliar batang.

Penjualan sigaret kretek mesin (SKM) reguler dengan merek Bentoel Biru pada semester I 2008 mencapai 0,54 miliar batang atau meningkat 35% dari pertengahan tahun lalu. Pertumbuhan penjualan juga terjadi pada segmen SKM jenis mild, yaitu mencapai 3,52 miliar batang atau tumbuh 24%.

Manajemen mengakui keuntungan yang diraih perseroan selama enam bulan 2008 justru tergerus oleh membengkaknya beban pokok hingga 46,9%, sehingga laba kotor Bentoel hanya naik tipis 6,2% menjadi Rp 506,51 miliar dari Rp 477,03 miliar.

Beban usaha perusahaan rokok ini juga naik 8,9% menjadi Rp 352,26 miliar. Akibatnya, laba usaha hanya naik tipis dari Rp 153,65 miliar pada Juni 2007 menjadi Rp 154,25 miliar (Juni 2008).

Menurut Satrija, penambahan mesin baru enam line untuk rokok jenis mild dan lima line untuk mesin produksi sigaret putih mesin (SPM) yang masing-masing berkapasitas 4.000 batang per menit melalui anak usaha PT Tresno dengan investasi sekitar Rp 350 miliar, pertumbuhan penjualan kedua jenis rokok tersebut ke depan semakin meningkat.

Termasuk pendirian pabrik rokok PT Bintang Boladunia yang juga anak perusahaan PT Bentoel, di Desa Ngadilangkung, Kepanjen untuk rokok merek Talijagat.

Proyek-proyek tersebut merupakan bagian dari delapan proyek investasi senilai Rp 800 miliar yang kini sdang dipacu penyelesaiannya oleh manajemen untuk menunjang program peningkatan produksi dan kinerja usaha tahun depan.

Sejumlah proyek lain yang kini dipacu penyelesaiannya antara lain industri pengolahan tembakau (green leaf treshing/GLT) dan Tobacco Central Warehouse (TCW) senilai Rp 250 miliar, proyek IT berupa sistem informasi terpadu Be One Portal dan Be One Star (Strategy Room) senilai Rp 100 miliar.

Proyek GLT dan TCW, kata Satrija, dibangun di atas lahan seluas 15 hektar dengan luas bangunan 55.000 m2 di Randuagung, Singosari, Malang. Industri pengolahan tembakau tersebut memiliki kapasitas 30.000 ton per tahun. Proyek tersebut diharapkan rampung pada akhir 2008, sehingga pada awal 2009 sudah dioperasikan.

Jika selama ini pengolahan tembakau yang dipasok ke Bentoel dilakukan pihak ketiga di Mojokerto dan Bojonegoro, nantinya akan ditangani di pabrik ini. Sehingga, selain memperoleh kualitas tembakau sesuai standar juga menjadi lebih efisien karena investasi mesin Rp 100 miliar akan dapat balik modal dalam tempo dua tahun.

Ciptadana Securities dalam risetnya mengungkapkan, perseroan memang gencar membangun infrastruktur untuk meningkatkan produksi. Bentoel segera menyelesaikan delapan proyek senilai Rp 800 miliar guna mendukung. “Rekomendasi kami buy on weakness untuk RMBA,” ungkap Ciptadana. [Inilah]

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

18 September 2008...3:25 pm
Consumer Goods Bentoel Terbaik


Bentoel Group, kembali meraih E-Company Award, penghargaan perusahaan terbaik kategori Consumer Goods, yang diadakan Majalah Warta Ekonomi di Jakarta. Sebelumnya, Bentoel Group sudah meraih prestasi yang sama pada 2007 lalu.

Bentoel Group terpilih, setelah menyisihkan 54 perusahaan yang layak lulus seleksi tahap I. Selanjutnya dari jumlah 55 perusahaan, dipilih tiga best of the best dari sembilan kategori yang jumlah keseluruhan pemenangnya adalah 27 perusahaan.

Keberhasilan meraih award ini, berkat kebijakan Bentoel Group yang menerapkan konsep IT bertajuk Be One System sejak 2004. Bentoel Group telah mengintegrasikan proses bisnisnya end to end dengan menerapkan solusi Enterprise Resource Planning (ERP).

Setahun berikutnya, BI (Business Intelligence) diterapkan dengan membekali tidak kurang dari seribu tenaga penjualnya dengan piranti Personal Digital Assistant (PDA) untuk membantu proses pengiriman data penjualan per hari. Setiap hari, sekitar pukul 19.00 manajemen Bentoel Group sudah tahu hasil penjualan pasti rokok kelompok Bentoel secara nasional.

Bentoel Group juga memiliki Be One Sales Force, Be One Sales Officer dan Be One Mobile Sales Manager untuk meningkatkan produktivitas, performa penjualan, mengontrol distribusi, menganalisis aktivitas, hingga mengetahui informasi pesaing.

Semua data dianalisis secara online (online analytical processing) dan real time untuk disajikan kembali sebagai war map. Disamping itu performa produk dan manuver pesaing bisa diantisipasi sebagai dasar melangkah dan memenangkan persaingan. Pendek kata, Be One System adalah integrasi informasi di seluruh proses bisnis.

Untuk kepentingan sistem komunikasi dan manajerial internal diterapkan pula Be-One Portal dan Be One Strategy Room atau yang disingkat dengan Be One Star. Be One Star adalah sebuah ruangan yang memungkinkan manajemen mengakses informasi yang berkaitan dengan proses bisnis hingga informasi ekonomi makro sekaligus melakukan brainstorming hingga menghasilkan strategi yang tepat.

Sedangkan Be One Portal merupakan sistem informasi yang aktual, terintegrasi dan dapat di akses seluruh personil perusahaan. Dua sistem ini bertujuan untuk meraih efektifitas kerja yang optimal dari seluruh personel Bentoel Group yang tersebar di seluruh Nusantara.

Secara umum berkat dukungan aplikasi Be One Intelligence, maka key sales indicator melonjak secara signifikan.

Hingga semester pertama 2008, Bentoel Group membukukan total pendapatan sebesar Rp2,8 triliun atau tumbuh 37 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pencapaian ini ditopang dari perolehan volume penjualan sebesar 8,6 miliar batang atau meningkat 25 persen. Peningkatan penjualan ini disumbang oleh meningkatnya kinerja produk Bentoel terutama dari segmen sigaret kretek tangan dengan dipimpin Bentoel Sejati yang tumbuh sebesar 3,7 miliar batang atau 50 persen dibanding semester tahun lalu yang hanya 2,46 miliar batang.

Sedangkan untuk SKM reguler dengan brand Bentoel Biru pada semester I 2008 sebesar 0,54 miliar batang atau meningkat 35 persen dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan juga dialami oleh segmen SKM mild sebesar 3,52 miliar batang atau sebesar 24 persen. Prestasi ini adalah buah dari ketepatan direksi membaca prospek usaha dan melakukan inovasi untuk memenangkan persaingan.

‘’Penghargaan ini menjadi motivasi tersendiri bagi Bentoel Group untuk memantapkan implementasi IT guna mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan sehingga meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders termasuk shareholders,’’ kata Paul Ong, CIO Bentoel Group, usai penerimaan E Company Award, di Jakarta kemarin. (ist/avi) (Avi/malangpost)


Sumber : Malang Post

wes ayo gawe liga bentoel....

enteng !!!