BANDUNG – 13/02/09. Ambisi Arema meraih kemenangan perdana di putaran kedua Super Liga, gagal. Dijamu tuan rumah PSMS Medan, Singo Edan hanya bermain imbang tanpa gol di Stadion Siliwangi Bandung, sore kemarin. Meski hanya satu poin, tambahan nilai itu bisa mengangkat posisi Arema satu trip lebih tinggi di peringkat 10 klasemen sementara dengan koleksi 26 poin. Tapi belum mampu mengangkat posisi dari papan bawah.
Hasil itu juga cukup disyukuri Arema dan ratusan Aremania yang hadir langsung di Bandung. Pasalnya, tim asuhan Gusnul Yakin ini berhasil menghentikan catatan buruknya setelah di dua laga sebelumnya menelan kekalahan beruntun. Yakni takluk 0-1 oleh Persik Kediri di Malang (2/2) dan kalah 0-4 dari tuan rumah Sriwijaya FC Palembang di Palembang (12/2).
Selain itu, dua kekalahan tersebut tidak menyurutkan semangat dan mental tanding Arema saat hadapi PSMS. Ambisi saling bunuh yang diusung kedua tim untuk berburu poin penuh, membuat laga berjalan ketat dan keras. Bukan itu saja, keberhasilan Arema meraih satu poin, juga harus dibayar mahal. Sang motivator tim, Alexander Pulalo, harus terkena kartu merah dari wasit M Safii dari Bandung.
Dalam pertandingan itu sendiri, Arema dan PSMS langsung tampil menyerang. Kedua tim juga sama-sama menciptakan banyak peluang. Arema membuka peluang emas melalui serangan balik yang dibangun Arif ‘Kecenk’ Suyono dengan menyisir pinggir lapangan di menit 28.
Sayang, aksinya dipatahkan lini belakang dengan tackling keras saat berada di lini pertahanan PSMS. Arek Batu ini pun harus mendapat perawatan medis. Dua menit berselang, giliran Patricio Morales nyaris mencetak gol, tapi bola yang dalam penguasaannya, lebih cepat diamankan kiper PSMS, Markus Horison.
Pada laga kemarin, Arema menurunkan stopper anyarnya, Boubacar Kieta berduet Suroso di lini belakang. Pemain asal Guinea ini disahkan PSSI menjelang pertandingan dimulai. Sedangkan, Pato sebagai target man dengan diback-up Souleymane Traore yang ditugaskan sebagai second striker. Serangan Arema banyak dilakukan dari sektor sayap yang ditempati Arif dan Fandy Mochtar.
Sementara PSMS bukan tanpa peluang. Tim asuhan Listiadi ini membuka peluang melalui tusukan Elie Aiboy di menit 10. Beruntung, umpan silang mantan pemain Arema ini mampu diantisipasi kiper Arema, Kurnia Meiga Hermansyah. Striker PSMS, Mario Costa juga sempat membahayakan gawang Arema dengan tendangan kerasnya di menit 35. Tapi tendangan itu hanya tipis di atas mistar gawang Arema. Hingga 45 menit tuntas, kedudukan tetap sama kuat 0-0.
Di babak kedua, laga berjalan semakin seru dan keras. Arema melalui tusukan Arif lebih dulu berinisiatif menyerang meski serangan itu mampu dihadang pemain belakang lawan. Sementara, Kurnia Meiga menjadi bintang lapangan setelah beberapa kali mampu mengamankan bola dari serangan lawan tuan rumah. Diantaranya, heading terarah Costa di menit 50 memaksimalkan umpan lambung Leonardo ‘Zada’ Martin.
Di menit 77, Singo Edan terpaksa tampil dengan 10 pemain usai Alexander Pulalo diganjar kartu merah wasit Safii asal Bandung. Pemain senior ini dinilai menendang kaki pemain pengganti PSMS, Syahroni yang sebelumnya melanggar dirinya.
Selain itu, Gusnul menarik striker Patricio Morales yang cedera digantikan Dendy Santoso di menit 40. Lagi-lagi, minimnya suplay matang untuk barisan striker membuat Arema kesulitan mencetak gol.
Ditambah lagi, Singo Edan tidak memiliki striker sebagai target man pasca absennya Emaleu Serge usai operasi lutut kanan. Sepuluh menit berselang setelah Alex keluar, giliran kubu PSMS bermain sepuluh pemain setelah Zada juga diganjar kartu merah. Pemain asal Brasil ini dikeluarkan karena melakukan tackling keras kepada Arif. Meski demikian, kubu PSMS bukan lantas mengendorkan serangan. Elie sering merepotkan barisan pertahanan Arema.
Namun ketangguhan Meiga di bawah mistar gawang dan didukung kesolidan tembok pertahanan Arema sukses mementahkan serangan PSMS. Hingga peluit panjang, skor tidak berubah tetap 0-0.
‘’Soal hasil, kami patut bersyukur karena bisa ambil satu poin, meski target adalah kalahkan PSMS. Tapi, saya juga berterimakasih kepada pemain yang begitu bersemangat tampil dan mental masih tinggi setelah tim dua kali kalah di pertandingan sebelumnya,” terang Gusnul di akhir pertandingan.
Sementara, kubu PSMS sangat kecewa dengan hasil imbang itu. Pasalnya, mereka tidak mampu mengamankan tiga poin kandangnya. Hasil tersebut sekaligus belum dapat mengantarkan tim semakin menjauh dari ancaman degradasi. PSMS tertahan di peringkat 15 dengan koleksi 16 poin dari 21 penampilannya.
‘’Anak-anak tampil kurang maksimal hingga selalu gagal memaksimalkan peluang cetak gol. Kami kecewa dengan hasil ini, sebab PSMS sangat membutuhkan tambahan poin penuh di kandang. Tapi kenyataannya, kami tidak bisa meraihnya,’’ terang Listiadi, pelatih PSMS. (Mpost)
Indeks 
portal 
Latest images 
Subyek: SATU POIN PERDANA 
Fri Feb 13, 2009 9:31 am
