Cinta Tulus vs Cinta Palsu
Berdiri di dalam gerbong dari Malang sampai Solo,tidur bergelut dingin di emperan stadion,makan seadanya itupun tak pasti.Mengapa Aremania rela 'bersengsara ria' seperti itu?Hanya ada satu kalimat untuk menjawabnya,"Karena rasa cinta yang begitu berkobar di dalam dada kita".Ya,rasa cinta membuat segala sesuatu yang nampak sukar bisa kita jalani dengan ikhlas.
Sungguh,rasa cinta semacam itu masih tetap menyala dalam dada sebagian besar Aremania.Kendati tim Singo Edam tengah bergelut dengan segala macam persoalan,meski tim ini seolah sulit bangkit dari kubangan untuk sekedar mengerek posisi di klasemen sementara,itu tak akan melunturkan rasa cinta yang kita miliki.Justru di saat seperti inilah kita harus membuktikan bahwa kesetiaaan itu bukan omong kosong belaka,bahwa api cinta itu masih tetap ada.
Permasalahannya adalah sebesar apakah rasa cinta di hati orang-orang yang terlibat di dalam tim itu sendiri?Benarkah cinta di hati mereka setulus cinta Aremania?Jangan-jangan mereka hanya sekedar mencari gaji saja.Melihat penampilan para pemain yang ogah-ogahan,melihat kinerja manjemen yang setengah hati dalam merekrut para pemain pengganti menjelang putaran kedua berlangsung ini,seolah membuat pertanyaan-pertanyaan di atas terjawab.
Bagaimana menurut kalian?(*bamz)
(dari blog sendiri)