Manajemen Arema cukup dibingungkan dengan perubahan jadwal yang dilakukan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Satu minggu yang lalu, BLI telah mengirimkan surat kepada manajemen Arema bahwa laga Singo Edan versus Sriwijaya FC ditunda.
Isi surat tersebut mengatakan, laga Arema versus Sriwijaya yang semula dijadwalkan pada 26 Oktober diundur hingga 8 November. Alasannya karena pada 4 November Jatim punya gawe menggelar pemilihan gubernur (pilgub) tahap dua. Karena 26 Oktober berdekatan dengan 4 November, maka BLI mengundurkan jadwal.
Namun, kemarin BLI berubah sikap lagi. Manajemen Arema kembali mendapatkan surat dari BLI yang menyatakan bahwa laga menjamu Sriwijaya dikembalikan lagi pada 26 Oktober. "Kami sudah mendapatkan surat dari BLI. Jadwal Arema lawan Sriwijaya diubah lagi," kata Muhammad Muklis, ketua panpel Arema.
Adanya perubahan jadwal itu juga dibenarkan Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono. Menurut mantan manajer Pelita Jaya tersebut, jadwal diubah karena alasan perizinan keamanan. Dia khawatir, jika jadwal ditetapkan pada 8 November, pihak keamanan di Jatim justru tak akan memberikan izin. Sebab, jarak antara pilgub dengan 8 November itu hanya berselang 4 hari. "Kami tak ingin ada persoalan izin. Karenanya, daripada ada masalah di kemudian hari, BLI memutuskan untuk mengembalikan jadwal Arema dan Sriwijaya ke jadwal semula," ucap Joko saat dihubungi kemarin.
Selain itu, perubahan jadwal tersebut juga disebabkan karena pada 8 November mendatang, timnas kembali akan menggelar training centre (TC). Sedangkan untuk venue pertandingannya, BLI masih baru akan memutuskannya hari ini. Pria asal Ngawi tersebut mengatakan, ada dua alternatif stadion yang mempunyai kans untuk digunakan menggelar partai big match tersebut. Yakni Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan Stadion Tri Dharma Gresik. "Kedua stadion itu mempunyai kans yang sama," tambahnya.
Sebenarnya dalam duel itu, Arema menjadi tuan rumah. Namun, karena Arema masih dalam masa hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, maka Arema harus menggelar dua laganya di luar kandang. Itu karena komdis pada 24 September lalu memutuskan bahwa panpel Arema harus menggelar laga usiran tanpa penonton dalam dua laga home terdekatnya. Sehingga laga lawan PSMS pada 23 Oktober dan Sriwijaya harus dilakukan di luar Kota Malang. (JP)