Arema Halak

Macan Putih Taklukkan Singo Edan dalam Derby Jatim

Juara dua kali Liga Indonesia, Persik Kediri unggul 2-1 (1-0) atas tim tetangga Arema Malang dalam derby Jatim lanjutan Liga Super Indonesia 2008/2009 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (11/10) petang.

Pemain pengganti Agus Susanto menjadi penentu kemenangan Macan Putih (julukan Persik) melalui golnya di menit ke-78. Persik memimpin lebih dulu pada menit ke-38 melalui Khusnul Yuli dan Singo Edan (julukan Arema) menyamakan skor lewat aksi Emalue Serge di menit ke-67.

"Saya puas dengan kemenangan ini, meski permainan anak-anak tidak begitu maksimal," kata Manajer Persik, Iwan Budianto usai pertandingan. Laga kedua tim dimainkan di Sidoarjo, karena Persik sebagai tuan rumah tidak mendapatkan izin dari kepolisian Kediri untuk menggelar pertandingan di kandangnya sendiri Stadion Brawijaya.

Selain alasan kekhawatiran terjadi kerusuhan, pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah di Kediri juga menjadi alasan polisi tidak bersedia mengeluarkan izin. Meski sebagai tuan rumah, Persik sempat mendapat perlawanan sengit dari Arema sejak menit awal.

Setelah Cristian Gonzales dan Budi Sudarsono gagal memanfaatkan sejumlah peluang gol, Khusnul Yuli membawa Persik memimpin pada menit ke-38. Tendangan keras melengkung dan mengarah ke pojok kanan gawang Arema, gagal diantisipasi kiper Dadang Sudrajat. Sebelum gol tersebut, Cristian Gonzales nyaris membobol gawang Arema, tapi dua sundulannya masih menyamping dan membentur mistar gawang.

Arema yang juara dua kali Copa Indonesia berusaha meningkatkan tekanan pada 45 menit kedua. Beberapa kali Emalue Serge, P Benson dan Arif Suyono merepotkan pertahanan Persik. Emaule Serge yang sempat absen satu musim akibat patah kaki, menyamakan skor 1-1 setelah melewati defender Aris Indarto dan membobol gawang Ari Kurniawan.

Gol itu membuat pemain Persik tersentak. Danilo Fernando dan kawan-kawan kembali bermain agresif. Namun, duet Budi Sudarsono dan Cristian Gonzales masih gagal menembus pertahanan Singo Edan. Agus Susanto yang masuk di babak kedua, sukses meneruskan umpan Budi Sudarsono dari sisi kanan pertahanan Arema untuk membawa Persik kembali unggul 2-1.

Arema mencoba mengejar ketinggalan, tapi hingga wasit Jimmy Napitupulu meniup peluit akhir pertandingan, skor 2-1 untuk kemenangan Persik tetap bertahan. "Saya salut dengan semangat dan perjuangan pemain di lapangan. Meski istri dan anak-anak mereka menunggu gaji yang belum dibayar, seluruh pemain masih bersedia tampil ngotot," tambah Iwan Budianto.

Sementara itu pelatih Arema, Gusnul Yakin mengakui kekalahan timnya dari Persik, tapi tetap memuji penampilan anak asuhnya yang mampu mengimbangi lawan. "Lini depan masih menjadi problem, karena memang stok pemain terbatas. Tapi Persik memang tampil bagus dan mampu memanfaatkan peluang," katanya.

Arema telah kehilangan penyerang Emile Bertrand Mbamba yang terkena skorsing dari PSSI selama lima tahun, sementara Komang Mariawan sedang mengalami cedera, sehingga praktis lini depan tinggal mengandalkan Emalue Serge.(Kompas)

Persik Tundukkan Arema

Persik Kediri memetik kemenangan penting atas rival sesama Jawa Timur, Arema Malang, meski tengah didera kesulitan internal dengan skor tipis 2-1 di Stadion Delta Sidoarjo, Sabtu (11/10).

Pertandingan harus digelar di Sidoarjo meski Persik bertindak sebagai tuan rumah. "Macan Putih" tak bsa menggelar laganya di depan publik sendiri karena kepolisian tidak memberi izin keramaian di Stadion Brawijaya Kediri. Polisi masih mengkhawatirkan situasi keamanan jika laga yang biasanya berlangsung "panas" itu digelar di Kediri.

Laga juga harus digelar di tengah-tengah isu kesulitan keuangan yang didera tim yang pernah menjuarai Liga Indonesia sebanyak dua kali ini. Krisis keuangan membuat manajemen berencana melepas sejumlah pemain asing dan bintang tim nasional Indonesia yang ada di skuad. Alhasil, konsentrasi pemain pun sedikit terganggu.

Di lapangan, tim asuhan Arcan Iurie ini memang bermain tidak seperti biasanya. Penetrasi serangan mereka sering kandas di barisan belakang Arema, terlepas dari disiplinnya penjagaan pemain Arema. Selain itu, lini belakang Persik yang tidak diperkuat Usep Munandar sering membuat kesalahan elementer.

Arema sendiri sebenarnya kalah kualitas di lapangan tengah meski masih bisa menyaingi penguasaan bola. Miskinnya kreator dari lini tengah membuat striker Emaleu Serge kerap kesulitan mendapat bola matang.

"Singo Edan" sempat mengancam melalui tendangan bebas Esaiah Benson. Namun kiper Ahmad Kurniawan yang juga eks pilar Arema masih bisa menepisnya. Sementara striker utama Persik, Christian Gonzales, sempat nyaris menjebol gawang Dadang Sudrajat dua kali ketika tandukannya hanya melebar dan mengenai mistar gawang.

Tapi kebuntuan Persik akhirnya pecah pada menit ke-38. Bola diagonal yang diterima Kusnul Yuli di sisi kiri jantung pertahanan Arema, langsung disambut dengan tendangan melengkung ke tiang jauh gawang Dadang. Gol sepaktakuler Khusnul ini pernah dilakukannya pula di musim lalu.

Arema mencoba bangkit di babak kedua. Pelatih Gusnul Yakin kelihatan meminta pasukannya bermain lebih agresif, terutama dari para gelandang. Agresifitas Arema membuat pertahanan Persik sering membuat kesalahan. Beberapa kali kesalahan umpan terjadi.

Terbukti, kesalahan kontrol bola Aries Indarto berhasil dicuri Serge. Meski sempat dibayangi oleh Hamka Hamzah, Serge dengan leluasa memperdaya kiper Ahmah Kurniawan untuk kedudukan 1-1.

Tapi kedudukan imbang justru melenakan Arema. Mereka kembali menurunkan tempo permainan. Akibatnya Persik kembali mampu menebar ancaman. Dan ketika laga tersisa 12 menit, pemain pengganti Agus Susanto bisa memastikan kemenangan 2-1. Berawal dari bola silang yang bergerak liar dari sisi kiri, Agus menyambutnya di sisi berlawanan. Meski ruangnya sempat ditutup oleh Dadang, Agus masih bisa menceploskan bola ke gawang yang kosong.

Kemenangan ini membawa Persik naik ke urutan tiga klasemen Liga Super Indonesia dengan nilai 24. Mereka kalah enam poin dari pemimpin klasemen Persipura Jayapura. Sementara dengan kekalahan tandang kedua ini, Arema melorot turun ke posisi delapan dengan koleksi 20 poin. Arema harus turun setingkat karena Persib, yang punya nilai sama, lebih agresif dalam mencetak gol. (BiangBola)

BELUM BISA MENANG

Arema memperpanjang rekor tak bisa menang lawan Persik Kediri. Lagi-lagi di Gelora Delta Sidoarjo, skuad Singo Edan takluk 1-2 (0-1) dari Macan Putih, dalam lanjutan Superliga. Itu berarti dalam tiga kali pertemuan terakhir mereka di Gelora Delta Sidoarjo, Arema takluk dengan skor yang sama. Sebelumnya, kalah di final Liga Jatim dan laga pembukaan Copa Indonesia 2007.

Kekalahan kemarin, juga menjadi kekalahan keenam yang diterima Arema sepanjang tujuh kali pertemuan dengan Persik. Hanya sekali Arema seri di Ligina IX saat menjamu Persik di Stadion Gajayana.

Padahal statistik pertandingan, Arema justru menguasai pertandingan dengan perbandingan 55 : 45. Bahkan di babak kedua, praktis pertandingan milik Arema. Persik, hanya bisa keluar lewat counter attack.

Namun dua gol kemenangan Persik, semuanya dihasilkan lewat serangan balik. Pertama gol tendangan Kusnul Yuli menit 38, melengkung dan berhasil mengecoh kiper Dadang Sudrajat yang posisinya memang agak maju.

Gol kedua Persik yang tercipta menit 78 juga dari serangan balik. Diawali Budi Sudarsono memberikan umpan crossing, bola sebenarnya berhasil diblok Suroso tapi mengarah ke sisi kiri gawang. Agus Setiawan yang muncul dari belakang lebih dahulu mencocor bola, sementara Dadang terlambat sekian detik.

Satu-satunya gol Arema berhasil dicetak Emaleu Serge menit 67 setelah berhasil memenangkan duel menghadapi defender Persik. Meski ditempel ketat Hamka Hamzah, namun Serge berhasil melepaskan tendangan dengan memperdayai kiper Ahmad Kurniawan.

Persik sendiri, sebenarnya kemarin tampil tidak terlalu bagus. Isu penjualan pemain, diakui atau tidak mempengaruhi performance anak-anak Kediri.

‘’Sedikit atau banyak, berita itu (penjualan pemain, Red.), jelas berpengaruh pada mereka. Tinggal bagaimana pemain menjadikan semua itu sebagai sebuah tantangan. Bagaimanapun juga, yang kami lakukan untuk kebaikan mereka,’’ ujar Iwan Budianto, Manajer Persik.

Sementara penampilan Arema, justru layak mendapat apresiasi. Di tengah krisis striker, anak asuh Gusnul Yakin ini masih mampu merepotkan pertahanan Persik.

Termasuk keberanian Gusnul memasang Benny Wahyudi untuk head to head dengan Ronald Fagundes, patut mendapat acungan jempol. Apalagi pemain muda jebolan Arema Jr ini, berhasil menjalankan perannya secara maksimal. Fagundes, dibuat tak berkutik dan secara langsung, menjadikan umpan-umpannya tidak lagi berbahaya.

Dampak lainnya, peranan Christian Gonzales juga menjadi mati kutu di barisan depan Persik. Belum lagi, tempelan ketat pemain Arema lainnya terhadap top skor Superliga itu, juga menjadikan Gonzales nyaris tak berkutik.

Sayangnya, dalam kondisi tersebut, Emaleu Serge dan Arif Suyono yang kemarin secara khusus diberi peran sebagai tandem Serge, belum mampu berbuat banyak.

‘’Bermain dengan pola diamond seperti tadi (kemarin, Red.), masih membutuhkan waktu untuk mempertajam lini depan. Satu hal lagi, kita masih tetap terlambat panas,’’ ujar Gusnul Yakin.

Belum lagi, lini kedua Arema juga sering terlambat mengisi posisi yang kosong. Padahal banyak sekali bola muntah ataupun umpan panjang, yang mengarah di second line. Sayangnya tidak ada pemain yang menyambut.

Kondisi itu tampaknya yang menjadi PR bagi Gusnul Yakin di pertandingan mendatang. Apalagi pada Rabu (15/10) nanti, Arema sudah harus dijamu Persiwa di Wamena. Persiwa sendiri, sampai sekarang menjadi satu-satunya tim yang selalu meraih poin maksimal di Stadion Pendidikan Wamena.

Masih adanya gap antara lini depan dan second line, menjadikan peluang yang seharusnya bisa dimaksimalkan dari lini kedua, sering terbuang.
Lainnya adalah tidak melupakan pertahanan ketika Arema keasyikan menyerang. Karena dua gol Persik, semuanya dihasilkan dari sebuah counter attack yang cukup terencana.

‘’Jelas masih ada kelemahan yang harus dibenahi dalam tim ini. Tetapi paling tidak, saya sudah menemukan kerangka permainan, ketika beberapa pemain saya terpaksa tidak bisa tampil. Evaluasi selalu kami lakukan,’’ demikian Gusnul. (mpost)

tim sudah bermain maksimal dengan mengoptimalkan stok pemain yang ada

maine wes kipa..wasit yo kipa...

Arema halak secara fair ... tidak ada unsur wasit mbalelo, tidak ada intrik satupun ... siiippp mohon dilanjutkan

tapi ayas seneng maine arema kipa ilakes
tapi ayas teros nggreges arema halak

masiyo awal awale loyo koyok pemain gak dibayar...
tapi niame wes kipa kok...

opomeneh gol'e Serge...

wis gpp halak.. wong niame yo tayamul...dengan bebrapa pemain yang ada permainan udah bagus
wasit e yo wis mbois.....

halak terus kapan nganem e iki?

zellion wrote:

halak terus kapan nganem e iki?

Ojo ngono Ker!!!

Iki jek masa transisi

Insyaallah iso nganem

"menang... kalahhh... sudah biasaaaa.... semua merasakannnnn...
berjuanglah... penuh semangat... untuk kita semua...

aku sedih ... engkau kalah.. aku rindu bila kau jauh...."


kok malih nyanyi rek

AYO AREMAKU............


KUTUNGGU KEMENANGANMU ATAS PERSIK ...............

wingi iku dengan pemain se adanya tp wes mbois..opo maneh pemainie mbois,lak menangan...dadi yo gpp lek kalah...mosok AREMA menangan..lak sakno tim2 sing liyane...yo kan itung2 gawe menghibur persik sing akeh masalah lak gpp kan...