Mbamba-Traore Bertahan di Arema

Polemik yang menyelimuti kubu Arema berakhir dengan happy ending. Itu terjadi setelah konflik antara pelatih Bambang Nurdiansyah dengan dua pemain asingnya, Emile Bertrand Mbamba dan Souleymane Traore, berakhir damai. Manajemen Arema menganulir keinginan Bambang mendepak dua pemain asing asal Benua Afrika tersebut.

Keputusan mempertahankan Mbamba dan Tarore diambil setelah manajemen melakukan rapat yang cukup alot kemarin (30/6). Rapat yang diadakan di Karanglo tersebut berjalan sekitar empat jam, mulai pukul 09.00 hingga pukul 13.00.

Rapat itu dihadiri Bambang, Direktur Utama PT Arema Indonesia Satrija Budi Wibawa, Manajer Ekoyono Hartono, dan Asisten Manajer Muhammad Taufan. Juga, pemain asing yang bermasalah.

"Manajemen sudah berbicara dengan pelatih dan pemain. Hasilnya, Mbamba dan Souleymane tetap bertahan di Arema," ucap Taufan.

Tentu saja, jelas mantan wartawan tersebut, keputusan yang diambil manajemen berdasar berbagai pertimbangan. Di antaranya adalah mepetnya jadwal kompetisi Superliga yang akan diputar pada 12 Juli mendatang.

Dengan jadwal yang relatif dekat itu, manajemen tak ingin mengambil keputusan yang bisa merusak persiapan Arema. Selain itu, keputusan mempertahankan keduanya diambil berdasar komitmen Mbamba dan Souleymane. "Komitmen keduanya dituangkan dalam perjanjian tertulis bermeterai. Perjanjian itu masuk dalam adendum (tambahan perjanjian, Red) yang akan diselipkan dalam kontrak," jelasnya.

Dalam perjanjian tertulis diterangkan, jika mereka mengulangi perbuatan indisipliner, mereka akan mendapatkan tindakan tegas dari manajemen. "Selain tak akan mengulangi indisipliner, mereka juga harus memperbaiki sikapnya saat berlatih," tambah Bambang.

Pemain-pemain asing yang bermasalah tersebut sore kemarin datang ke kantor Arema untuk menandatangani perjanjian tertulis. Mbamba datang terlebih dahulu sekitar pukul 16.10. Mbamba yang bertemu dengan Bambang langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman. Namun, di antara keduanya tak terlihat senyum. Mereka pun tak saling tegur sapa.

Kemudian, sekitar pukul 16.30, Aaron Nguimbat dan Souleymane yang datang bersama istrinya tiba di kantor Arema. Ketika Aaron tiba, Bambang tampak menyapa dan terlihat bercanda.

Souleymane yang berada di belakang Aaron langsung mengucapkan salam kepada Bambang. "Waalaikum salam," balas Bambang kepada Souleymane.

Bambang menjelaskan, keputusan yang diambil manajemen kurang membuatnya puas. "Saya kecewa. Tapi, saya bisa menerima keputusan manajemen," tandasnya.

Sebagai pelatih, dia siap membina pemain asing yang bermasalah tersebut. Asalkan, keduanya mempunyai loyalitas untuk membawa Arema ke tangga prestasi.

Karena itu, selain keduanya berkomitmen melalui perjanjian tertulis, Bambang sudah mengajak Mbamba dan Souleymane berbicara. "Saya sudah minta jaminan kepada mereka. Saya bilang kepada mereka, komitmen ini bukan hanya di mulut, tapi juga di hati. Mereka mengangguk," lanjutnya. [jawapos]

TRIO AFRIKA AREMA DIPERTAHANKAN DENGAN SYARAT

Tiga pemain asing asal Benua Afrika tetap dipertahankan oleh Manajemen Arema, setelah melalui banyak pertimbangan. Ini disampaikan M.Taufan, Asisten Manajer Arema, setelah melewati rapat sebanyak 2 babak, Senin (30/06/2008).

“Rapat yang diikuti oleh seluruh Manajemen dan pelatih kepala Arema memutuskan, bahwa Mbamba, Souley dan Aaron akan tetap dipertahankan,”ujar Banur.

Pertimbangan yang dijadikan dasar untuk mempertahankan ketiga pemain tersebut, adalah jadwal pertandingan superliga yang sudah tinggal beberapa hari lagi.

Pihak Manajemen dan pelatih kepala memegang komitmen dari ketiga pemain tersebut, untuk tidak mengulang kesalahan yang dilakukan dan bersedia memperbaiki kelakuannya, dalam sisa kontrak yang ada. (MasFM)

Manajemen tidak mencoret Pemain Asingnya

Manajemen Arema akhirnya memutuskan untuk tidak mencoret pemain asingnya yakni Mbamba, Souleymane Traore dan Nguimbat, keputusan itu diambil untuk mempertimbangkan segala sesuatu termasuk konsekwensi dari kondisi yang telah ada, peryataan tersebut disampaikan langsung oleh Humas Arema M Taufan , reporter RCBFM Chris juga melakukan wawancara dengan Bambang Nurdiansyah terkait dengan keputusan yang sudah diambil Manajemen yang mempertahankan ketiga pemain yang dianggap Bambang melakukan tindakan Indisipliner.

Sekretariat Arema siang kemarin hari senin 30 Juli 2008 sudah ditunggu beberapa wartawan dari media cetak maupun elektronik, pencari berita tersebut menunggu pertemuan manajemen yang membahas tentang nasib dari ketiga pemain asing Arema, yakni Mbamba, Souleymane Traore dan Nguimbat, dikantor Arema jalan Panderman tersebut, Manajemen dan pelatih Arema , Bambang Nurdiansyah sudah berkumpul, sekitar pukul 4 sore ketiga pemain tersebut hadir dikantor Arema untuk bertemu dengan Manajemen, setelah pertemuan tersebut, Humas Arema M Taufan menemui wartawan dan menyampaikan bahwa manajemen tetap mempertahankan ketiga tersebut dengan sebuah komitmen secara tertulis, bahwa ketiga pemain tersebut tidak boleh mengulangi semua perbuatan indisipliner dan harus berbuat terbaik untuk Arema.

Sementara itu Bambang Nurdiansyah Pelatih Arema mengatakan bahwa menerima keputusan manajemen yang tetap menyertakan pemain tersebut di tim Arema Superliga. Bambang nurdiansyah hanya tidak mau ada pemainnya yang berulah, seharusnya menurut Bambang pemian asing itu bisa menularkan kemampuannya untuk pemain lain, bukan sebaliknya, dan selain pemain tersebut harus bisa membimbing pemain lokal agar lebih baik, dengan keputusan manajemen tersebut, maka 4 pemain asing tersebut akan segera didaftarkan kepada BLI untuk tampil melawan Persita Tanggerang tgl 12 Juli 2008 mendatang, karena tanggal 1 Juli adalah batas pendaftaran terakhir untuk pertandingan perdana superliga, sedangkan batas perekrutan terakhir adalah tanggal 29 Juli 2008.(RCB FM)

TAK ADA PENCORETAN NAMA

Manajemen Arema memutuskan, Emile Bertrand Mbamba dan Soouleymane Traore tetap dipertahankan dalam komposisi tim saat tampil di Superliga, musim ini. Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan beberapa hal. Termasuk menyangkut keinginan pelatih Bambang ‘Banur’ Nurdiansah yang siap mencoret keduanya.

Termasuk stopper Aaron Nguimbat yang mendapatkan peringatan keras. Niatan Banur itu buntut sikap indisipliner keduanya dengan pulang larut malam saat tim menginap di Hotel Saphir Jogjakarta, akhir pekan lalu. Padahal saat itu, tim tengah melakukan persiapan uji coba menghadapi Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung Bantul, akhir pekan lalu.

Mbamba dan Souley, sapaan akrab Souleymane, berkomitmen tidak mengulangi sikap insipliner itu. Keduanya juga sudah membuat perjanjian tertulis dengan manajemen tim. Demikian juga dengan Aaron yang ikut-ikutan begadang bersama Mbamba dan Souley. Muhammad Taufan, Asisten Manajer Arema menjelaskan, manajemen mempertimbangkan banyak hal dan melakukan klarifikasi ulang jadwal Superliga, usai pelatih berkeinginan untuk memecat Mbamba, Souley dan Aaron.

‘’Manajemen memutuskan, ketiganya tetap berada di tim. Keputusan itu berdasar komitmen ketiga pemain asing yang berjanji tidak mengulangi kesalahan dan bermain sepenuhnya untuk Arema musim ini,’’ ujar Taufan, yang juga Humas Arema kepada wartawan di Sekretariat Arema, Jalan Panderman 2A, sore kemarin.

Keputusan itu dikeluarkan manajemen Singo Edan, setelah menggelar pertemuan tertutup dengan mengundang Banur di kantor pusat PT Bentoel Prima Tbk di Karanglo, siang kemarin. Dalam pertemuan itu, Direktur PT Arema Indonesia, Satrija Budi Wibawa sendiri yang memimpin pertemuan.

Didampingi Manajer Arema, Ekoyono Hartono dan Asisten Manajer, Muhammad Taufan. Setelah pertemuan itu, rapat dilanjutkan di Sekretariat Arema di Jalan Panderman. Kali ini manajemen juga bertemu langsung ketiga pemain asing tersebut.

‘’Kami tidak mau berspekulasi jika ketiga pemain asing melanggar komitmen tersebut. Hanya saja, Arema mengeluarkan tindakan kongkret jika ketiganya sampai melanggarnya lagi,’’ tambah Taufan.

Sementara itu, Banur menerima apa yang menjadi keputusan manajemen Arema. Namun, mantan pelatih Timnas U-23 Indonesia tersebut berharap ketiga pemain asing itu bisa melaksanakan komitmen yang mereka buat sendiri. Selain itu, Mereka juga diminta dapat mentransfer ilmunya kepada para pemain lokal Arema. Serta, menjalankan poin komitmen tambahan yakni tidak malas-malasan dalam menjalani latihan rutin tim dan membela Arema pada uji coba.

‘’Saya menghargai keputusan manajemen soal sikap indisipliner Mbamba, Aaron dan Souley. Saya hanya berharap mereka bisa bersikap profesional. Mereka tidak boleh malas-malasan di lapangan, dan menjalankan misi awal, yakni ngemong dan bisa melayani para pemain lokal. Jadi tidak hanya minta dilayani pemain lokal saja,’’ ujar Banur, terpisah. (Mpost)

PENDIRI AREMA MENGUSULKAN MBAMBA DAN TRAORE DI SKORSING

Kondisi tim Arema yang belum stabil, di tambah lagi pemecatan Mbamba dan Soulemane, membuat pendiri Arema ikut cemas. Menurut Lucky Akup Zaenal, pendiri Arema, bahwa tidak stabilnya permainan Arema sejak beberapa bulan yang lalu, sejak adanya konflik intern di dalam tubuh tim Arema sendiri, Senin (30/06/2008).

“Adanya statement dari Bambang Nurdiansyah, untuk mencoret Mbamba dan Soulemane dari tim Arema, sebaiknya di pikirkan terlebih dahulu,”ujar Akup Zaenal yang biasa di sapa sam Ikul.

Sebaiknya Pelatih dan tim Manajemen, mengajak kedua pemain asing itu, untuk berbicara terlebih dulu mengenai apa penyebab tindakan indisipliner dari Mbamba dan Soulemane tersebut.

Lucky menuturkan, bahwa sebaiknya kedua pemain itu di berikan peringatan keras, skorsing, dan pemotongan gaji.

“Daripada pemecatan mereka, yang nantinya bisa mengakibatkan kesulitanya mencari pemain pengganti bagi tim Arema, karena Super Liga sudah dekat,”ujar sam Ikul.(MasFM)