Badan Liga Indonesia (BLI) tidak akan mengubah jadwal pertandingan Liga Super Super Indonesia 2008 yang mulai bergulir 12 Juli ini.
Keputusan ini sudah sesuai yang disepakati klub saat meregistrasikan untuk ikut di pertandingan. Ketua BLI, Joko Driyono di Jakarta, Senin (7/7) menjelaskan, jika klub mempunyai masalah intern, itu tidak akan merubah jadwal pertandingan yang sudah ditetapkan. BLI tidak bisa merevisi jadwal dari keseluruhan rangkaian program yang sudah ditetapkan.
"Kami akan menjadwalkan pertandingan seperti yang sudah diprogramkan. Jika ada salah satu klub bermasalah, saya harap mereka mempunyai jalan keluar. Karena kompetisi ini pada dasarnya hak mereka. Dan klub sudah berkomitmen. Jadi kewajiban klub ke BLI hanya bermain sesuai yang dijadwalkan," papar Joko.
Klub sudah mempunyai lisensi kompetisi saat mendaftarkan. Jika ada salah satu klub yang mencederai kesepakatan, pihak BLI akan menyerahkan ke komisi hukum.
Sejauh ini beberapa klub yang masih mempunyai kendala, sehingga terancam tidak akan mengikuti pertandingan. Sebut saja Persitara Jakarta Utara, tim yang masih menunggu kepastian dana bantuan dari APBD ini mempunyai kesulitan finansial.
Hingga saat ini para pemain yang tergabung dalam Persitara masih belum terbayar gajinya selama tiga bulan. Terlebih APBD yang menjadi sokongan dana utama belum juga turun, Persitara terhadang masalah finansial yang bisa mengancam kelangsungan operasional.
Kesulitan pendanaan juga dialami tim Jakarta lain, yakni Persija Jakarta Pusat. Sedangkan PSMS Medan masih terlibat tarik-ulur kepentingan.
"Sebenarnya kami tidak ada masalah intern, sejauh ini kami hanya salah persepsi satu sama lain. Dan ini mudah - mudahan akan terselesaikan dengan cepat. Karena ini juga demi sepak bola untuk masyarakat Sumut," terang Sihar Sitorus, yang kini menjadi investor di PSMS.
PSMS semula mengancam mengundurkan diri dari pertandingan, karena masalah ketidaklayakan lapangan juga. Kini Sihar Sitorus menyatakan PSMS tidak akan mundur dari pertandingan.
"Kami bermain tidak di kandang kami karena kendala lapangan, saya harap ini bisa dimaklumi, karena BLI juga memutuskan lapangan kami di Medan tidak layak. Beri kami kesempatan bahwa kami mampu membela Sumatra Utara," imbuh Sigar Sitorus.(MediaIndonesia)