Tak Ada Pemain Bintang

Sejak menangani Arema pada 18 Agustus lalu, Gusnul Yakin cukup banyak melakukan eksperimen. Salah satunya adalah merotasi posisi Esaiah Pello Benson. Pemain Timnas Liberia tersebut sebelumnya ditempatkan sebagai jenderal lapangan saat Arema dibesut Bambang Nurdiansyah. Namun di bawah kendali Gusnul, Benson dipindahkan menjadi gelandang sayap.

Benson sering diposisikan sebagai gelandang sayap kanan. Posisi Benson sebagai gelandang sentral pembantu pertahanan diserahkan kepada Hendra Ridwan. Demikian pula dengan Souleymane Traore. Pemain asal Guinea yang sebelumnya menjadi gelandang menyerang itu posisinya diambil alih Ahmad Bustomi. Sedangkan Souleymane lebih banyak berada di sayap kiri.

Hilangnya Emile Bertrand Mbamba juga memaksa dirinya untuk mencari striker alternatif. Dan pilihannya jatuh ke Arif Suyono. Karenanya, pemain asal Batu tersebut dalam beberapa laga ditempatkan sebagai penyerang lubang.

Cukupkah eksperimen Gusnul? Rupanya Gusnul masih akan terus melakukan eksperimen untuk memenuhi kebutuhan tim. Salah satu eksperimen terakhir Gusnul adalah menjadikan pemain muda Benny Wahyudi sebagai starter saat menghadapi Persik Kediri di Stadion Gelora Delta pada Sabtu (11/10) lalu. Dan pemain yang baru tahun ini menjadi pemain profesional tersebut diberi kepercayaan penuh oleh Gusnul bermain selama 90 menit.

Munculnya Benny sebagai wing back kanan tersebut cukup mengejutkan. Sebab, Benny yang masih minim pengalaman itu dipasang saat Arema berhadapan dengan tim bertabur bintang seperti Persik.

Pemain yang baru berusia 18 tahun tersebut mengalahkan para seniornya seperti Richi Pravita Hari dan Zulkifli Syukur. "Saya hanya akan menurunkan pemain yang fit saja. Saya tak pernah melihat ini pemain bintang atau pemain senior," kata Gusnul.

Rupanya keputusan yang diambil Gusnul itu cukup tepat. Pemain yang merupakan produk asli Arema tersebut berhasil membayar tuntas kepercayaan pelatihnya. Bahkan, gelandang sekelas Ronald Fagundes mampu dibuatnya kewalahan. Benny tampak tak canggung saat berhadapan dengan pemain asal Paraguay itu.

Terbukti, dua gol Persik yang bersarang di gawang Dadang Sudrajat, semuanya berasal dari sektor kiri. Sedangkan sektor kanan yang dijaga Benny, pemain-pemain Persik tampak kesulitan menembusnya.

Hanya saja, keterampilan Benny dalam mematikan Ronald masih belum diikuti dengan passing yang baik. Umpan-umpang crossing Benny masih sering terlihat kurang akurat. "Masih banyak yang harus diperbaiki. Namun, Benny sudah tampil maksimal dan cukup bagus. Dia pemain muda potensial," puji mantan pelatih Persibo Bojonegoro itu. (JP)