FOKUS PERSIPURA

BATU – 17/02/09. Laga berat menghadang skuad Arema seiring melanjutkan langkahnya pada lanjutan putaran kedua Super Liga. Ya, tim berlogo kepala singa ini bakal menjamu Persipura Jayapura di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, 28 Pebruari. Menang adalah target utama Suroso dkk demi membuka jalan memperbaiki posisi tim dari papan bawah klasemen.

Betapa tidak, Arema berada di peringkat 11 dengan koleksi 26 poin dari 20 penampilannya. Hanya saja, bukan tugas mudah bagi awak tim untuk dapat meraih kemenangan. Butuh kerja keras dengan dukungan semangat tinggi demi menciptakan sebuah permainan kolektif wajib ditunjukkan tim asuhan Gusnul Yakin.

Meski demikian, kubu Arema tidak gentar sedikitpun atas kekuatan calon lawannya dan tidak perlu mengubah targetnya. Sebaliknya, kesadaran atas perlunya tiga poin untuk menambah koleksi poin tim menjadikan seluruh awak tim tetap optimis kemenangan tercapai. Jika gagal, Arema tidak hanya menanggung malu di depan publiknya sendiri, namun juga mendekati ancaman degradasi.

‘’Fokus tim saat ini ke pertandingan yang terdekat yakni lawan Persipura di kandang. Mereka memang tim kuat, tapi bukan jaminan tidak dapat dikalahkan siapapun. Kami harus berjuang keras dan tampil dengan kolektifitas tinggi untuk memenangkan pertandingan itu,” terang Gusnul Yakin, pelatih Arema kepada Malang Post, kemarin.

Sebagai persiapan, tim pelatih menuangkan program latihan yang terfokus pada peningkatan kolektifitas tim. Kerjasama antar lini per lini harus bisa maksimal agar aliran serangan dan pertahanan tim lebih terkoordinir. Peran lini tengah menjadi satu titik yang kini mendapat perhatian lebih seiring buruknya performance para gelandang. Paling tidak, hal itu hasil evaluasi tim dari tiga laga terakhir yang dilakoni Arema.

Mereka dinilai kerap kali lambat saat membantu penggalangan alur serangan dan pertahanan sehingga memunculkan sebuah jarak yang jauh ketika di lapangan. Keterlambatan itu akibat minimnya koordinasi dan buruknya kondisi fisik para gelandang saat tampil di lapangan. Sehingga mereka sering kali terlambat naik dan turun karena terlihat ‘jalan-jalan’ bukannya secepatnya back up dengan mencari ruang kosong atau pressing lawan.

‘’Kami akan terus benahi kekurangan-kekurangan dalam menggalangan kolekfitas permainan tim. Diantaranya, meningkatkan performance lini tengah terutama kepada gelandang tengah,” tambah Gusnul. (mpost)

berharap kao menang singo edan ku...