MALANG - Pembelian pemain Arema pada musim transfer windows kian mubazir. Dari tujuh pemain barunya yang dibeli, hanya dua pemain yang dipasang. Dampaknya, harapan membeli pemain untuk memperbaiki tim, hingga saat ini masih belum terwujud.
Tak bergunanya pembelian pemain itu terlihat pada saat Arema melawan Sriwijaya FC Palembang di Stadion Jakabaring pada Minggu (8/8) lalu. Pelatih Arema Gusnul yakin hanya memainkan Patricio Morales dan Dendi Santoso. Itupun Dendi baru dimasukkan pada menit ke-71 menggantikan Souleymane Traore.
Sedangkan pemain baru Arema lainnya hanya duduk manis di bangku cadangan. Salah satu pemain yang hanya duduk-duduk adalah Leo Chitescu. Pemain asing asal Rumania yang dinilai bermain jelek pada saat melawan Persik Kediri tak diberi kesempatan bermain. Demikian pula dengan Ranu Tri Sasongko. Mantan striker Persema tersebut nasibnya tak jauh beda dengan Leo.
Nasib lebih tragis dialami kiper Aji Saka dan Edar Hendra. Dua pemain itu justru tak dibawa dalam rombongan away melawan tim asal Sumatera, Sriwijaya dan PSMS Medan.Dan pada saat menjamu Persik Kediri (2/2), keduanya juga tak masuk dalam daftar susunan pemain.
Sedangkan satu pemain lainnya yakni Boubacar Kieta, saat menghadapi Sriwijaya masih belum bisa tampil karena belum disahkan oleh Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI).
Apakah pembelian pemain baru itu tak mubazir jika tak dimainkan? "Dikatakan mubazir ya mubazir. Tapi, mau bagaimana lagi," jelas Gusnul.
Menurut mantan pelatih PKT Bontang tersebut, dalam memasang pemain, dia berpatokan kepada faktor kesiapan teknis. Karena dia menilai mayoritas pemain baru yang direkrut Arema tak memiliki kesiapan teknis, maka dia mengambil keputusan untuk tak memasangnya. "Tidak ada faktor suka atau tak suka. Saya pasang pemain yang benar-benar siap. Saya tak peduli pemain baru, jika tak siap ya tak ditampilkan," paparnya.
Gusnul memang tak mempunyai beban dalam memarkir pemain barunya. Itu karena tujuh pemain baru Arema tersebut, tak ada satupun yang merupakan rekomendasinya. Untuk Patricio misalnya, pemain asal Cile tersebut merupakan saran dari manajemen. Saran itu diberikan setelah striker-striker bidikan Gusnul tak ada yang mencapai deal dengan manajemen.
Sedangkan Edar, Boubacar, dan Leo diambil dari jalur seleksi. Bahkan, nama Leo dan Boubacar sempat dicoret dari daftar seleksi. Namun, karena pemain rekomendasi Gusnul tak juga mencapai deal, nama keduanya akhirnya dipanggil lagi untuk teken kontrak.
Untuk Ranu, pemain asal Surabaya itu diambil Arema setelah dicoret dari Persema. Selama di Persema, Ranu juga nyaris duduk di bangku cadangan setiap laga di divisi utama. Sedangkan Aji dan Dendi merupakan pemain jebolan Arema U-21. (fir/abm)