Sikap PKL Pasar Wisata Akhirnya Melunak

Sikap PKL Pasar Wisata Akhirnya Melunak


MALANG - Pedagang pasar wisata Tugu akhirnya melunak terkait relokasi dari Jl Simpang Balapan ke lapangan Rampal. Sikap itu muncul setelah mereka menggelar pertemuan dengan Sekkota Bambang Dh Suyono di ruang Majapahit Balai Kota Malang kemarin.

Hasilnya, pedagang menerima relokasi pedagang dari Jl Simpang Balapan ke lapangan Rampal per 26 Oktober mendatang dengan mengajukan beberapa syarat. Taufik Huda, wakil Ketua Ikatan Pedagang Wisata Belanja Tugu (IPWBT), mengatakan, dia menyepakati perpindahan itu dengan mengajukan beberapa persyaratan. Pertama, seluruh pedagang yang terdaftar di IPWBT sebanyak 459 orang harus tertampung semuanya di lapangan Rampal. Itu dilakukan agar tidak menimbulkan kecemburuan di antara pedagang.

Kedua, selama 4-6 minggu pedagang harus dibebaskan dari retribusi. Terakhir, pemkot harus mengupayakan fasilitas tenda pada pedagang. Sebab, sebagian pedagang masih banyak yang belum punya tenda.

"Ini keputusan sementara. Karena hasil akhir akan ditentukan besok (hari ini, Red) dengan pertemuan kembali dengan pemkot dan Dandim 0833 (Letkol Inf Bahman)," ujar Taufik usai pertemuan kemarin.

Menurut Taufik, persyaratan itu diajukan karena pedagang menilai perpindahan dari Jalan Simpang Balapan ke Lapangan Rampal merupakan gambling. Apalagi tidak ada jaminan jualan di lapangan Rampal akan memberi keuntungan bagi pedagang. Untuk itu, mengacu pada proses relokasi di tahun-tahun sebelumnya, pedagang harus ditampung semuanya di lokasi baru dan membebaskan retribusi selama minimal satu bulan.

Terkait besaran retribusi, lanjut Taufik, setiap pedagang yang berjualan dengan menggunakan tenda dikenakan retribusi sebesar Rp 5 ribu per hari. Sedang bagi pedagang yang berjualan tidak menggunakan tenda dikenakan retribusi Rp 2.500 per hari.

"Syarat itu kami ajukan karena kami belum tahu untung rugi jualan di Rampal. Kalau ternyata nanti untung ya akan bayar retribusinya. Tapi kalau rugi, beban kami semakin berat," ucap Taufik. "Bahkan kalau lokasi baru tidak memberi keuntungan bagi pedagang, ya akan kami kaji dulu. Tapi semoga saja perpindahan ini yang terakhir," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pengurus IPWBT merasa kecewa karena keinginan pedagang untuk bertemu dengan wakil wali kota gagal. Apalagi dari hasil hearing dengan anggota komisi C DPRD Kota Malang, pedagang tidak menemukan jawaban tegas dari para wakil rakyat. Kondisi ini membuat proses relokasi ke lapangan Rampal terkesan dipaksakan.

Kepala Humas Pemkot Malang Jarot Edy Sulistiyono membenarkan adanya kesepakatan sementara antara pemkot dengan pedagang terkait kesediaan pedagang Tugu pindah ke lapangan Rampal dengan adanya tiga permintaan. Untuk jumlah pedagang sebanyak 459, pemkot memastikan siap menampung seluruh pedagang di bawah naungan IPWBT ke lapangan Rampal. "Di luar angka 459, kami tidak akan menerima," kata Jarot.

Soal pembebasan pembayaran retribusi 4-6 minggu, pemkot masih akan mempertimbangkannya. Namun berkaca pada proses relokasi tahun sebelumnya, permintaan tersebut kemungkinan besar akan disetujui. Demikian pula dengan pengajuan tenda, pemkot akan mengupayakan. "Intinya secara bertahap, pengajuan fasilitas itu akan diakomodasi," tegasnya.

Untuk proses registrasi pedagang bisa dilakukan perorangan atau diurus kelompoknya. Terkait penempatan pedagang, Jarot menegaskan, penempatan pedagang sudah diatur dengan paguyuban. Secara teknis, perpindahan itu akan dimulai sejak 23-25 Oktober mendatang. Seperti pemasangan air dan jaringan listrik. (gus/war)

lah biyen pas dipindah nang simpang balapan yok opo? ga ono hitam di atas putih e lek bakal mbalik nang gajayana tah? sak jane yo sak aken, tapi yo opo maneh, pemkot gitu laoh... KING CAN'T DO WRONG!!!

biyen lesehan ndek veteran yo di obrak abrik, njeketek ujungnya malah di bangun MATOS. sing demo yo ga konsisten,"BATALKAN PEMBANGUNAN MATOS" ndilalah matos e wes ngadeg, lek genda'an yo nang matos..

saiki deloken talah,stadion Gajayana, warna catnya dadi koyok kue lapis, ijo pisan, wong ndek malang ga ono tim divisi utawa/ISL sing nggawe kostum ijo. MAKSUDE NGECET WARNA DOMINAN IJO IKU LOH OPO???? kok ga menisan lorek ireng putih cek koyok zebra cross

Rampal iku puanas, ora ono wit2 ane ndek tengah, jalan sekitarnya yo ruame.. wong iku jalan gawe truk2 gede mbik Bis ANTAR KOTA..



oalah... senep wetengku rek

Tambah Ajur Malang Kota dicekel INEP

JC_MORENO wrote:

lah biyen pas dipindah nang simpang balapan yok opo? ga ono hitam di atas putih e lek bakal mbalik nang gajayana tah? sak jane yo sak aken, tapi yo opo maneh, pemkot gitu laoh... KING CAN'T DO WRONG!!!

biyen lesehan ndek veteran yo di obrak abrik, njeketek ujungnya malah di bangun MATOS. sing demo yo ga konsisten,"BATALKAN PEMBANGUNAN MATOS" ndilalah matos e wes ngadeg, lek genda'an yo nang matos..

saiki deloken talah,stadion Gajayana, warna catnya dadi koyok kue lapis, ijo pisan, wong ndek malang ga ono tim divisi utawa/ISL sing nggawe kostum ijo. MAKSUDE NGECET WARNA DOMINAN IJO IKU LOH OPO???? kok ga menisan lorek ireng putih cek koyok zebra cross

Rampal iku puanas, ora ono wit2 ane ndek tengah, jalan sekitarnya yo ruame.. wong iku jalan gawe truk2 gede mbik Bis ANTAR KOTA..



oalah... senep wetengku rek

ruwet sam saiki sam penduduk kota malang iki wes akeh sam , kita ga perlu mall sing diperlukan iku pohon lahan hijau seperti malang tempoe doloe , drainase anti banjir yang tangguh , lapangan pekerjaan yang banyak , duduk nambah mall nambah ruko beggg senep pisan weteng ku

manchunia_Aremania wrote:

Tambah Ajur Malang Kota dicekel INEP

BENER KATAMU, MALANG AKAN SEMAKIN MALANG DI PEMPEN KEMBARANE CAK SUPALI IKU

COK! saiki tambah adoh lek katene uklam-uklam nang Pasar Tugu.

woooo ancene PENIs supeli...
masio duduk warga malang aku kolem gemes nang wong siji ikiy

jarene ndisik gajayana arep di renovasi, bareng wes di renovasi jleketrek arema gak oleh maen nang kunu

jiancuuuuuu..........k

Ngunu kok akeh seng nyoblos dek e