Jika tidak ada perubahan, hari ini tiga punggawa Arema bakal disidang Komisi Disiplin (komdis). Meskipun demikian sudah ada bocoran bahwa Komdis PSSI tidak akan memberi ampun kepada mereka. Diduga ada ‘tangan yang tak terlihat’ yang bermain di balik keputusan Komdis untuk menggembosi Arema. Caranya, dengan memberikan sanksi tambahan terhadap Emile Bertrand Mbamba.
Andai normal-normal saja. Mbamba sudah bisa tampil saat Arema dijamu Persela, Sabtu (29/9) malam nanti. Namun, bisa jadi dalam sidang hari ini, Komdis akan menambah hukuman Mbamba.
Prediksi yang muncul, bisa saja Mbamba akan kena tambahan sanksi larangan tiga kali main. Penyerang asal Kamerun ini dianggap berlaku kasar usai kena kartu merah wasit Suprihatin.
Pemilihan sanksi larangan tiga kali main itu, bukan tanpa sebab. Karena, jika kena sanksi tersebut, tidak ada peluang bagi Mbamba untuk mengajukan banding. Karena, bagi sanksi yang hanya tiga kali larangan main atau kurang, tidak bisa mengajukan banding.
‘’Kalau melihat komentar Ketua Komdis (Hinca Pandjaitan, Red.), sepertinya Mbamba bakal kena tambahan sanksi. Karena, dia dianggap pemain yang memiliki track record jelek di PSSI. Apalagi, calon lawan Arema, jelas berkepentingan. Mbamba, adalah salah satu pemain yang ditakuti,’’ ujar sumber Malang Post, yang dekat dengan orang PSSI.
Tiga laga yang bakal dihadapi Arema semuanya adalah laga tandang. Yakni dijamu Persela, Sabtu (29/9), Persik Kediri (11/10) dan Persiwa Wamena (15/10).
Mbamba sendiri, akan dimintai keterangan seputar aksi protes kerasnya kepada wasit Suprihatin (Magelang) pada laga Arema menjamu PKT Bontang di Stadion Kanjuruhan, 13 September lalu.
Kala itu, Mbamba protes buntut kartu kuning yang dikeluarkan Suprihatin setelah dirinya malah di-tackling keras pemain belakang PKT. Saat coba mempertanyakan ganjaran itu, Mbamba justru dihadiahi kartu kuning kedua dan kartu merah yang tidak sampai berselang semenit dari ganjaran kartu kuning pertamanya.
Ternyata, hanya Mbamba yang kembali di panggil komdis. Sementara wasit Suprihatin, benar-benar bebas. Bahkan, sekalipun dia tidak pernah dipanggil, untuk sekadar dimintai keterangan.
Andai itu benar terjadi, hampir dipastikan Arema akan krisis striker saat bertemu Persela Lamongan. Karena ketika itu, Arema sudah kehilangan I Komang Mariawan, yang terkena akumulasi kartu kuning.
‘’Benar Mas, aku nggak bisa main lawan Persela karena kena akumulasi kartu kuning. Harusnya saat lawan Persija kemarin, aku nggak dapat kartu dari wasit karena nggak lakukan pelanggaran keras. Padahal aku hanya coba nyuri bola dengan cocoran,’’ ujar Komang kepada Malang Post, siang kemarin.
Bagi pelatih Gusnul Yakin, jelas kondisi itu sangat tidak menguntungkan. Betapa tidak, saat dijamu Persija, terlihat sekali ketimpangan di lini depan Arema.
Berkali-kali peluang yang dihasilkan, tidak mampu diselesaikan dengan baik, karena lemahnya finishing touch. Emaleu Serge yang masih harus mengembalikan kondisinya, belum mampu tampil maksimal.
’’Sangat tidak menguntungkan bagi Arema kalau Mbamba sampai kena hukuman tambahan larangan bermain dari komdis. Tidak bisa dipungkiri, peran Mbamba saat ini cukup besar untuk Arema. Dia memang menjadi tumpuan lini depan Arema,’’ terang pelatih Gusnul Yakin kepada Malang Post, terpisah. (mpost)