“The Conductors” dinyatakan sebagai film Dokumenter terbaik dalam Festifal Film Indonesia 2008

"Gue ngerasa kayak Brasil di setiap Piala Dunia," ujar saya pada teman-teman
saya saat kami memasuki pintu menuju panggung Festival Film Indonesia.
Well, saya yakin menang....beneran! Tapi saya juga harus realistis
bahwa saya bisa saja kalah dan itu memang wajar-wajar saja, namanya
juga kompetisi, harus ada yang menang dan harus yang ada berbesar hati
untuk menerima kekalahan. Walau tangan keringetan tanda deg-degan, saya
atau tepatnya kami akhirnya memenangkan pertarungan ini dan jadi
pemenang di satu-satunya kategori di Dokumenter.

Saya memenangkan turnamen kali ini dan percaya tahun depan akan bisa kembali
masuk gelanggang dan beradu. Saya tentu bahagia, sampai saya lupa
niatan untuk membentak mbak-mbak cakep yang "mengusir" teman saya Popo
si peraih kategori Film Pendek Terbaik. Atau niatan saya untuk
mengangkat tinggi-tinggi sang piala sembari berteriak "The Best!!!"
Saya lupa, apalagi saya yakin teman baik saya, Cemong yang tampak
sangat bahagia dan merasa bahwa inilah saatnya bagi kami untuk
menegaskan bahwa Liga kami tidak kalah dengan liga mereka.

FFI bagi saya adalah sesuatu yang sangat luar biasa, memenangkannya adalah
sebuah kehormatan. Orang boleh mempertanyakan kredibilitas "turnamen"
ini, tapi saya harus ingat betapa saya rela duduk di TV dari sore hanya
untuk menyaksikan pengumuman pemenang dan kemudian mengingat bagaimana
wajah Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Idris Sardi, George Kamarullah
atau sang maestro Teguh Karya saat karya-karya mereka dinyatakan
sebagai yang terbaik.

The Conductors lah yang terbaik, ini bukan karya individu....saya bangga,
dan saya berharap Anda juga bisa turut bangga. Ingatkan saya tahun
depan untuk kembali bertarung di ajang ini.......

http://andibachtiaryusuf.blogspot.com

MAna Referensinya ndo?
krutuk

rey AremaniA Pandaan wrote:: MAna Referensinya ndo?

wondo keplek
keplek

FYI, aku itreng lek The Conductor nganem diomongi pak manager ku wingi pas acara Jambore Nasional Flexter Indonesia [bertempat di The Pines - Taman Dayu - Pandaan]
dan pemberitahuan itu disampaikan di tengah tengah Flexter dari seluruh Indonesia

kurang lebih seperti ini

" Sebentar rekan rekan, ini ada sisipan, saya barusan di sms sama rekan saya di Malang, bahwa salah satu rekan Flexter kita dari Malang yang juga seorang dirijen dari Aremania yaitu Sam Yuli Sumpil telah memenangkan anugerah Festival Film Indonesia. Yuli menjadi salah satu pemeran dalam Film Dokumentasi yg berjudul The Conductor. Saya kira kita patut kita untuk berbangga bahwa salah satu rekan kita dari Flexter telah berhasil mencapai sebuah pencapaian yang sangat membanggakan."

NB:
- Omongane gak persis ngunu iku, tapi intine ngunu pokoke wes. Aku lali lek omongane secara detail e.
- Saat itu diumumkan nganggo pengeras suara, wong aseline wonge iku lagi menehi sambutan, trus di sisipno soale bar oleh sms tekan rekan nang Malang

Saat iku ayas deg deg an...bangga ker. Padahal sing teko nang acara iku ono sing tekan ayabarus [onok sing nggowo syal Bonekmania], tekan Solo [Nggowo syal Pasoepati], Medan, Bandung, Pasuruan, Jemeber, Madiun, Kalimantan, Bali, Malang, dll.
semet Gede ndasku sebagai Aremania, ayas oleh Double bangga pas iku. Pertama sebagai Aremania karena salah satu saudara ayas sesama Aremania dan merupakan dirijen dari ARemania telah mendapatkan penghargaan di tingkat nasional. Kedua, mbuh bener mbuh ora, tibake sam Yules iku Flexter pisan [Flexter: komunitas pengguna Flexi]....
jadi, Yuli Sumpil saja pake Flexi dan bisa menang, bagamana dengan kalian? [jiakakakaka...dodolan malihan...]

isin2