Loyaitas Diragukan

Loyalitas pemain-pemain Arema, patut dipertanyakan. Termasuk mental bertanding dan sikap profesional. Bahkan pantas tidaknya mereka dikontrak untuk tim yang masuk dalam Indonesia Super League (ISL – Superliga), mulai diragukan.
Paling tidak, hal itu tercetus dari sikap manajemen Arema, pasca Arema kalah 1-2 dari tim Divisi II, PSBK Kota Blitar. Meski pertemuan itu sekadar uji coba.
Sikap kecewa itu muncul, karena sebelum uji coba yang digelar di Stadion Suprijadi Blitar tersebut, Arema juga kalah 0-2 dari Pelita Jaya Jawa Barat, di Superliga.
Dari rentetan hasil buruk itulah, manajemen Arema mulai mempertanyakan sejauhmana loyalitas anak didik pelatih Bambang ‘Banur’ Nurdiansah, untuk membela Arema.
Sebab kekalahan beruntun tersebut, merupakan hasil yang di luar dugaan. Betapa tidak, Arema kalah 0-2 di kadang. Kemudian ditambah kalah 1-2 dari tim yang hanya diisi oleh pemain-pemain amatir, dengan kualitas beberapa strip di bawah Hendra Ridwan dkk.
‘’Apapun hasil pertandingan lawan PSBK ini, akan saya sampaikan ke manajemen. Satu pertanyaan dari kami (Manajemen Arema, Red.), apa nggak salah Arema membayar para pemain yang sekarang ada di Arema untuk tampil di Superliga. Pertanyaan ini tidak perlu dijawab sekarang, tetapi direnungkan,’’ ujar Muhammad Taufan, Asisten Manajer Arema dihadapan pemain di tengah lapangan usai Arema tumbang 1-2 dari PSBK di Blitar, Selasa lalu.
Pertanyaan itu wajar muncul dari manajemen Arema. Apalagi Singo Edan tidak seharusnya kalah dari PSBK. Sebab tim asuhan Sunardi ini, memiliki kualitas jauh beberapa tingkat dari Arema dan bermain di strata Divisi II lokal Jatim.
Tapi bermodal semangat tinggi, pemain PSBK justru mampu mempermalukan Arema yang menyandang tim Superliga dan dihuni sederetan pemain berkualitas. Belum lagi, sangat mungkin nilai kontrak tiga atau empat pemain Arema, jika dikumpulkan, bisa dipakai membiayai PSBK untuk satu musim.
Dua gol PSBK itu sendiri, bersarang ke gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga Hermansyah, oleh Suprianto (33’) dan Reza Aditya (42’­) lewat titik putih. Sedangkan gol penghibur Arema diciptakan M Bachtiar menit 48.
Pada laga tersebut, pelatih Bambang ‘Banur’ Nurdiansah sengaja menurunkan pemain lokal yang sebelum tidak tercantum pada starter tim saat lawan Pelita Jaya. Diantaranya, bomber Ali Usman, gelandang Ahmad Sambiring, stopper Jefri Prasetyo dan bek Dodik Wahyudi.
Banur sendiri langsung marah besar kepada pemainnya saat jedah jelang kick off dimulainya babak kedua dan usai pertandingan. Dia juga mengancam pemainnya agar mengembalikan seluruh uang yang sudah diberikan manajemen Arema jika tampil asal-asalan di lapangan.
Bahkan Banur juga mengancam akan mencoret pemain yang tampil ogah-ogahan, sekaligus mencari pemain baru. Pasalnya, sebagian besar pemainnya tidak konsentrasi, tidak punya semangat dan ada unsur meremehkan kekuatan PSBK yang tampil di Divisi II Regional Jatim.
‘’Selama gabung Arema, kalian dapat uang dari mana? Dari manajemen Arema, toh! Masak kalian main seenaknya saja untuk Arema. Kalian harus sadar, punya malu dan bersikap professional. Masak kalian seenaknya saja main untuk Arema dan terus tanda tangan ambil gajian dari manajemen Arema. Ayo tunjukkan kalian bisa beri yang terbaik untuk Arema,’’ terang Banur kepada pemainnya usai kalah dari PSBK, sebelum balik ke Malang