Dibayar di Muka
Match Fee Copa Indonesia IV
JAKARTA - Musim ini, Copa Indonesia memasuki edisi keempat. Kendati semakin bertambah umur, Copa tetap saja belum bisa lepas dari stigma sebagai ajang kelas dua. Sikap Persik Kediri dan Persebaya Surabaya yang sempat menarik diri menjadi salah satu indikasi.
Nah, tak mau terus dipandang sebelah mata, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) beserta sponsor berusaha mereduksi. Berbagai upaya pun mereka lakukan. Salah satunya tentu saja menaikkan hadiah bagi juara Copa. Seperti diberitakan sebelumnya, sang pemenang Copa edisi keempat ini berhak membawa pulang hadiah Rp 2 miliar. Hadiah tersebut lebih banyak Rp 500 juta daripada jumlah yang diterima juara Copa musim lalu.
Selain menaikkan hadiah bagi pemenang, pihak sponsor -yaitu Dji Sam Soe-menggelembungkan jumlah total hadiah. Jika musim sebelumnya mereka menggelontorkan sekitar Rp 5 miliar, untuk Copa musim ini, total hadiah membengkak menjadi Rp 7,67 miliar.
"Untuk Copa musim ini, kami juga melakukan hal baru. Kami akan membayarkan match fee di depan. Artinya, sebelum tim bertanding, kami sudah memberikan match fee-nya," sebut Joko Driyono, direktur kompetisi BLI.
Pada musim-musim sebelumnya, match fee memang dibayarkan sesudah pertandingan. Bahkan, tidak sedikit klub yang mendapati match fee yang diterimanya telah dipotong. Hal itu memicu semakin menciutnya semangat klub untuk tampil dengan kekuatan penuh di Copa.
Kondisi tersebut rupanya ditangkap BLI maupun sponsor. Karena itu, mereka mengubah pola pembayaran match fee di Copa edisi keempat. "Kami memang tidak bisa memaksakan setiap tim menampilkan pemain utama. Tapi, semoga langkah ini (membayar match fee di depan) mampu merangsang setiap tim tampil lebih maksimal," tambah Stepahun Kurniadi, brand manager Dji Sam Soe. (fim/ko)