Ketangguhan Persijap Jepara di awal kompetisi Superliga tak perlu diragukan lagi. Tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut mampu menggunduli tamunya Persik Kediri 2-0 pada 13 Juli lalu. Padahal, Persik merupakan tim-tim yang bermaterikan pemain-pemain bintang.
Nama-nama seperti Saktiawan Sinaga, Usep Munandar, Legimin Raharjo, Mahyadi Panggabean, Markus Horison, dan Budi Sudarsono dibuat tak berkutik oleh pemain Persijap. Tentu, mereka juga menginginkan pemain Arema tak berdaya ketika berlaga di home base-nya di Stadion Gelora Bumi Kartini sore nanti (19/7).
Junaidi menyadari, kendati Arema diisi mayoritas pemain muda, namun bukan berarti Fandy Mochtar dan kawan-kawan bisa diremehkan begitu saja. Dia juga meminta agar kemenangan atas Persik tak membuat pemainnya besar kepala. "Laga ini harus bisa kami menangkan. Tapi saya sadar, mengalahkan Arema bukanlah hal mudah," kata Junaidi dihubungi kemarin.
Yang dia inginkan adalah mengulang memori manis dalam laga uji coba pada 18 Juni lalu. Saat itu, Enjang Rohiman dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Arema 0-1 di Stadion Kanjuruhan.
Namun, mantan asisten pelatih di Persiba ini menyadari, pertandingan uji coba mempunyai tensi berbeda dengan pertandingan resmi. Karenanya, ia meminta agar pemainnya tak besar kepala. "Materi Arema cukup bagus, hampir sama dengan Persik. Saat ini Arema tampil lebih percaya diri," terangnya.
Kehadiran playmaker Esaiah Pello Besnson juga diwaspadainya. Pada uji coba lalu, pemain asal Liberia tersebut masih belum bergabung. Sehingga ritme dan skema pertandingan Arema masih dalam pencarian bentuk.
Menurut Junaidi, hadirnya Benson mempunyai nilai lebih bagi Arema. Serangan yang dilakukan anak asuh Bambang Nurdiansyah tersebut lebih tersusun secara sistematis. Dan yang tak kalah pentingnya, akurasi umpan Benson memperbanyak kesempatan pemain Arema untuk mencetak gol.
Selain Benson, dia juga mewaspadai Emile Bertrand Mbamba. Pemain asal Kamerun tersebut telah mencetak dua gol saat mengalahkan Persita. Sedangkan untuk pemain lokal, yang akan mendapatkan ekstra perhatiannya adalah Arif Suyono dan Fandy Mochtar. Kedua pemain yang berposisi sebagai gelandang sayap ini sering memberikan umpan-umpan crossing yang cukup berbahaya. (JP)