BLI Puji Kreativitas Aremania

Direktur Badan Liga Indonesia (BLI) Joko Driyono memuji kreativitas pendukung fanatik Arema Malang yang berjuluk Aremania. Pasalnya sanksi dari komisi disiplin PSSI berhasil disiasati dengan mengenakan pakaian hitam sambil membawa bendera Merah Putih.

Sikap kreatif Aremania itu ditunjukkan dalam mendukung klub kesayangannya Arema melawan Pelita Jaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (27/7). Stadion berkapasitas 60 ribu penonton itu dipenuhi Aremania yang berpakaian serba hitam, sambil mengibarkan bendera Merah Putih.

Tidak ada satu pun atribut Singo Edan dan bendera Aremania berwarna biru di pinggir lapangan. Seluruh atribut itu diganti dengan bendera Merah Putih. Mereka pun menikmati pertandingan dengan tertib, meski tim kesayangan mereka berhasil dipermalukan Pelita Jaya dengan skor 2-0.

Sempat terjadi aksi bakar kertas di tribun penonton, dan aksi lempar botol air mineral ke pinggir lapangan, namun kejadian itu dianggap Joko Driyono sebagai sesuatu hal yang wajar. "Itu hanya rasa melampiaskan kekesalan akibat tim kesayangan mereka kalah," tegasnya.

Namun demikian, lanjut dia, yang perlu dicermati adalah kreatifitas Aremania yang berhasil menyiasati sanksi dari komisi disiplin PSSI yang tidak membolehkan memakai atribut Aremania di tiap pertandingan yang dilakoni Arema selama dua tahun.

Berpakaian serba hitam dengan dilengkapi bendera Merah Putih yang dilakukan Aremania itu dinilai Joko sebagai ide cerdas dan kreatif. "Aremania menunjukkan kreativitasnya dengan menyiasati atribut secara cerdas," ujarnya.

Dia menyatakan tetap akan memberikan teguran kepada Aremania akibat insiden lempar botol air mineral ke pinggir lapangan dan aksi bakar kertas di tribun penonton. Namun konteks tegura itu bukan memberikan sanksi. "Insiden itu masih dalam batas kewajaran atau bukan pelanggaran. Kami tetap akan menegur, namun konteksnya bukan memberikan sanksi. Justru yang patut kita hargai adalah kreatifitas Aremania," ujarnya.

Pujian terhadap Aremania juga dilontarkan Pelatih Pelita Jaya Fandi Achmad. "Saya salut dengan sportivitas Aremania. Meskipun timnya kalah, mereka tetap tertib, dan tidak mengganggu pemain kami," tegasnya.

Kapten tim Pelita Jaya Firman Utina juga memuji sportivitas Aremania. Sebelum pertandingan, kata dia, bekas gelandang Arema itu mengatakan kepada kawan-kawannya bila main bagus, maka dukungan Aremana akan berpihak kepada timnya. "Sudah menjadi ciri Aremania, bila kita main bagus, justru dukungan berbalik kepada lawan Arema. Kami menghargai sportivitas Aremania," tukasnya. (Media Indonesia)

Joko Puji Kreativitas Aremania

Kreativitas Aremania untuk menyiasati sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mendapatkan apresiasi dari Direktur Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) Joko Driyono. Bahkan, pria yang juga menjadi anggota komdis tersebut berulang kali memuji aksi Aremania yang membuat Stadion Kanjuruhan bercorak Merah Putih.

Pujian itu diberikan setelah dia menyaksikan laga home perdana Arema saat menjamu Pelita Jaya Jawa Barat di Stadion Kanjuruhan, kemarin (27/7).

Joko menganggap, hukuman komdis yang melarang Aremania datang beratribut ke semua stadion di Indonesia pada even resmi PSSI, tak mampu membendung Aremania untuk berkreasi. "Aremania sangat bagus. Tak ada lagi komentar untuk mereka. Aremania telah mampu menyikapi sanksinya dengan cerdas," ucap Joko.

Hanya saja, dia menyayangkan masih adanya pelemparan-pelemparan botol mineral dan pembakaran di beberapa sudut tribun. "Tindakan pelemparan itu telah memberikan sedikit noda kepada Aremania," tandas mantan manajer Pelita Jaya tersebut.

Hanya saja, menurut pria asal Ngawi tersebut, tindakan pelemparan dan pembakaran yang dilakukan Aremania kemarin (27/7) masih belum termasuk pelanggaran yang perlu dirapatkan di komdis. Tindakan Aremania itu sifatnya hanya bentuk kekecewaan penonton ketika tim yang didukungnya kalah. "Tak perlu sanksi. Peringatan keras saja sudah cukup," tambahnya.

Namun, pria asal Ngawi itu tak bisa menoleransi bentuk-bentuk apapun di luar batas sportif. Karenanya, apabila pada pertandingan berikutnya, Aremania masih melakukan pelemparan dan pembakaran lagi, maka sanksi tegas sudah menunggu suporter fanatik Arema tersebut. "Pasti akan ada sanksi bila Aremania masih terus melakukan pelemparan dan pembakaran kertas di tribun," lanjut dia. (JP)

Direktur BLI Menegur tapi Juga Apresiasi Aremania

Direktur kompetisi BLI Djoko Driyono menanggapi insiden kecil yang melibatkan suporter Arema Malang dalam laga melawan Pelita Jaya kemarin malam. Meski menegur, tapi ia juga memberi apresiasi pada Aremania.

Merasa kecewa karena tim kesayangannya dipastikan kalah, sebagian publik Stadion Kanjuruhan melakukan aksi yang tidak patut. Walaupun tidak berdampak besar, tapi mereka melakukan pembakaran.

Djoko yang menyaksikan langsung pertandingan tersebut mengaku menyayangkannya. Namun insiden itu pun tidak dianggapnya sebagai sesuatu yang fatal. Mereka hanya membakar kertas-kertas dan atribut sendiri.

"Saya melihat mereka hanya mengungkapkan kekesalannya sendiri. Tidak ada indikasi merusak fasilitas stadion, juga tidak merugikan pihak lain. Tim Pelita merasa tidak mendapat gangguan sedikitpun. Fakta ini harus kita lihat dengan utuh," ujar Djoko.
Djoko bahkan menilai, secara keseluruhan Aremania telah berlaku baik selama pertandingan tersebut. Sanksi Komisi Disiplin yang melarang mereka mengenakan atribut Arema saat mendukung timnya di stadion, telah dipatuhi.

"Ada hal-hal positif yang ditunjukkan Aremania dan kita patut memberi apresiasi, dalam hal ini kepatuhan mereka atas sanksi Komdis. Menurut saya mereka telah berlaku tertib sepanjang laga. Mereka juga kreatif dalam mendukung timnya. Insiden kecil di akhir pertandingan itu, saya pikir tidak sampai mengganggu pihak lain. Mereka menganggu kenyamanan mereka sendiri."

Meski demikian, tambah Djoko, pihaknya tetap memberi teguran keras kepada tuan rumah terkait insiden tersebut.

"Konteksnya adalah pada upaya mencegah implikasi yang lebih besar, misalnya sampai merusak stadion. Hal-hal seperti itu harus dihindari, karena kalau diulang-ulang, bisa jadi mereka akan kembali menerima sanksi," pungkas Djoko. ( Detik )

Nurdin Silid wrote:

Direktur BLI Menegur tapi Juga Apresiasi Aremania

Direktur kompetisi BLI Djoko Driyono menanggapi insiden kecil yang melibatkan suporter Arema Malang dalam laga melawan Pelita Jaya kemarin malam. Meski menegur, tapi ia juga memberi apresiasi pada Aremania.

Merasa kecewa karena tim kesayangannya dipastikan kalah, sebagian publik Stadion Kanjuruhan melakukan aksi yang tidak patut. Walaupun tidak berdampak besar, tapi mereka melakukan pembakaran.

Djoko yang menyaksikan langsung pertandingan tersebut mengaku menyayangkannya. Namun insiden itu pun tidak dianggapnya sebagai sesuatu yang fatal. Mereka hanya membakar kertas-kertas dan atribut sendiri.

"Saya melihat mereka hanya mengungkapkan kekesalannya sendiri. Tidak ada indikasi merusak fasilitas stadion, juga tidak merugikan pihak lain. Tim Pelita merasa tidak mendapat gangguan sedikitpun. Fakta ini harus kita lihat dengan utuh," ujar Djoko.
Djoko bahkan menilai, secara keseluruhan Aremania telah berlaku baik selama pertandingan tersebut. Sanksi Komisi Disiplin yang melarang mereka mengenakan atribut Arema saat mendukung timnya di stadion, telah dipatuhi.

"Ada hal-hal positif yang ditunjukkan Aremania dan kita patut memberi apresiasi, dalam hal ini kepatuhan mereka atas sanksi Komdis. Menurut saya mereka telah berlaku tertib sepanjang laga. Mereka juga kreatif dalam mendukung timnya. Insiden kecil di akhir pertandingan itu, saya pikir tidak sampai mengganggu pihak lain. Mereka menganggu kenyamanan mereka sendiri."

Meski demikian, tambah Djoko, pihaknya tetap memberi teguran keras kepada tuan rumah terkait insiden tersebut.

"Konteksnya adalah pada upaya mencegah implikasi yang lebih besar, misalnya sampai merusak stadion. Hal-hal seperti itu harus dihindari, karena kalau diulang-ulang, bisa jadi mereka akan kembali menerima sanksi," pungkas Djoko. ( Detik )

[img][/img]

terus sanksi terhadap tetangga kita the jak mania apa nih koq lama banget ketok palunya