Pelita Permalukan Arema

Pelita Jaya mempermalukan tuan rumah Arema Malang, 2-0, pada pertandingan Indonesia Super League (ISL) yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (27/7). Dua gol tim tamu seluruhnya dicetak oleh Cristian Lopez masing-masing pada menit ke-61 dan 86. Dengan tambahan dua gol itu, Cristian Lopez sementara menjadi top skorer ISL dengan 4 gol.

Arema yang mengawali kompetisi dengan hasil brilian dengan dua kemenangan tandang, secara mengejutkan tak berkutik menghadapi Pelita Jaya di kandang sendiri. Tekanan demi tekanan yang dilakukan para penyerang tuan rumah tak membuahkan hasil.

Pertahanan rapat yang diterapkan oleh Pelita Jaya membuat para penyerang Arema seperti kehilangan akal. Saat para pemain tuan rumah mulai frustrasi karena tak juga mampu memecah kebuntuan, Pelita yang diasuh pelatih asal Singapura, Fandy Ahmad, memberikan pukulan telak dengan gol yang dicetak oleh Cristian Lopez pada menit ke-61.

Tersentak oleh gol tersebut, para pemain tuan rumah kian keras mencoba membongkar pertahanan tim tamu. Namun, pertahanan Pelita tampil sangat solid dan luar biasa untuk menghalau setiap serangan tuan rumah.

Setelah tak kunjung mampu membalas gol, Arema kembali dikejutkan oleh Lopes yang kembali mampu membobol gawang M Yasir, hanya empat menit menjelang laga berakhir. Gol tersebut memupus ambisi Arema untuk minimal menyelamatkan satu poin dari pertandingan tersebut.

Tekanan demi tekanan yang dilakukan anak-anak Arema selalu mampu dipatahkan oleh pemain Pelita Jaya, sehingga laga berakhir kedudukan tetap bertahan 0-2 untuk kemenangan tim tamu. (Kompas)

Liga Super 2008 -- Pelita Permalukan Arema

Pelita Jaya tampil mengejutkan untuk mempermalukan tuan rumah Arema Malang 0-2 pada laga Liga Super Indonesia yang dilangsungkan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (27/7).

Pelita yang ditukangi mantan striker Singapura Fandi Ahmad berhasil mencuri gol di babak kedua. Cristiano Lopez menjadi pahlawan sukses Pelita dengan memborong gol di menit ke-61 dan 88. Sedangkan kubu Arema yang ditukangi Bambang Nurdiansyah tidak mampu memanfaatkan dukungan suporter untuk menuai angka penuh di laga kandang pertama mereka. (Media Indonesia)

Arema Tumbang Takluk 0-2 dari Pelita Jaya

Kekhawatiran pelatih Arema Bambang Nurdiasyah kalau pelatih Fandi Ahmad mengetahui kelemahannya dalam menangani sebuah tim akhirnya menjadi kenyataan. Bermain di kandang Singo Edan mengalami kekalahan 0-2, (0-0), di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Minggu (27/7). Kekalahan di kandang ini membuat 30.700 Aremania yang meludeskan tiket pertandingan kecewa berat. Selain itu tekad Singo Edan untuk merebut pimpinan klasemen Liga Super kandas.

Arema yang frustasi akibat gagal di babak pertama kehilangan konsentasi di babak kedua. Akibatnya, melalui serangan balik striker Pelita Jaya FC, Christiano Lopez berhasil memborong dua gol di menit 61 dan 86.

Asisten pelatih Arema Joko Susilo mengungkapkan, sebenarnya pemain sudah bekerja keras untuk menjalankan strategi yang sudah disiapkan. Tapi sayang strategi itu berhasil dengan cerdik dimatikan Pelita sehingga hasil akhir yang diperoleh Arema tidak sesuai harapan.

“Pemain kami sudah maksimal bekerja, namun inilah sepak bola bisa menang di luar kandang dan bisa juga kalah di kandang,” jelas Joko, kepada Surya, Minggu (27/7).

Tanpa mencari cari alasan untuk mengelak dari kekalahan, menurut Joko absennya Alexander Pulalo dan Suroso memang sangat berpengaruh terhadap kekuatan Arema. Terlebih saat menghadapi Pelita Jaya ini ada beberapa pemain yang dalam kondisi tidak fit dipaksakan bermain karena terbatasnya stok pemain yang ada.

Pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad mengatakan, kemenangan timnya tidak lepas dari kesabaran pemain menghadapi lawan yang over confidence setelah memetik dua kemenangan away. Dengan bermain tanpa beban, Pelita akhirnya berhasil memetik kemenangan dengan mengandalkan serangan balik.

“Sebelum ke Malang kami banyak mempelajari kelemahan Arema terbukti setelah Mbamba, Benson dan dua sayap Singo Edan kami matikan akhirnya kami berhasil memetik kemenangan,” tegas Fandi.


Susunan pemain:
Arema:
M Yasir/ Kurnnia Meiga H 72', Aaron Nguimbat, Erick Setiawan, Ahmad Jufrianto, Zulkifly, Arif Suyono, Fandi Mochtar, Esaiah Pello Benson, Soulemane Traore/ Ronni Firmansyah, Emaleu Serge/M Bachtiar 82', Emile Bertrand Mbamba

Pelita:
Dian Agus, Erol FX Iba, Camello, Supardi, Basri Badusalam, Firman Utina,Egi Melgiansyah/ Ardan Aras 46', Tiago, Rudi Widodo/ Evi Costa 51', Eduardo, Christiano Lopez

(Surya)

FRUSTRASI -- 0 Arema v Pelita Jaya 2




Dua kemenangan di kandang lawan melambungkan kepercayaan diri pemain Arema Malang. Singo Edan -julukan Arema- pun diprediksi menang saat melakoni laga home pertama Indonesia Super League (ISL) di Stadion Kanjuruhan kemarin (27/7). Namun, alih-alih menang, Arema yang tampil di hadapan puluhan ribu pendukungnya itu justru dipermalukan Pelita Jaya dengan skor 0-2 (0-0).

Hasil buruk tersebut berbalik 180 derajat dengan kedigdayaan Arema ketika mengalahkan Persita Tangerang 2-0 (12/7) dan Persijap Jepara 2-1 (19/7). Setelah tampil gemilang pada dua laga away, Emile Bertrand Mbamba dkk justru antiklimaks saat tampil di kandang. Dukungan penonton belum mampu mengangkat mental tanding pemain Arema.

Sebaliknya, pemain Pelita justru tampil begitu rileks dan berhasil memanfaatkan kondisi mental pemain Arema yang terbebani target menang. Dua gol kemenangan Pelita dicetak pemain asal Brazil, Christian Lopez, masing-masing pada menit ke-61 dan 87.

Kemenangan atas Arema mengantarkan Pelita Jaya ke puncak klasemen sementara dengan 7 poin. Skuad besutan Fandi Ahmad itu juga tercatat sebagai salah satu tim yang belum tersentuh kekalahan.

Di sisi lain, kekalahan tersebut menggagalkan ambisi Arema ke puncak klasemen. Mereka bahkan harus melorot ke posisi lima dengan 6 poin.

Seusai pertandingan, asisten pelatih Arema, Joko Susilo, mengungkapkan bahwa pemainnya sudah tampil maksimal. Hanya, pemain Pelita Jaya tampil lebih bagus. ''Hasil ini mengecewakan, tapi harus kami terima. Di sepak bola, hal biasa menang di luar kandang, tapi kalah di kandang,'' kata Joko yang mewakili kubu Arema dalam konferensi pers pasca pertandingan.

Menurut dia, pemain Arema frustrasi ketika banyak peluang yang mereka ciptakan tak kunjung berbuah gol. Memang, meski akhirnya kalah, Arema menciptakan banyak peluang.

Tendangan Mbamba di pengujung babak pertama, misalnya, hanya membentur gawang Pelita. Pada paro babak kedua, giliran Emaleu Serge yang mendapatkan peluang. Namun, tendangan penyerang Arema asal Kamerun itu membentur dada kiper Pelita Dian Agus Prasetya. Padahal, Serge tinggal berhadapan dengan kiper tim nasional itu.

Joko berharap pemain Arema tak larut dengan hasil yang mengecewakan tersebut. ''Kompetisi masih panjang. Kami harus segera mengevaluasi. Sebab, lawan berikutnya juga berat. Kami tak ingin melawan PSIS nanti (2/8) kembali menuai hasil buruk,'' ujarnya.

Di sisi lain, pelatih Pelita Fandi Ahmad menyikapi kemenangan yang diraih timnya dengan santun. Pelatih asal Singapura tersebut memuji penampilan pemain Arema yang begitu bersemangat. ''Arema bermain bagus. Tapi, mereka kurang beruntung,'' ujarnya.

Mantan pemain Niac Mitra, Surabaya, itu juga mengapresiasi aksi Aremania yang begitu atraktif. ''Mereka (Aremania, Red) sportif. Mereka tidak mengganggu pemain kami. Baru kali ini kami diperlakukan istimewa oleh penonton,'' puji Fandi. (JP)

Pelita Taklukkan Tuan Rumah Arema Malang

Pelita Jaya sukses mencuri poin penuh saat bertandang ke Arema Malang dengan skor 0-2 dalam laga lanjutan LSI 2008, di Stadion Kanjuruhan, Minggu (27/07).

Di saksikan ribuan "Aremania" yang tak memakai atribut kesayangannya, karena sampai saat ini masih menjalani hukuman dari Komdis PSSI.

Sejak menit pertama dimulai Arema bermain sangatlah hati-hati, serangan yang cepat masih sering dapat di halau para pemain Pelita.

Peluang Arema baru tercipta di menit 39 melalui sepakkan Fandy Mochtar, namun sayang bola masih melintas diatas mistar gawang Pelita.

Permainan kedua tim masih tetap seimbang tanpa ada peluang baik yang diciptakan kedua tim hingga turun minum.

Usai jeda turun minum, Arema langsung melakukan serangan cepat, namun kekuatan anak-anak Persib masih bisa mengimbangi tanpa mampu untuk melewati pemain.

Aremania yang terus memberikan semangat kepada timnya, benar saja peluang bagus didapatkan melalui sundulan Emile Mbamba dimenit 59, setelah menyambut crossing dari arah kanan, namun sayang bola masih menyamping keluar kiri gawang Pelita.

Pelita semakin terbakar emosi usai kejadian peluang tersebut, sedikit memberikan serangan cepat membuyarkan konsentrasi pemain Arema.

Benar saja di menit 61 Pelita berhasil membungkam gemuruh Stadion ketika Cristiano Lopes mencetak Gol, hingga kedudukan unggul bagi tamunya 0-1.

Terjadinya gol, melalui aksi umpan silang Ardan Aras yang dilanjutkan dengan sundulan Lopes ke rekannya serta mengembalikan kembali ke Lopes, hanya melalui tendangan Lopes yang pelan dari sudut sempit berhasil menaklukan gawang yang dijaga M. Yasir.

Selang empat menit kemudian, Arema mendapatkan peluang emas ketika aksi individual Emaleu Serge hanya tinggal berhadapan dengan kiper Dian Agus Prasetyo, namun dengan sigapnya Dian Agus dapat menyongsong bola serta dapat mengamankan gawangnya.

Tujuh menit menjelang usai pertandingan, Pelita bisa menambah keunggulannya, jika sundulan Lopes tak melebar kekanan gawang.

Pelita terus melakukan serangan, hingga akhirnya bisa menambah satu gol kembali, melalui Lopes yang lolos dari jebakan off-side setelah mendapatkan umpan terobosan dengan lihai berhasil melesakkan kegawang Arema.

Skor berubah 0-2 untuk Pelita, juga merupakan gol penutup hingga berakhir pertandingan.

[BiangBOla]

AIB DI KANDANG



ekitar 25 ribu Aremania yang memadati Stadion Kanjuruhan tertunduk malu saat wasit Jimmy Napitupulu meniup peluit panjang tanda pertandingan Arema lawan Pelita Jaya usai. Para pendukung setia Arema itu layak malu karena tim kesayangannya digasak dua gol tanpa balas oleh tamunya. Ini merupakan kekalahan terbesar di kandang Arema sejak Ligina IX ketika Arema dihantam Persija 1- 4 di kandang sendiri.

Adalah striker Christiano Lopes yang menghadirkan mimpi buruk bagi Arema melalui dua golnya menit 61 dan 87. ‘’Saya malu Mas. Sepertinya Arema tidak mampu mengimbangi lawannya, kalah segalanya,’’ kata seorang penonton di tribun VIP. Kekesalan itu tidak membuat Aremania kehilangan sportifitasnya. Mereka justru memberi aplus untuk Pelita. Saat pemain tamu meninggalkan ruang ganti menuju bus, mereka dielu-elukan Aremania.

Yang jadi incaran mereka adalah dua mantan pemain Arema, Firman Utina dan Erol FX Iba. Para Aremania berebut untuk menyalami dua pemain yang pernah mereka idolakan. Hal yang sama juga dialami Fandi Ahmad. Pria asal Singapura itu dengan ramah menyambut uluran tangan pendukung tuan rumah. ‘’Terima kasih ya, Arema tim yang hebat,’’ katanya sambil bergegas menuju bus.

Kekalahan Arema ini sangat tragis, karena terjadi di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Kanjuruhan. Ini merupakan pertandingan home pertama Arema saat melakoni kompetisi Indonesian Super League 2008. Ribuan pendukung Arema itu ingin menyaksikan kehebatan tim kesayangannya setelah berjaya dalam dua pertandingan away lawan Persita dan Persijap. Pada pertandingan away pertama, Arema menghajar tuan rumah Persita 2 – 0 dan pada pertandingan kedua menaklukkan tuan rumah Persijap 2 – 1.

Berbekal hasil hebat itulah maka Arema sempat membusungkan dada menjelang pertandingan lawan Pelita. Dengan rasa percaya diri yang tinggi, Arema berniat merengkuh kemenangan perdana di kandang sendiri. Bahkan pelatih Bambang ‘’Banur’’ Nurdiansyah jauh-jauh hari sudah memproklamirkan keinginannya menang tiga kali berturut-turut. Banur layak optimis karena dia sudah tahu betul tentang pelita termasuk pelatihnya, Fandi Ahmad. Banur menganggap Fandi adalah anak asuhnya yang tentu kemampuannya sudah diketahui.

Optimisme yang berlebihan itu ditambah dengan dua kemenangan beruntun dalam pertandingan away, membuat para pemain Arema lengah. Bahkan ada kesan pemain Arema menganggap enteng lawannya. Tapi apa yang terjadi di lapangan ? Para pemain Arema kehilangan daya gedornya. Rupanya para pemain Arema mengalami antiklimaks usai meraih dua kemenangan beruntun. Lini depan mengalami kebuntuan sehingga sulit membuka ruang pertahanan lawan. Tak heran bila dua striker, Emaleu Serge dan Emile Bertrand Mbamba seperti bekerja sendiri-sendiri untuk mendapat bola.

Pada babak pertama Arema praktis menguasai jalannya pertandingan. Tekanan terus dilakukan ke jantung pertahanan Pelita. Serangan bergelombang itu mudah dipatahkan lini belakang Pelita, apalagi kiper Dian Agus tampil mengesankan dengan menggagalkan serangan Arema. Serge dan Mbamba tidak memiliki ruang gerak yang leluasa melepaskan tembakan karena kawalan ketat lini belakang Pelita.

Alur serangan Arema tidak berjalan lancar, karena para pemain gelandang kalah bersaing dengan lini tengah Pelita. Pelatih Fandi Ahmad beruntung memiliki play maker cerdik seperti Firman Utina. Pemain bernomor punggung 15 itu mampu menunjukkan permainan terbaiknya, sama seperti saat dia masih memperkuat Arema. Aksi individu maupun kemampuannya mengorganisir serangan sangat prima sehingga membuat lini tengah Arema kedodoran. Benson dan Suoulaiman Troure tak mampu menandingi mobilitas Utina.

Kendalan lini tengah itu benar-benar dimanfaatkan Pelita untuk menoba mencuri gol pada babak kedua. Mereka tampaknya sudah tahu titik lemah Arema. Selain lini tengah yang di bawah form, lini belakang juga menjadi titik lemah. Sektor bek kiri benar-benar diincar Pelita untuk terus ditekan. Gol pertama berawal dari aksi Utina yang menggiring bola dari tengan yang kemudian memberi assist kepada Lopes yang menyambut di sektor kiri Arema. Dari sudut sempit, Lopes melepaskan tembakan keras yang tak mampu dihadang kiper M Yasir.

Nasib Yasir juga dialami penggantinya Kurnia Meiga yang harus memungut bola dari gawangnya setelah Lopes mampu melepaskan diri dari jebakan offside. Sontekan Lopes tak mampu diantisipasi Meiga yang merubah kedudukan menjadi 0 – 2. Tak lama setelah itu, pertandingan pun usai, dan Arema mendapat aib di kandang sendiri. (mpost)

sing terakhir iku Malang Post tah Pank?
sopo seh wartawane Malang Post...
wocoen matamu sam, iku duduk aib...
yo ngene ikiy bal bal an..ono sing kalah ono sing menang...

sing jenenge aib iu, lek aku nemokno cangkemmu terus tak jejek i karo sepatuku sing tak gawe tail wingi...
[sing lagi frustasi soale wingi gak sido njejek cangkeme Calie...]

iyo ngalam post ... paranono nang jl. arjuno, jejek ono cangkem e kabeh