GUSNUL BENAHI BELAKANG

MALANG – 05/02/09. Satu gol yang bersarang ke gawang Kurnia Meiga Hermansyah saat tim kalah dari Persik Kediri (2/2) jadi bukti masih buruknya pertahanan skuad Arema. Lini fital itu wajib menjadi perhatian khusus Singo Edan jelang dijamu Sriwijaya FC Palembang di Stadion Jakabaring Palembang, Minggu (8/2). Tugas itu kini ada di pundak pelatih Gusnul Yakin bersama asistennya Joko ‘Gethuk’ Susilo.

Belum lagi, Sriwijaya FC adalah tim yang memiliki tingkat kesolidan permainan lebih baik dibandingkan Persik. Di klasemen sementara Super Liga, tim asuhan Rahmad Darmawan ini berada di papan atas dengan terus mengancam posisi pemuncak klasemen Persipura Jayapura. Ibaratnya, mereka siap mengalahkan siapapun lawannya terlebih ketika tampil di depan publiknya sendiri, Singamania.

‘’Lini belakang menjadi salah satu fokus pembenahan tim. Pemain belakang diharapkan bisa tingkatkan komunikasi di lapangan dan menerapkan pertahanan yang benar baik man to man, zona marking dan antisipasi bola crossing dengan duel. Satu gol ke gawang saat lawan Persik itu kesalahan lini belakang kami yang tidak lakukan duel udara untuk antisipasi corner kick lawan,” ujar Gusnul Yakin, pelatih Arema kepada Malang Post, kemarin.

Tak salah, sisa waktu ke depan jelang keberangkatan tim menuju Palembang, Jumat (6/2) nanti, begitu dimaksimalkan tim pelatih untuk memperkokoh benteng pertahanannya. Program pembenahan pun dilakukan tak terkecuali saat tim menyelesaikan latihan pagi di Stadion Gajayana, kemarin. Gusnul pun terlihat bongkar pasang barisan pemain belakangnya sebagai pendamping Suroso di skema pertahanan kuarter datar. Plus, Arema terancam kehilangan stopper Boubacar Kieta (Guinea) yang masih proses mendapat pengesahan tampil.

Diantaranya, Richi Pravita Hari terlihat ditandemkan dengan Suroso di sektor sentral defender menggantikan Ahmad Juprianto. Kemudian, Edar Hendra Samudra berada di sektor bek kiri bergantian dengan Alexander Pulalo. Sedangkan, posisi bek kanan, sosok Beny Wahyudi sepertinya tetap menjadi pilihan utama seperti meneruskan predikatnya sebagai starter saat lawan Persik. Meski pemain asal Bululawang ini masih harus tampil lebih konsistensi termasuk dalam melontarkan umpan crossing terarah ke jantung pertahanan lawan.

‘’Lihat dulu perkembangan kesiapan masing-masing pemain belakang. Saat ini, pembenahan yang paling mendasar adalah membiasakan pemain belakang lebih aktif komunikasi saat bermain. Mereka juga harus aktif berkomunikasi para gelandang untuk ingat posisinya ketika saat bertahan. Tapi saya heran, mengapa di latihan semua itu bisa diterapkan dengan baik, tapi di pertandingan tidak begitu maksimal,” tambah Gusnul seraya bertanya. (mpost)