Salah siapakah ini????

Iku Ajarane Samuri
Untung aku ga rokokan tapi Di........

chiw wrote:

wah... kalo dipikir pikir salah siapa, karena naluri alamiah manusia yang enggak suka dusalahkan, pasti akan nyari kambing hitam laen. dan akhirnya sapa yang disalahkan? Tuhan deh... :D


kalo menurut saya, salah satu penyebab adalah pola pendidikan terutama dalam keluarga yang belum bagus *tanpa menyalahkan orangtua lho. bisa jadi segala keterbatasan jadi salah satu alasannya*

Kurangnya sosialisasi tentang bahaya rokok dan paradigma yang salah tentang rokok juga salah satu hal yang berperan penting. Peringatan dalam kemasan rokok tanpa diimbangi dengan penyuluhan teratur dan penyaluran aktivitas yang lain juga nggak ada gunanya. Ya tentu aja pabrik2 itu nggak akan bikin penyuluhan antirokok kan? :D


kita juga nggak bisa menyalahkan anak anak kecil yang kepengen kelihatan keren, ya...seusia mereka emang lagi seneng senengnya nyobain hal baru yang membuat mereka merasa mempunyai nilai lebih. Lingkungan sekitarnyalah *termasuk kita* yang seharusnya bisa menyadarkan pentingnya kesehatan.

saya juga nggak nyalahin yang udah terlanjur kecanduan. karena kecanduan apapun memang nggak baik. (termasuk saya yang kecanduan internet, dan saat ini sedang berusaha sembuh). Yang harus kita lakukan ketika kita tahu efek buruk sesuatu adalah mencegahnya, entah kita sudah pernah mengalaminya atau tidak.

untuk mencegah orang laen meninggal karena jantung koroner, kita nggak perlu meninggal karena jantung koroner dulu kan?
ini salah satu contoh aja kok.
untuk ngasi tau bahaya internet juga nggak harus lulus kelamaan kebanyakan ngenet :D

ada banyak cara. tinggal kita aja masing masing milih yang mana...

WAH, SAYANG TUH, KALO KECANDUAN SELALU ADA EFEK NEGATIFNYA, ALANGKAH BAIKNYA JIKA EFEK BURUK ITU BISA KITA RUBAH MENJADI EFEK BAIK. JIKA ROKOK YG MENJADI POKOK BAHASAN, APA SALAHNYA JIKA KEBIASAAN ITU KITA JADIKAN PROFESI, SEPERTI PENGAMAT RASA ROKOK, YG KERJAANNYA MENILAI KUALITAS SUATU ROKOK, ATO JIKA ANDA KECANDUAN INTERNET, KENAPA ANDA TIDAK MENCOBA BISNIS ONLINE???
INGAT, KELEMAHAN ANDA YANG KECANDUAN INTERNET ITU, MUNGKIN DISITULAH LETAK KELEBIHAN ANDA.
SEMOGA MEMBANTU DAN SUKSES SELALU!!! BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH, WASSALAMU'ALAIKUM WR.WB..
BERKATE NDANG DI DUM SING ROTO REK,, OJO LALI.. MUDINE KEK ONO DODO MENTOK

amiiinnn .... min tangi min .....

JC_MORENO wrote:

WAH, SAYANG TUH, KALO KECANDUAN SELALU ADA EFEK NEGATIFNYA, ALANGKAH BAIKNYA JIKA EFEK BURUK ITU BISA KITA RUBAH MENJADI EFEK BAIK. JIKA ROKOK YG MENJADI POKOK BAHASAN, APA SALAHNYA JIKA KEBIASAAN ITU KITA JADIKAN PROFESI, SEPERTI PENGAMAT RASA ROKOK, YG KERJAANNYA MENILAI KUALITAS SUATU ROKOK, ATO JIKA ANDA KECANDUAN INTERNET, KENAPA ANDA TIDAK MENCOBA BISNIS ONLINE???
INGAT, KELEMAHAN ANDA YANG KECANDUAN INTERNET ITU, MUNGKIN DISITULAH LETAK KELEBIHAN ANDA.
SEMOGA MEMBANTU DAN SUKSES SELALU!!! BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH, WASSALAMU'ALAIKUM WR.WB..
BERKATE NDANG DI DUM SING ROTO REK,, OJO LALI.. MUDINE KEK ONO DODO MENTOK

yang saya tahu, para pengamat rasa itu malah bukan pecandu lho... ;)
karena konon kabarnya, kecanduan itu bikin objektivitasnya dia berkurang...
kata mas mas yang jadi tester rokok di pabrik rokok sukun lho...

kecanduan internet? saya tau, memang disitu kelebihan saya, tapi yang namanya kecanduan, apapun itu, selalu membawa efek yang ngga bagus. walopun ada bagusnya sih... dikit...
waktu saya lebih banyak tersita untuk hal yang saya sendiri kadang nggak ngerti.
pengarahan yang baik gimana??? ya... arahkan untuk mengurangi kecanduan.
bukankah segala sesuatu yang keterlaluan itu nggak baik? kalo kata bang roma sih "Sungguh teeerlaaaaluuu"

saya lumayan sepakat sama postingan salah seorang bloger ini : http://guhpraset.wordpress.com/2007/08/23/persamaan-para-pecandu/

bahasa dan bahasannya agak berat. tapi entah kenapa, sedikit banyak saya tertohok...
ada kutipannya yang saya rasakan betul...

Quote :

Meski obyek yang dicandu berbeda-beda, para pecandu selalu punya persamaan. Apakah itu?
Salah satunya adalah, para pecandu itu biasanya sangat tidak suka kalau candunya diusik. Bahkan orang yang biasanya lantang meneriakkan kebenaran, bisa tiba-tiba berubah menjadi pengusung pembenaran. Meskipun (mungkin) dalam hatinya mengakui kalau kecanduannya itu tidak sehat.

yap. saya pernah juga seperti yang saya tebalkan. setelah saya renungkan kembali... ah, akhirnya saya memutuskan lebih baik kembali objektif ajah...
karena hati saya mengatakan demikian...

:ngikik:

alhamdulillah aku bukan pecandu.. aku adalah penikmat.. aku menikmati setiap hisapan asap rokok di bibirku..

allhamdulilah ... aku bukan pecandu, hanya kasihan kepada orang2 yang sudah membuat rokok, mosok nggawe tok ... sak aken kan, mangkane wong e nggawe, aku sing ngrokok ....