Lawan Persik di Tempat Netral, Arema Beruntung

Keputusan Kapolresta Kediri yang tak memberikan izin pertandingan kandang Persik saat menghadapi Arema disambut gembira oleh kubu Singo Edan. Dengan keluarnya keputusan aparat keamanan tersebut, berarti laga yang rencananya digelar pada 11 Oktober itu tak bisa dimainkan di home base Macan Putih -julukan Persik-, Stadion Brawijaya Kediri.

Itu bisa diartikan bahwa saat menjamu Arema nanti, Persik harus mencari stadion alternatif. "Bila polisi tetap pada putusannya untuk tak memberikan izin kepada Persik, Arema akan mendapatkan sedikit keuntungan," kata Joko Susilo, asisten pelatih Arema.

Setidaknya, lanjut pria yang akrab dipanggil Gethuk tersebut, Arema bisa mendapatkan sedikit kemudahan dalam mendapatkan poin. "Pertandingan usiran di tempat netral harus kita maksimalkan sebaik-baiknya dengan mencuri poin dari mereka (Persik)," ucapnya.

Bagi Arema, bermain di tempat netral selama ajang Indonesia Super League (ISL) bukanlah yang pertama. Sebelumnya, tim yang berlogo kepala singa tersebut pernah bermain di tempat netral saat menjadi tim tamu. Yakni saat menghadapi Persita Tangerang di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, dan Persitara Jakarta Utara di Stadion Manahan, Solo.

Hasilnya, kedua laga di tempat netral itu dimenangkan Arema dengan skor masing-masing 0-2. "Persik berbeda dengan dua tim lainnya (Persita dan Persitara). Tapi, kami akan berusaha memanfaatkan bermain di tempat netral," terang pria asal Cepu tersebut.

Polresta Kediri melarang Persik bermain di Brawijaya karena alasan keamanan. Pelarangan itu untuk mengantisipasi terulangnya kerusuhan pada babak delapan besar Ligina XIII 2007 Januari lalu. Saat itu, Arema berhadapan dengan Persiwa Wamena. Akibat perusakan tersebut, Aremania terkena sanksi dua tahun tak boleh menggunakan atributnya di stadion seluruh Indonesia dalam even resmi PSSI.

Bukan hanya Arema yang diuntungkan. Aremania -suporter fanatik Arema- juga sangat diuntungkan dengan keputusan Polresta Kediri. Jika bermain di Stadion Brawijaya, besar kemungkinan Aremania akan di-black list. Sehingga mereka tak bisa mendukung langsung timnya. "Kalau main di Kediri, kami tak akan bisa hadir karena jauh-jauh hari panpel tak ingin kami datang," kata Surtato, Aremania Korwil Bululawang.

Karena itu, saat mendengar kabar bahwa Persik tak boleh bermain di Kediri saat menjamu Arema, dirinya merasa senang. Sebab, itu membuka peluang kepada Aremania untuk menyaksikan langsung duel derby Jatim klasik di tempat netral. "Aremania akan datang langsung ke stadion (tempat netral). Suatu keuntungan bagi Aremania pertandingan tak digelar di Kediri," imbuh dia. (JP)

Jamu Arema, Persik Belum Tentukan Stadion

Sekretaris Umum Persik Kediri, Barnadi, mengakui kalau hingga kini belum mencari alternatif stadion tempat pertandingan saat melawan Arema Malang, Sabtu (11/10) mendatang.

Seperti diketahui, bila kedua tim ini bertemu, dipastikan akan ada pergesekan antar suporter yakni "Persikmania" dan "Aremania".

Musim lalu, "Aremania" membuat kerusuhan di Stadion Brawijaya, Kediri, saat timnya bertemu dengan Persiwa Wamena, dengan membakar stadion dan merusak mobil-mobil warga yang membuat mereka dihukum oleh Komisi Disiplin PSSI selama setahun tak boleh memakai atribut tim.

Wajar, jika di Liga Super Indonesia (LSI) ini Polresta Kediri tidak mengeluarkan izin untuk pertandingan tersebut.

Disebut-sebut, dua stadion yang akan menjadi pilihan Persik yakni Gelora Delta, Sidorajo dan Manahan, Solo. Alasannya, kedua stadion itu pernah digunakan saat menjamu lawan dan dari segi jarak termasuk yang terdekat dengan Kediri.

"Hingga kini, kami harus mencari stadion yang tepat,'' ujar Barnadi.

Bila di telisik lebih jauh, Stadion Gelora Delta lebih memiliki nilai historis buat pertandingan tim berjuluk "Macan Putih" itu. Mereka pernah mengalahkan Arema di partai final Liga Jatim lalu dengan skor 2-1.

Sementara untuk Stadion Manahan, rekor tak bagus pun banyak mereka terima. Diantaranya, kalah dari Persib Bandung 3-1 dan ditahan imbang tim lemah Persitara Jakarta Utara.

"Kami belum tahu yang mana pilihan kami dan tidak bisa memutuskan. Hanya BLI yang berhak menentukannya'' tutup Barnadi.

Diakui Barnadi PULA kalau pihaknya telah melapor hal ini kepada BLI, namun belum ada keputusan.(BiangBola)

Persik Tidak diberi Izin Tanding Melawan Arema di Kediri

Pertandingan Arema Vs Persik memang masih jauh, kalau jadwal tidak berubah Persik Vs Arema dilaksanakan tgl 11 Oktober 2008, akan tetapi hangatnya pertandingan dua musuh bebuyutan tersebut sudah terasa mulai hari ini, dimana kemarin humas Arema M Taufan mengatakan kepada Reporter RCBFM, bahwa Panpel Persik tidak diberi izin menyelenggarakan pertandingan ketika berhadapan dengan Arema.

M Taufan lebih lanjut mengatakan kabar tersebut dia terima langsung dari Panpel Persik, sejak kejadian Aremania melakukan aksi dengan membakar stadion Brawijaya Persik, Kepolisian kawatir akan ada tindak balas dendam dari suporter Persik begitu juga sebaliknya, maka dari itu panpel Persik akan segera berkoordinasi dengan BLI dan rencananya pertandingan akan digelar di Stadion Manahan Solo.

Sementara itu , pendengar Edan Bola, langsung memberi respon diantaranya Tembel menyatakan bahwa Aremania siap berdamai dengan siapa saja termasuk Persik Kediri, yang terpenting Aremania harus menyaksikan pertandingan Arema Vs Persik karena, disitulah nantinya Aremania bisa memantau apakah pertandingan tersebut berjalan adil atau ada rekayasa pertandingan, Giso di sawojajar juga mengatakan hal senada bahwa Aremania siap untuk berangkat menuju solo saat Arema melawan Persik, kekawatiran Aremania bahwa pertandingan tersebut berjalan tidak normal bisa jadi semakin tinggi, karena mengingat Persik mempunyai orang-orang kuat yang bisa melobi BLI lanjut Giso.

Sementara itu menurut M Taufan Humas Arema mengatakan, Aremania sangat bisa untuk menonton Arema Vs Persik yang rencananya digelar di Solo, karena status pertandingan tersebut bukan hukuman dan sesuai aturan BLI, bahwa Panpel suatu pertandingan diharuskan melindungi Suporter tim lawan berikut menyediakan tempat untuk suporter lawan, jadi tidak alasan bagi Persik untuk melarang Aremania menyaksikan pertandingan tersebut.(RCB FM)

Trauma Rusuh Musim lalu, Aparat Larang Persik vs Arema di Kediri

Trauma tampaknya masih memnbekas di segenap warga kota Kediri dari insiden kerusuhan yang dilakukan Aremania di babak delapan besar Liga Indonesia 2007.

Polresta Kediri sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan, tidak memberi izin pertandingan Liga Super Indonesia antara Persik versus Arema Malang digelar di Stadion Brawijaya.

Kepastian tidak adanya izin tersebut disampaikan oleh Ketua Panpel Persik.

"Kami sudah menerima surat pemberitahuan dari Polresta Kediri, yang intinya partai lanjutan Persik melawan Arema Malang pada tanggal 11 Oktober tidak bisa digelar di Stadion Brawijaya," kata Rachno saat ditemui di kantornya, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Selasa (9/9/2008).

Rachno menjelaskan, alasan mendasar yang digunakan aparat kepolisian dalam penolakan pemberian izin tersebut adalah terkait sikap anarkis Aremania yang dinilai sudah tak bisa lagi ditolerir. Akibat insiden musim lalu itu Rachno mengaku bukan hanya kerugian material yang dialami Kota Kediri, melainkan juga inmaterial tak ternilai harganya.

"Tak sepeser pun mereka bersedia bertanggung jawab akibat kerugian itu. Ini satu penegasan, tak ada tempat lagi untuk Arema dan suporternya di Kediri," jelas Rachno. (maksud looohhh ... !!!!)

Dengan tidak adanya zin tersebut, Rachno mengaku pihak Persik sebenarnya mengalami beberapa kerugian, antara lain tidak terjualnya tiket masuk stadion dan secara tim dirugikan karena beban mental seperti bermain tandang.

"Tapi kami tidak bisa memprotes penolakan aparat kepolisian tersebut. Ini demi kebaikan warga Kota Kediri seluruhnya," tegas Rachno.

Sementara itu Sekretaris Persik Barnardi saat dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, lokasi pertandingan antara Persik melawan Arema akan dipindahkan ke Stadion Manahan Solo. Pihak manajemen diakuinya telah menghubungi Panpel Persis Solo, terkait peminjaman stadion.

"Sebenarnya kami akan memilih Stadion Gelora Delta, tapi kami berfikir ulang secara mental di sana akan lebih menguntungkan Arema," kata Barnardi saat ditemui di Kantor Persik, Jalan Diponegoro No.7 Kota Kediri.(Detik)

semoga tempat netral pertandingan gak dipindah ke stadion pendidikan Wamena..................uwadoh pol ker,

DIMENAPUN TEMPATNYA.......

PEMENANGNYA TETAP AREMA......

SUPPORTERNYA TETAP AREMANIA....