Iso gawe renungan ker.....!! Kapan PSSI bisa

LONDON, RABU - Pelatih Chelsea Luiz Felipe Scolari sangat gembira dengan keputusan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) yang membebaskan kapten John Terry dari hukuman kartu merah pekan lalu. Menurutnya, keputusan itu membuktikan bahwa wasit di Inggris bukanlah dewa. Wasit bisa melakukan kesalahan dan itu manusiawi.

Selasa (16/9), sebelum Chelsea melakukan laga lawan Bordeaux di Stamford Bridge, FA memberikan pengumuman tentang banding yang diajukan The Blues terhadap larangan bermain bagi Terry. Terry yang dikenai kartu merah langsung pada pertandingan lawan Manchester City, Sabtu (13/9), seharusnya menjalani tiga kali larangan main Premier League. Namun, keputusan itu akhirnya dicabut setelah ada pengakuan dari Mark Halsey, sang wasit, yang melakukan kekeliruan.

"Saya puas karena ini pertama kali selama saya melatih di mana mereka mengubah keputusan wasit," ujar mantan pelatih Brasil dan Portugal itu.

"Saya pikir hanya di Inggris hal ini bisa terjadi. Di negara lain, wasit adalah dewa. Kali ini wasit mengatakan dia melakukan kesalahan. Bagi saya, ini kejutan, kejutan yang positif. FA memahami bahwa wasit kadang-kadang melakukan kesalahan seperti kalian dan saya," kata Scolari usai mengalahkan Bordeaux di penyisihan Liga Champions, Selasa malam.

Pada pertandingan lawan Bordeaux itu, Chelsea menang 4-0. Namun, Scolari masih kurang puas dengan penampilan anak-anaknya yang banyak melakukan kesalahan di babak kedua. (SCR)


=======================================================

Update sangksi (kopas tutuk milis)

Inilah sebagian keputusan Komisi Disiplin.
1. Manajer Arema, Ekoyono Hartono, disanksi enam bulan dilarang beraktivitas di sepak bola nasional, plus denda Rp 30 juta
2. Kiper Meiga Kurnia, disanksi 12 bulan larangan bermain, plus denda Rp 50 juta.
3. Wasit .......... melenggang kangkung.

__._,_.___

emang wasit bukan dewa, tapi beda di indonesia wasit adalah profesi yang harus bisa mendewakan uang
dan komdis adalah pembunuh masa depan pemain disamping mengeruk "denda"

Kapan2 ae koyok e.....

lek nggk iso ayo kita menggandeng kawand2 seINDONESIA...... (LAWAN2 pun bisa djadikan KAWAND)

demi kedalian.....nggk permushuan.....

KAPAN PSSI BISA MENJAGA HARKAT DAN MARTABAT INDONESIA DI MATA DUNIA BILA SELALU BEGINI

MENGATUR DIRI SENDIRI BELUM BISA MALAH MENGATUR YANG LAINNYA

maldani wrote:

Kalian JUAL pasti kami BELI

Gak usah nawar...Lek iso ono diskone,pumpung riyoyoan

3. Wasit .......... melenggang kangkung.

manchunia_Aremania wrote:

maldani wrote:

Kalian JUAL pasti kami BELI

Gak usah nawar...Lek iso ono diskone,pumpung riyoyoan

diskon e jaluk piro....?

cz akeh iki macem e diskon antaral lain :

1. Diskon paket pagi
2. Diskon paket siang
3. Diskon paket malam

GLASGOW, KAMIS - Wasit Italia, Matteo Trefoloni, bakal mendapat masalah dan bisa terkena hukuman oleh UEFA. Sebab, dia melakukan kesalahan fatal saat memimpin pertandingan Liga Champions Grup E antara Glasgow Celtic lawan Aalborg yang berakhir 0-0, Rabu atau Kamis (18/9).

Kejadiannya begini. Saat pertandingan tinggal 10 menit, defender Aalborg, Michael Jakobsen, melakukan pelanggaran keras kepada striker Celtic, Giorgios Samaras. Wasit Trefoloni langsung merogoh koceknya. Dia mengeluarkan kartu merah.

Anehnya, kartu itu bukannya diberikan kepada Jakobsen yang melakukan pelanggaran, melainkan diberikan kepada Michael Beauchamp. Herannya, meski sempat memprotes, Beauchamp tetap disuruh keluar.

"Sepertinya ini keputusan yang mudah, tapi tetap saja tak bisa dia lakukan dengan benar. Dia (Trefoloni, Red) punya dua pembantu yang berdiri di garis lapangan. Tapi, ternyata ketiga wasit itu melakukan kesalahan yang sama. Aku sangat kecewa, tapi keanehan seperti ini kadang terjadi dalam sepakbola," sesal Beauchamp.

"Aku mendengar dia memanggil pemain nomor 4 harus keluar. Itu diriku yang tak melakukan pelanggaran apa pun. Aku sempat kaget, apa yang sedang terjadi," tambahnya.

Namun, kesalahan tersebut tetap dilanjutkan. Jakobsen sendiri yang melakukan pelanggaran malah bisa terus bermain dan membantu Aalborg menahan Celtic 0-0.

Trefoloni belum memberi komentarnya tentang kasus ini. Namun, Aalborg berencana akan memperkarakan mengusiran (kartu merah) Beuchamp itu. Harapannya agar pemain yang benar yang akan mendapatkan larangan bertandingan di partai berikutnya. Aalborg akan menghadapi juara bertahan Manchester United, 30 September nanti.

Manajer Aalborg, Bruce Rioch mengatakan, pihaknya akan memutar video untuk memastikan terjadinya kesalahan dari keputusan wasit. Ditanya apakah dia akan memperkarakan masalah ini, Rioch menjawab, "Itu kesan pertama yang saya punya. Saya kira, kesan pertama kami sangat bagus untuk dilaksanakan."









sik tegesan iki......

maldani wrote:

GLASGOW, KAMIS - Wasit Italia, Matteo Trefoloni, bakal mendapat masalah dan bisa terkena hukuman oleh UEFA. Sebab, dia melakukan kesalahan fatal saat memimpin pertandingan Liga Champions Grup E antara Glasgow Celtic lawan Aalborg yang berakhir 0-0, Rabu atau Kamis (18/9).

Kejadiannya begini. Saat pertandingan tinggal 10 menit, defender Aalborg, Michael Jakobsen, melakukan pelanggaran keras kepada striker Celtic, Giorgios Samaras. Wasit Trefoloni langsung merogoh koceknya. Dia mengeluarkan kartu merah.

Anehnya, kartu itu bukannya diberikan kepada Jakobsen yang melakukan pelanggaran, melainkan diberikan kepada Michael Beauchamp. Herannya, meski sempat memprotes, Beauchamp tetap disuruh keluar.

"Sepertinya ini keputusan yang mudah, tapi tetap saja tak bisa dia lakukan dengan benar. Dia (Trefoloni, Red) punya dua pembantu yang berdiri di garis lapangan. Tapi, ternyata ketiga wasit itu melakukan kesalahan yang sama. Aku sangat kecewa, tapi keanehan seperti ini kadang terjadi dalam sepakbola," sesal Beauchamp.

"Aku mendengar dia memanggil pemain nomor 4 harus keluar. Itu diriku yang tak melakukan pelanggaran apa pun. Aku sempat kaget, apa yang sedang terjadi," tambahnya.

Namun, kesalahan tersebut tetap dilanjutkan. Jakobsen sendiri yang melakukan pelanggaran malah bisa terus bermain dan membantu Aalborg menahan Celtic 0-0.

Trefoloni belum memberi komentarnya tentang kasus ini. Namun, Aalborg berencana akan memperkarakan mengusiran (kartu merah) Beuchamp itu. Harapannya agar pemain yang benar yang akan mendapatkan larangan bertandingan di partai berikutnya. Aalborg akan menghadapi juara bertahan Manchester United, 30 September nanti.

Manajer Aalborg, Bruce Rioch mengatakan, pihaknya akan memutar video untuk memastikan terjadinya kesalahan dari keputusan wasit. Ditanya apakah dia akan memperkarakan masalah ini, Rioch menjawab, "Itu kesan pertama yang saya punya. Saya kira, kesan pertama kami sangat bagus untuk dilaksanakan."









sik tegesan iki......

Budrek ngenteni wasit Indonesia seng nggawe kesalahan gak pernah kenek hukuman berat,jajat subejad saaiki wes iso pratprit maneh

kapan PSSI bisa???
jika PSSI sudah berevolusi....
kapan PSSI beREVOLUSI???
jika desakan publik besar....
kapan desakan publik besar???
jika semua insan bola Indonesia bersatu....
kapan semua insan bola Indonesia bersatu???
AREMANIA sudah menyuarakanya.....
kenapa kok tidak segera terealisasi???
karena PSSI tidak akan tinggal diam ....
bagaimana PSSI menghadang laju bola salju revolusi pssi yang digelindingkan AREMANIA sebagai pioner??
dengan mengerahkan segala daya dan upaya untuk mematikan AREMANIA.....

sekarang??? apakah kita "AREMANIA" akan tinggal diam???

<== model e PSSI