mengenai Arema versus Persib

Kecil Kemungkinan Duel Persib-Arema Keluar Ijinnya

Meski permohonan Persib untuk menggelar partai kandang `usiran` lawan Arema Malang, Senin (11/8) ditolak di mana-mana, Polda Jawa Barat belum bersikap untuk meluluskan permohonan panpel Persib agar bisa menggelar duel bergengsi itu di Bandung.

"Kecil kemungkinan partai Persib lawan Arema, Senin mendatang bisa digelar di Bandung. Sejauh ini Polda belum bisa meluluskan permintaan itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes (Pol) Dade Achmad di Bandung, Jumat.

Dade menyebutkan, selain pertimbangan keamanan pasca kerusuhan penonton beberapa waktu lalu juga jadwal pertandingan itu berdekatan dengan Jadwal Pilawalkot Bandung yang digelar sehari sebelumnya, tepatnya Minggu (10/8).

Juru Bicara Polda Jabar menegaskan, kendati perijinannya sudah diurus, waktu pengurusannya tidak akan cukup. Minimal permintaan ijin menggelar event besar selevel pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) itu minimal seminggu sebelum pertandingan.

Ketika dikaitkan dengan kesulitan Persib Bandung untuk mendapatkan lapangan guna menggelar partai `darurat` itu, Dade menyebutkan pihaknya tidak bisa memaksakan dengan kondisi itu.

"Keputusan Polda Jabar sebagai penanggung jawab keamanan sejalan dengan amanat BLI, di mana pada situasi dan alasan tertentu pihak keamanan berhak untuk menetapkan keputusan memberi ijin atau tidaknya untuk menggelar pertandingan," kata Dade.

Bilapun pertandingan `dipaksakan` digelar, menurut dia, tidak ada jaminan tidak terjadi keributan. Bahkan untuk pertandingan tanpa penonton sekalipun.

Namun demikian, kemungkinan Persib bisa menjadi tuan rumah pada saat partai lawan Persitara Jakarta Utara, 16 Agustus 2008 mendatang, hanya kemungkinan ijinnya untuk pertandingan tanpa penonton di tempat netral.

"Semuanya masih terus dikaji, pertandingan lawan Persitara (16/8) kemungkinan bisa digelar, meski tanpa penonton di tempat netral," kata juru bicara Polda Jabar itu.

Meski dapat ijin, pertandingan tidak digelar di stadion melainkan di tempat netral seperti di lapangan Pusdikpom Cimahi yang selama ini sering dijadikan tempat pertandingan usiran tim Persib Bandung.

Sementara itu Ketua Harian Persib Bandung, H Eddy Siswadi menyatakan Persib sudah berusaha untuk mendapatkan tempat pertandingan lawan Arema.

Setelah ditolak di Solo dan Semarang, Persib saat ini berharap bisa menggelar pertandingan di Stadion Utama Jakabaring, Palembang yang selama ini menjadi kandang Sriwijaya FC.

"Persib masih berupaya pertandingan itu tetap di gelar, namun Panpel juga sudah mengajukan penjadwalan ulang partai Persib - Arema itu," kata Eddy Siswadi.

Eddy menyebutkan, kondisi yang dihadapi Persib pasca kerusuhan penonton itu benar-benar menghadapkan tim "Maung Bandung" pada kondisi sulit.

"Bila pelarangan terus berlangsung, tidak menutup kemungkinan Persib akan rugi besar karena biaya operasional meningkat. Bahkan bisa sampai kehabisan dana," ucapnya (KapanLagi)

BLI Bawa Persib ke Komdis
Kekerasan hati Persib Bandung menggelar laga di Stadion Siliwangi berbuntut panjang. Akibat sikap membandel yang berujung tertundanya laga dengan Arema Malang, Maung Bandung akan dilaporkan BLI ke Komdis.

Menyusul kerusahan penonton yang terjadi dalam laga dengan Persija Jakarta, Persib dilarang menggelar pertandingan di Bandung dan Jawa Barat oleh Kepolisian Daerah Setempat. Stadion Manahan Solo pun kemudian ditunjuk untuk menggelar laga mereka selanjutnya menghadapi Arema Malang.

Tak mau kehilangan momentum bermain di depan pendukungnya sendiri, Persib mencoba mengajukan permohonan ulang pada Polda Jawa Barat. Malang bagi Persib, hingga pukul 16.00 WIB, Kamis (7/8/2008), izin yang ditunggu tak juga keluar.

Kondisi ini membuat laga dengan Arema yang sedianya dihelat 11 Agustus mendatang terpaksa diundur. Ini terjadi lantaran panpel pertandingan terlanjur mempersiapkan segala sarana di Stadion Siliwangi, bukan di Manahan seperti yang sudah diinstruksikan BLI.

"Partai antara Persib dan Arema harus ditunda," singkat Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono.

Akibat tindakan membandel tersebut, Persib kini terancam dijatuhi sanksi oleh komisi disiplin PSSI. Itu memungkinkan terjadi lantaran BLI berencana melaporkan "Si Biru" ke Komdis.

"Kita akan membawa Persib ke Komdis (Komisi Disiplin). Masalah ini terjadi karena kelalaian panpel yang tak bisa menyelenggarakan pertandingan," tukasnya. ( Detik )

JADWAL TIDAK PASTI, MANAJEMEN AREMA MERUGI PULUHAN JUTA

Akibat jadwal yang terus mengalami perubahan, baik tanggal pelaksanaan maupun venue pertandingan, membuat manajemen Arema mengalami kerugian jutaan rupiah. Demikian disampaikan Ekoyono Hartono, Manajer Arema.

“Laga melawan Persib Bandung hingga kini masih belum dapat dipastikan akan dilaksanakan dimana, apakah di Bandung atau di Manahan Solo,”ujarnya.
Seperti Persitara, yang tidak memiliki stadion yang layak untuk Superliga, sehingga mereka terpaksa bermain di luar kandang atau meminjam stadiun lain.

“Tadi pagi asisten pelatih Arema, sempat bertemu dengan salah satu pengurus Persib Bandung, yang menyatakan laga Arema vs Persib Bandung akan tetap dilaksanakan di Bandung tanpa penonton, untuk menghindari aksi anarkhis bobotoh,”ujarnya (MasFM)

LAGA PERSIB BATAL MEMBERI KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Seluruh official dari tim Arema akhirnya pulang ke Malang, setelah adanya pengumuman pembatalan laga melawan Persib Bandung.
Demikian disampaikan Ekoyono Hartono, Manajer Arema.

“Seluruh rombongan tim Arema sudah tiba di malang pagi tadi, setelah disampaikan keputusan laga away oleh Djoko Driyono, manajer kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI),”ujarnya

Ekoyono menambahkan, waktu laga melawan Persib belum dapat diketahui oleh Manajemen Arema.

“Kita belum mengetahuinya, karena dalam pengumuman tersebut, laga melawan Persib ditunda sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan,”ujarnya. (MasFM)

Laga Ditunda, Arema Rugi Rp10 Juta Lebih

Arema Malang mengalami kerugian lebih dari Rp10 juta, menyusul keputusan Badan Liga Indonesia (BLI) menunda laga tandangnya melawan tuan rumah Persib Bandung, Senin (11/8).

Keputusan Badan Liga Indonesia (BLI) menunda laga Persib Bandung kontra Arema Malang yang sedianya di gelar Senin (11/8) di Stadion Siliwangi, Bandung, berbuntut pada kerugian manajemen Singo Edan.

Hal itu karena Arema harus kehilangan uang tiket pesawat dan biaya booking hotel lebih dari Rp10 juta . Padahal tim yang diarsiteki Joko Susilo pasca mundurnya Bambang Nurdianysah dari kursi pelatih kepala sudah akan berangkat ke Bandung pada Jumat ini.

"Kami tidak hanya dirugikan secara materi atas penundaan ini. Namun psikologi pemain kami pun ikut terganggu. Pasalnya, usai meraih poin penuh dari Persitara, semangat anak-anak sedang tinggi," kata Ekoyono Hartono, manajer Arema kepada wartawan kemarin.

Ditambahkannya, atas kejadian seperti ini pihaknya berharap agar BLI bisa menata kompetisi biar tertata lebih baik. Sebab penundaan pertandingan dipastikan bakal merugikan tim yang akan bertanding. Baik itu secara moril maupun materil.

Seperti diketahui, keputusan BLI menunda laga tersebut karena pihak Persib 'ngotot' memainkan laga itu di Bandung. Padahal, aparat keamanan setempat masih mencabut izin laga kandang Persib, menyusul kerusuhan yang dilakukan bobotoh saat menjamu Persija Jakarta beberapa waktu lalu.(Goal)

Persib Sebut Ditolak Main Di Solo Dan Semarang

Karena mendapat penolakan dari Solo dan Semarang, pengurus Persib 'ngotot' menggelar pertandingan kandangnya melawan Arema Malang pada Senin (11/8) nanti di Bandung.

Pengurus Persib Bandung berkilah, jika alasan 'ngotot' menggelar pertandingan melawan Arema Malang dalam lanjutan pertandingan Superliga 2008/09 di Bandung, Senin (11/8) mendatang, lebih karena Solo dan Semarang menolak menggelar laga tersebut.

Menurut ketua harian Persib Edi Siswadi, kepada sejumlah wartawan di Bandung kemarin, pihaknya mendapat penolakan dari Stadion Manahan, Solo, dengan alasan stadion sudah penuh untuk memainkan laga di tanggal itu.

Sementara dari Semarang lanjutnya, menolak karena mereka baru saja menggelar pertandingan Persija Jakarta kontra PSMS Medan. Memang alteratif lainnya masih kata Edi, ada di Stadion Jaka Baring, Palembang, namun hingga saat ini pun pihaknya belum mendapat kepastian.

"Satu-satunya harapan untuk bisa memainkan laga melawan Arema adalah kembali ke Bandung. Namun semuanya ada di tangan Kapolda Jawa Barat (Jabar)," sungut Edi. "Kami sudah mengajukan permohonan untuk dapat menggelar pertandingan ini di Stadion Siliwangi. Semoga saja mendapat tanggapan positif."

Ditambahkannya, meski nantinya pertandingan tanpa dihadiri penonton asal mainnya di Bandung tidak menjadi masalah. Pasalnya dengan penolakan Solo dan Semarang membuat nasib laga kandang Persib menjadi tidak menentu.(Goal)

Solo dan Semarang Tolak Persib, Laga Ditunda

Nasib tak baik menimpa Persib Bandung. Setelah dilarang melakoni semua laga kandangnya di Stadion Siliwangi, Bandung oleh Polda Jabar, kini mereka dipusingkan saat menjamu Arema Malang dalam lanjutan Liga Super Indonesia, Senin (11/8) nanti.

Tempat laga sebelumnya saat menang 3-1 atas Persik Kediri di Stadion Manahan, Solo, dikabarkan telah menolak karena faktor penuhnya jadwal pertandingan di stadion tersebut.

Sementara untuk Stadion Jatidiri, Semarang, juga memiliki alasan yang sama, mengingat mereka baru saja menggelar pertandingan PSMS Medan melawan Persija Jakarta.

Klub berjuluk "Maung Bandung" itupun harap-harap cemas dengan satu pilihan stadion lagi, yakni di Palembang, meski mereka dipastikan mengikuti jejak Solo dan Semarang.

Selain itu, mereka terus mengusahakan agar pertandingan tetap dilangsungkan di Siliwangi, namun tanpa penonton.

"Kami sudah memohon kepada Polda Jabar. Semoga mereka bisa memahami kondisi kami,'' ujar Ketua Harian Persib, Edi Siswadi.

"Jika mereka tak juga memberi izin, maka kami akan minta kepada BLI untuk memundurkan saja jadwal melawan Arema,'' tambah Edi.

Jikalau saja suporter Persib yang terkenal dengan sebutan bobotoh, Viking dan Bomber tak melakukan hal-hal yang anarkis, tentunya nasib mereka tak bingung seperti ini.

Memang, rata-rata suporter klub di Indonesia masih belum mengakui kekalahan timnya di kandang sendiri. Padahal, menang atau kalah itu nomor dua. Yang terpenting sifat dan semangat Fair Play yang harus diusung tingi-tinggi, bukan hanya slogan semata.

Sementara dari kubu Arema, dikabarkan mereka telah menerima surat dari BLI jika laga melAwan Persib nanti ditunda.

Tentunya hal itu sangat merugikan mengingat mental merEka sedang dalam kondisI bagus setelah menang atas PersitarA Jakarta Utara 2-0.

Selain itu, klub berjuluk "Singo Edan" itu rugi dari segi materi sebesar Rp. 10 juta dari pemesanan tiket pesawat dan uang muka biaya hotel.

"Kami memang sudah memberikan alternatif. Tapi, Persib ngotot tetsp ingin main di Siliwangi. Namun, sampai pukul empat sore tadi (kemarin sore, Red), mereka tidak dapat izin dari kepolisian. Kami akhirnya memutuskan menunda pertandingan," singkat Joko Driyono, Direktur kompetisi BLI.(BiangBola)

Persib Ditolak di Mana-mana

Nahas benar nasib Persib Bandung. Di rumah sendiri dilarang main, di luar daerah pun tak bisa menggelar laga kandang. Sejumlah daerah yang stadionnya hendak digunakan menggelar laga Persib Bandung versus Arema Malang, Senin (11/8), menolak menggelar partai tersebut.

Mereka yang sudah pasti menolak adalah Kota Solo dan Semarang. Sedangkan, Kota Palembang yang juga disiapkan untuk menggelar partai Persib lawan Arema, hingga kini belum memberikan kepastian. Namun, kuat dugaan Palembang juga akan mengikuti sikap Solo dan Semarang.

"Solo menolak karena untuk pertandingan tanggal 11 Agustus 2008 sudah penuh. Semarang juga menolak karena baru saja menggelar partai PSMS versus Persija. Untuk Palembang, hingga kini belum juga memberikan kepastian," ungkap Ketua Harian Persib, Edi Siswadi, Kamis (7/8).

Menurut Edi, satu-satunya harapan untuk menggelar laga Persib lawan Arema kini tinggal ada di tangan Kapolda Jabar. Pihak panitia pelaksana dan pengurus Persib telah mengajukan permohonan kepada Polda Jabar untuk menggelar pertandingan itu di Bandung.

"Kami sudah mengajukan permohonan, mudah-mudahan Kapolda bisa memahami kondisi yang kini dialami Persib. Kami berharap pertandingan itu bisa digelar di Stadion Siliwangi Bandung," kata Edi.

Menurut Edi, kalau pun pertandingan di Stadion Siliwangi itu digelar tanpa penonton, pihak Persib menyanggupinya. "Saya kira kalaupun tanpa penonton, bagi kami nggak masalah. Daripada sekarang, serba nggak jelas," tandasnya.

Edi mengatakan, jika Kapolda tak juga memberikan izin, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Liga Indonesia (BLI) untuk meminta jadwal pertandingan Persib versus Arema dimundurkan.

"Secara lisan BLI sudah oke untuk memundurkan jadwal. BLI sangat memahami kondisi yang dialami Persib. Namun jika sebelum tanggal 11 Agustus 2008, kapolda memberikan izin menggelar pertandingan itu di Bandung, maka rencana memundurkan jadwal itu batal," terang Edi.

Terkait masalah ini, Edi mengatakan Persib merupakan korban dari ulah anarkis bobotoh yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu Edi berharap, hal ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

"Kalau mendukung yang sportif. Saya berharap bobotoh semakin dewasa. Saya tidak ingin melihat lagi, mobil orang yang nggak berdosa dirusak. Lambang dan nyanyian bernada rasis juga nggak boleh ada lagi di stadion. Semua harus sadar, akibat peristiwa ini yang rugi Persib," tandas Edi. (Kompas)

ya itulah kalo anarkis , di usir dari rumah sendiri di tolak di mana 2

setuju min,,,
jd bt nawak2 hilangkan lah anarkisme biar kt AREMANIA d trima d mana",,,
walaupun kt skg jg d triman d mana",,,
cm PSSI cok kerek jaran asuh klarap wedhus gibas wedhus kacang wedhus sak blantik'e sapi tengngu tumo laler coro badak setan alas setan ndeso setan kota yg tetap meanak tirikan kt,,,,