Kapan ya suasana seperti ini bisa berlangsung kembali????

ta copas dari http://wave.prohosting.com/arema/mania/nopember.htm




Pemandangan Aneh di Tambaksari, Suporter Arema Aman Berjingkrak.

Fenomena menarik di Gelora 10 Nopember saat pertandingan Persebaya v Arema, kemarin sore. Tak seperti biasanya, segerombolan suporter yang lengkap dengan atribut Arema berani memasuki stadion.

Bahkan, mereka berjingkrak-jingkrak, meneriakkan yel-yel, dan memukul genderang untuk memberi semangat kepada Juan Rubio dan kawan-kawan. Yang menarik lagi, puluhan suporter berkaos biru-biru warna kesayangan tim Arema-- itu aman-aman saja di stadion. Mereka bergerombol di pojok sebelah kiri tribun VIP dan terpisah dari sekitar 20 ribu suporter Green Force yang memadati stadion itu, dengan pengawalan ketat belasan petugas. Tontonan seperti ini tak pernah terjadi selama Ligina.

Kalau toh ada suporter yang setia membuntuti timnya, biasanya dengan cara diam-diam menyusup ke penonton. Tanpa atribut, apalagi meneriakkan yel. Tapi, kemarin tidak. Mereka seperti mendukung di Stadion Gajayana saja. Syukurlah.

Apakah ini pertanda suporter kita sudah bisa bersatu? Entahlah. Yang jelas, kemarin, kita bisa melihat suporter Persebaya yang arif. Di lapangan, praktis tak ada aksi lempar. Paling banter, puluhan ribu suporter itu hanya meluapkan kekesalan dengan mengatai wasit.

Dan, puncak kearifan mereka terlihat dari sikap mereka terhadap segerombolan suporter Arema. Suporter Persebaya hanya mengolok-olok, tanpa melakukan aksi-aksi kekerasan seperti dulu. Tak ada lempar-lemparan, tak ada adu jotos atau aksi pukul. Ini perkembangan menarik. Suporter Arema luar biasa berani, dan ternyata suporter Persebaya cukup arif kata mantan bendahara Mitra, Ali Mahakam, yang menyaksikan pertandingan dari tribun VIP.

Yang patut diacungi jempol, tentu saja, juga Panitia penyelenggara pertandingan. Panitia bisa memasukkan segerombolan suporter beratribut Arema itu dengan aman. Panitia juga berhasil menyediakan tempat khusus buat mereka di pojok kiri atas VIP. Pintarnya, agar tak sempat bentrok kalau ada apa-apa, para suporter itu sudah dikeluarkan dari stadion 20 menit menjelang bubaran.

Bagaimana sebenarnya koordinasi para suporter Arema itu? Ternyata, puluhan suporter itu memang dikoordinasi langsung oleh Dandim Kota (Malang) Letkol Inf Sutrisno yang juga ketua PS Arema dan Ivan Tobing. Mereka berangkat dari stasiun kereta api Kota Baru pukul 10.00 WIB dengan kawalan petugas.

Harapan kita, hal seperti ini tak hanya terjadi kemarin. Tapi, juga di pertandingan-pertandingan lainnya, saat Mitra menjamu Persema, Rabu nanti, atau saat Green Force dan Mitra tandang ke Malang. Bisakah di putaran kedua ganti suporter Persebaya ngluruk ke kandang Arema dengan suasana yang aman? Jawabnya, pasti bisa.[b]

mbois...

semoga semua supporter indonesia pada rukun....

mugo² lantaran porum iki iso tercipta suatu kedamaian antar supporter di jawa timur...

ralat
1. berangkate jam 12 awan
2. total ada 187 AREMANIA, soale ndek stasiun Lawang ono AREMANIA sing nrombol mlebu gerbong.
3. keluar dari stadion 10 menit sebelum laga usai
4. teko stasiun semut di tumpakno truk tentara, setiap truk dikawal tentara dari Batalyon SIKATAN, 2 motor di depan, 2 di belakang

JC_MORENO wrote:

ralat
1. berangkate jam 12 awan
2. total ada 187 AREMANIA, soale ndek stasiun Lawang ono 2 AREMANIA sing nrombol mlebu gerbong.
3. keluar dari stadion 10 menit sebelum laga usai
4. teko stasiun semut di tumpakno truk tentara, setiap truk dikawal tentara dari Batalyon SIKATAN, 2 motor di depan, 2 di belakang

tambahan
1. jumlah nya sedikit karena malam sebelumnya ndek GAJAYANA ono pertunjukan GOD BLESS, dadi arek malang kentekan duek kabeh
2. nang stasiun bangil sempat kate bentrok karo bonex sing kate nggandol kereta nang ayabarus
3. muliho mangan sego ambek bali telor, segone jan puanas, howone ndek sepur panas, baline pedes, adus kringet kabeh sak sepur
4. aku dewe oleh informasi lek ono tour jam 6 isuk

Damai

coba soeharto ga kenek reformasi paling arema sik iso di kawal tentara nontok nang tambak sari.....
saiki yo ga iso....

wong koncoku wong suroboyo dewe ae di bengok i arema karo bonek,gara2 ngombrol arema ambek aku....(sak durungi ASUSEMPER)
akhire yo di dudu i ktp ne....

wes2...

yanu_aremaniajombang wrote:

ta copas dari http://wave.prohosting.com/arema/mania/nopember.htm

PENDUKUNG AREMA DI KANDANG BAJUL IJO PERSEBAYA. 16 NOPEMBER 1997, JAWA POS

Pemandangan Aneh di Tambaksari, Suporter Arema Aman Berjingkrak.

Fenomena menarik di Gelora 10 Nopember saat pertandingan Persebaya v Arema, kemarin sore. Tak seperti biasanya, segerombolan suporter yang lengkap dengan atribut Arema berani memasuki stadion.

Bahkan, mereka berjingkrak-jingkrak, meneriakkan yel-yel, dan memukul genderang untuk memberi semangat kepada Juan Rubio dan kawan-kawan. Yang menarik lagi, puluhan suporter berkaos biru-biru warna kesayangan tim Arema-- itu aman-aman saja di stadion. Mereka bergerombol di pojok sebelah kiri tribun VIP dan terpisah dari sekitar 20 ribu suporter Green Force yang memadati stadion itu, dengan pengawalan ketat belasan petugas. Tontonan seperti ini tak pernah terjadi selama Ligina.

Kalau toh ada suporter yang setia membuntuti timnya, biasanya dengan cara diam-diam menyusup ke penonton. Tanpa atribut, apalagi meneriakkan yel. Tapi, kemarin tidak. Mereka seperti mendukung di Stadion Gajayana saja. Syukurlah.

Apakah ini pertanda suporter kita sudah bisa bersatu? Entahlah. Yang jelas, kemarin, kita bisa melihat suporter Persebaya yang arif. Di lapangan, praktis tak ada aksi lempar. Paling banter, puluhan ribu suporter itu hanya meluapkan kekesalan dengan mengatai wasit.

Dan, puncak kearifan mereka terlihat dari sikap mereka terhadap segerombolan suporter Arema. Suporter Persebaya hanya mengolok-olok, tanpa melakukan aksi-aksi kekerasan seperti dulu. Tak ada lempar-lemparan, tak ada adu jotos atau aksi pukul. Ini perkembangan menarik. Suporter Arema luar biasa berani, dan ternyata suporter Persebaya cukup arif kata mantan bendahara Mitra, Ali Mahakam, yang menyaksikan pertandingan dari tribun VIP.

Yang patut diacungi jempol, tentu saja, juga Panitia penyelenggara pertandingan. Panitia bisa memasukkan segerombolan suporter beratribut Arema itu dengan aman. Panitia juga berhasil menyediakan tempat khusus buat mereka di pojok kiri atas VIP. Pintarnya, agar tak sempat bentrok kalau ada apa-apa, para suporter itu sudah dikeluarkan dari stadion 20 menit menjelang bubaran.

Bagaimana sebenarnya koordinasi para suporter Arema itu? Ternyata, puluhan suporter itu memang dikoordinasi langsung oleh Dandim Kota (Malang) Letkol Inf Sutrisno yang juga ketua PS Arema dan Ivan Tobing. Mereka berangkat dari stasiun kereta api Kota Baru pukul 10.00 WIB dengan kawalan petugas.

Harapan kita, hal seperti ini tak hanya terjadi kemarin. Tapi, juga di pertandingan-pertandingan lainnya, saat Mitra menjamu Persema, Rabu nanti, atau saat Green Force dan Mitra tandang ke Malang. Bisakah di putaran kedua ganti suporter Persebaya ngluruk ke kandang Arema dengan suasana yang aman? Jawabnya, pasti bisa.[b]

wew...

Dam NoiL wrote:

JC_MORENO wrote:

ralat
1. berangkate jam 12 awan
2. total ada 187 AREMANIA, soale ndek stasiun Lawang ono AREMANIA sing nrombol mlebu gerbong.
3. keluar dari stadion 10 menit sebelum laga usai
4. teko stasiun semut di tumpakno truk tentara, setiap truk dikawal tentara dari Batalyon SIKATAN, 2 motor di depan, 2 di belakang

wong sing kolem iku wes ta anggap sesepuh bagi ayas!! ruangas lop!!
ayas iling laga iku disiarno kok ndek tipi!! aremania nyanyi sepanjang pertandingan, bonek mek iso gemes ndelok i..
samean kolem a sam??

semunggo fotografer koran sing terbit nang Malang waktu iku sek urip (BHIRAWA lek ga salah) ayas gelem nuku fotone, ayas di foto (nggawe soak tulisane jan sek jadul AR 3 MA) nang Tambaksari,
tapi aku emoh mbok arani sesepuh, koyok emas ae sepuhan, ora ono sesepuh2an, sing ono AREMANIA thok

damailah bangsaku...

damailah negaraku....

damailah suporter seluruh negriku.........

mugo mugo engkok yo damai damai ae...



apapun yang terjadi...

peace rool over the earth ....

begh...kok nang tambaksari...
lha saiki aremania ndelok nang kanjuruhan ae yo sik gak jaminan...

mene ndelok nang VIP ae wes...

-NolaB- wrote:

begh...kok nang tambaksari...
lha saiki aremania ndelok nang kanjuruhan ae yo sik gak jaminan...

mene ndelok nang VIP ae wes...

AWAS COPETTT>>>>>>paling yo smpyan dewe.....

menurutku konflik yang ga ada henti2nya kayak arema vs persebaya ini ato persija persib adalah media masa yang terlalu membesar2 kan ketika terjadi sesuatu.....
dan semoga denga adanya larangan dari PSSI untuk tidak menghujat tim tamu ato suporter lain dan nada racis, bisa juga sebagai media awal untuk mewujudkan perdamaian antar suporter jawa timur....

yanu_aremaniajombang wrote:

menurutku konflik yang ga ada henti2nya kayak arema vs persebaya ini ato persija persib adalah media masa yang terlalu membesar2 kan ketika terjadi sesuatu.....
dan semoga denga adanya larangan dari PSSI untuk tidak menghujat tim tamu ato suporter lain dan nada racis, bisa juga sebagai media awal untuk mewujudkan perdamaian antar suporter jawa timur....

setuju yan...
aku ya ada pemikiran kayak gitu. Lihat aja berita² kalo ada apa² seolah² media mencari keuntungan dengan cara membesar²kan masalah yang terjadi. terus gimana mensiasati masalah kayak gini...

Aremania_Makassar Bro wrote:

yanu_aremaniajombang wrote:

menurutku konflik yang ga ada henti2nya kayak arema vs persebaya ini ato persija persib adalah media masa yang terlalu membesar2 kan ketika terjadi sesuatu.....
dan semoga denga adanya larangan dari PSSI untuk tidak menghujat tim tamu ato suporter lain dan nada racis, bisa juga sebagai media awal untuk mewujudkan perdamaian antar suporter jawa timur....

setuju yan...
aku ya ada pemikiran kayak gitu. Lihat aja berita² kalo ada apa² seolah² media mencari keuntungan dengan cara membesar²kan masalah yang terjadi. terus gimana mensiasati masalah kayak gini...

ya menurutku kita jangan langsung percaya ama pemberitaan di media massa, kita liat dulu faktanya.....kayak berta di treat ini banyak yg di ralat sam jc....

andai saja kalo kelompok supporter semuanya menyadari akan hal ini, mungkin perdamaian akan cepet terjadi.....

damai.........

-NolaB- wrote:

begh...kok nang tambaksari...
lha saiki aremania ndelok nang kanjuruhan ae yo sik gak jaminan...

mene ndelok nang VIP ae wes...

iyo...
mene gowo hp dulinan adek mu ae....
cantol no nango geger mu
wes bn kapok sing nyopet..............!!!!

de erix wrote:

-NolaB- wrote:

begh...kok nang tambaksari...
lha saiki aremania ndelok nang kanjuruhan ae yo sik gak jaminan...

mene ndelok nang VIP ae wes...

iyo...
mene gowo hp dulinan adek mu ae....
cantol no nango geger mu
wes bn kapok sing nyopet..............!!!!

Ikut berduka cita Lab

Aremania_Makassar Bro wrote:

andai saja kalo kelompok supporter semuanya menyadari akan hal ini, mungkin perdamaian akan cepet terjadi.....

yups setuju aku
semoga semua supertes di indonesia bisa menyadari itu semua
agar persepakbolaan indonesia damai
piace....