Belum Kantongi Surat Keluar dari Arema
MALANG - Kabar Esaiah Pello Benson akan mengikat kontrak dengan PSIS Semarang cukup mengejutkan kubu Arema. Sebab, hingga saat ini pemain asal Liberia tersebut belum mengantongi surat keluar dari klub lamanya yakni Arema. Dengan kata lain, status Benson di Arema masih bermasalah.
Asisten manajer Arema Muhammad Taufan mengatakan, persoalan antara klub berjuluk Singo Edan dengan Benson masih belum selesai. Dari tujuh pemain yang diputus kontrak oleh Arema, hanya Benson saja yang belum mengantongi surat keluar. Itu karena Benson belum mau menandatangani pemutusan kontraknya karena terbentur dengan masalah kompensasi.
Saat pemutusan kontrak pada awal November lalu, manajemen Arema hanya memberikan kompensasi satu kali gaji. Sedangkan Benson meminta kompensasi berupa pembayaran penuh semua nilai kontraknya. "Sikap Benson kami sesalkan. Sebab, dia pindah ke klub lain dengan sesuatu yang belum tuntas di Arema," ucap Taufan.
Menurut mantan wartawan tersebut, perpindahan Benson ke PSIS bisa menimbulkan masalah baru. Itu karena posisi Benson di Arema masih menggantung. Dengan Benson yang masih belum menandatangani pemutusan kontrak dan belum mengantongi surat keluar, maka posisinya di Arema masih belum bisa digantikan pemain asing lainnya. Demikian pula dengan Benson, karena dia masih belum mengantongi surat keluar, secara otomatis dia tak boleh mengikat kontrak dengan klub lain.
Arema sendiri tak akan menggandoli Benson. Sebab, dia memang salah satu pemain yang dianggap minim memberikan kontribusi kepada tim pada putaran pertama Indonesia Super League (ISL) lalu. "Seharusnya, sebelum dia pindah ke klub lain, Benson menyelesaikan dulu semua persoalannya dengan Arema," lanjutnya.
Sedangkan untuk kepindahan Aaron Nguimbat ke PSIS, Taufan tak mempermasalahkannya. Sebab, pemain asal Kamerun itu sudah mengantongi surat keluar dari Arema. Hanya saja, hingga saat ini, belum ada satu pun manajemen PSIS yang menghubungi Arema.
Sesuai dengan regulasi yang ada di badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI), perpindahan pemain di masa transfer windows antar klub Indonesia harus melalui transfer. Jika tak melalui mekanisme transfer, maka pemain yang bersangkutan tak akan disahkan oleh BLI untuk berlaga di putaran kedua nanti. "Bukti transfer pemain itu nantinya juga akan dilampirkan sebagai syarat untuk mendaftarkan pemain. Jika tak ada bukti transfer dari klub lamanya, dia tak bisa disahkan," terang alumnus Universitas Brawijaya tersebut. (fir/abm)