Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksIndeks  portalportal  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin    

 

 Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada

Go down 
PengirimMessage
Tamu
Tamu




Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada Empty
PostSubyek: Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada   Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada I_icon_minitimeMon Sep 29, 2008 5:33 pm

Gebrakan baru dilakukan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) musim ini. Untuk kali pertama, kompetisi sepak bola di negeri ini, utamanya Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, dijalankan pada bulan Ramadan.

---

PADA 6 September 2008, sejarah baru tercipta di pentas sepak bola Indonesia. Untuk kali pertama, kompetisi sepak bola nasional digulirkan pada bulan Ramadan. Laga Persik Kediri lawan PSM Makassar di Stadion Brawijaya, Kediri, menjadi pembuka.

Awalnya, banyak pihak yang tidak yakin dengan gebrakan BLI tersebut. Banyak yang meragukan kualitas pertandingannya. Tidak sedikit pula yang pesimistis dengan antusiasme penonton.

Tapi, prediksi tersebut langsung terbantahkan di hari pertama pertandingan saat Ramadan. Duel Persik kontra PSM berjalan menarik. Bahkan, tuan rumah nyaris dipermalukan tim tamu.

Penonton yang hadir di Stadion Brawijaya pun tidak bisa dibilang sedikit. Dari data BLI, tercatat ada enam ribu penonton. Di lapangan jumlahnya jelas berbeda. Sebab, waktu itu nyaris seluruh tribun Brawijaya terisi. Kapasitas stadion kebanggaan publik Kota Tahu itu sendiri berkisar 15.000 penonton.

Secara keseluruhan, pertandingan pada Ramadan berlangsung seru. Dari 37 laga selama Ramadan, lahir 94 gol. Artinya, di setiap pertandingan rata-rata 2,5 gol diciptakan.

Di Ramadan pula tercatat rekor kemenangan terbesar di ISL 2008/2009. Rekor itu dibukukan Persija Jakarta saat menekuk PSIS lima gol tanpa balas pada 7 September lalu. Kemenangan Persija itu melampaui catatan Persijap Jepara ketika melumat Persiba Balikpapan 5-1 pada 9 Agustus lalu.

"Berat memang menjalani kompetisi pada Ramadan. Tapi, justru pertandingannya sangat menantang. Saya rasa bukan sesuatu yang salah jika langkah ini dilanjutkan," ujar pelatih PSM Raja Isa yang berasal dari Malaysia.

Jumlah gol bukan satu-satunya alasan bahwa pertandingan di bulan Ramadan tetap menarik. Fakta kemenangan yang direngkuh tuan rumah juga menjadi alasan lain.

Dari 37 pertandingan, ternyata tuan rumah tak selalu mendominasi. Tuan rumah hanya mampu menguasai 18 pertandingan. Sepuluh pertandingan justru menjadi milik tim tamu. Sedangkan sembilan laga berakhir seri.

Uniknya, mereka yang rontok di kandang adalah tim-tim besar, seperti Arema Malang, Persija, dan PSM. Arema ditekuk PKT Bontang 1-2 pada 13 September. Persija dibekuk Persik 1-3 (26/9). Skor kekalahan yang sama juga diderita PSM ketika menjamu Persela Lamongan (15/9).

"Pertandingan di Ramadan menyadarkan kami bahwa tidak ada tim yang superior. Kekalahan dari Persik mengingatkan kami bahwa masih banyak hal yang harus kami evaluasi," sebut Danurwindo, pelatih Persija.

Yang tak kalah menarik adalah jumlah penonton yang hadir di stadion selama Ramadan. BLI mencatat ada 363.816 penonton. Jika dirata-rata, setiap pertandingan dihadiri sekitar 9.832 penonton. Jumlah itu tidak kecil. Sebab, rata-rata stadion di Indonesia berkapasitas 15 ribu. Jadi, jumlah tersebut sama dengan separo lebih kapasitas stadion.

Sayang, meski menarik, banyak catatan yang menyertai gelaran ISL selama Ramadan. Di antaranya adalah kerusuhan di Malang dan Makassar. Ketika Arema dikalahkan PKT, ofisial dan pemain Singo Edan (julukan Arema) melampiaskan kekesalan dengan bertindak anarkis kepada wasit. Aksi tersebut membuat emosi ribuan pendukung Arema tersulut hingga mereka turun ke lapangan.

Keributan itu pun berbuntut dengan diskorsnya tiga anggota Arema. Sang manajer Ekoyono dilarang aktif di sepak bola nasional selama enam bulan. Kiper muda Kurnia Meiga Hermansyah diskors 12 bulan. Sedangkan striker Emille Mbamba dihukum lima tahun.

Kerusuhan lebih parah meletus di Makassar. Tak terima timnya kalah dari Persela, ribuan suporter PSM masuk ke lapangan. Mereka merusak beberapa fasilitas stadion, seperti pagar pembatas, tembok stadion, gawang, maupun papan iklan.

Pertandingan ISL di bulan Ramadan juga memakan korban. Itu menyusul meninggalnya suporter Persitara Jakarta Utara Dian Rusdiana setelah mendukung tim kesayangannya melawan Pelita Jaya Jawa Barat di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. Dian meninggal setelah diserang oknum suporter Jakmania (pendukung Persija) dalam perjalanan pulang.

"Cukup disayangkan memang kejadian tersebut. Tapi, kami tidak bisa mengevaluasi hal tersebut lebih dalam. Sebab, itu sudah melibatkan aspek sosial yang lebih luas," tutur Joko Driyono, direktur kompetisi BLI.

Menurut Joko, terlepas dari itu semua, yang terpenting bagi BLI adalah pertandingan tetap berjalan menarik dan diminati publik. "Parameternya tentu saja banyaknya orang yang terlibat di dalamnya. Kami sudah cukup senang dengan hal tersebut," ucap Joko. (JP)



ngantuk
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada Empty
PostSubyek: Re: Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada   Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada I_icon_minitimeMon Sep 29, 2008 5:38 pm

BLI Puas Dengan Laga Di Bulan Ramadhan

Meski mengakui masih terdapat beberapa kekurangan, namun Badan Liga Indonesia (BLI) menyatakan puas dengan pelaksanaan 37 pertandingan selama bulan Ramadhan.

Manajer legal Badan Liga Indonesia (BLI) Tigorshalom Boboy menyatakan, pihaknya memberi respons positif untuk 37 laga yang digelar malam hari selama bulan Ramadhan. Meski diakuinya, masih terdapat beberapa kekurangan, tapi BLI tetap memasukkannya dalam kategori wajar.

"Salah satu hal yang dirasa kurang adalah kelayakan stadion yang memang belum memenuhi standar AFC untuk menggelar pertandingan malam. Terutama soal penerangan. Namun sejauh ini belum ada keluhan dari klub," katanya kepada wartawan di Jakarta kemarin.

Ditambahkannya, karena ini merupakan musim pertama pertandingan digelar pada bulan puasa, maka segala kekurangan bakal menjadi bahan evaluasi menghadapi musim mendatang. Sehingga pelaksanaan musim berikutnya bisa lebih baik.

"Yang pasti BLI berharap agar musim depan persoalan infrastruktur yang masih banyak dialami klub Superliga sudah bisa diselesaikan. Dengan begitu, klub tidak akan mengalami masalah serius lagi jika diharuskan menggelar pertandingan pada malam hari," tandasnya.(Goal)

mesti ae puas, mari oleh duwek ...


Terakhir diubah oleh InDy Ten tanggal Mon Sep 29, 2008 5:42 pm, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada Empty
PostSubyek: Re: Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada   Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada I_icon_minitimeMon Sep 29, 2008 5:42 pm

BLI Puas Laga di Bulan Puasa

Badan Liga Indonesia (BLI) memberi respons positif untuk 37 pertandingan yang digelar malam hari.Meski ada beberapa kekurangan,BLI tetap memasukkannya dalam kategori wajar.

Manajer Legal BLI Tigorshalom Boboy mengungkapkan, beberapa stadion memang belum memenuhi standar AFC untuk menggelar pertandingan malam, terutama soal penerangan. Hanya, sejauh ini belum ada keluhan dari klub. ’’Sejauh ini belum ada keluhan dari klub.

Ini musim pertama, mungkin mereka masih gengsi. Ya, tidak ada kendala berarti dengan penerangan,meski masih jauh dari standar. Pertandingan malam sudah bisa digelar secara maksimal oleh seluruh klub,”ujarnya kemarin.

Karena itu, BLI berharap musim depan persoalan infrastruktur sudah bisa diselesaikan.Dengan begitu,klub tidak akan mengalami masalah serius jika diharuskan menggelar pertandingan pada malam hari. ’’Tahun ini memang masih menyisakan beberapa masalah.

Namun, semuanya akan maksimal pada musim kedua Liga Super. Kan, itu tahapan yang harus dilalui klub.Semuanya akan sempurna pada 2012,”ungkapnya. Sementara itu,Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Rahmad ’RD’ Darmawan menilai, faktor lapangan memang menjadi masalah hampir semua klub.

’’Tidak ada masalah bermain pada malam hari.Pertandingan tetap berlangsung menarik dengan segala keterbatasan yang ada.Namun, minimnya perawatan yang dilakukan justru menjadi masalah utama. Beberapa lapangan stadion sangat keras dan kualitas rumput memburuk, padahal beberapa waktu lalu sangat bagus,”ungkapnya.

RD justru berharap BLI tidak menggelar pertandingan mendekati Lebaran.Alasannya, anggaran klub menjadi naik dan psikologis pemain juga terganggu. ’’Menggelar pertandingan malam pada bulan puasa bagus,tapi harus diperhatikan tata waktunya.Efeknya besar.Kondisi pemain menurun.

Anggaran klub, terutama untuk akomodasi dan transportasi sangat tinggi. Itu imbas dari tuslah Lebaran,” pungkasnya. (Sindo)

rokok
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada Empty
PostSubyek: Re: Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada   Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada I_icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 
Gebrakan BLI Gelar Kompetisi saat Ramadan Sayang, Kerusuhan Masih Ada
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» BLI Gelar Kompetisi Malam Hari Selama Puasa
» TRITT Gawe Seneng...!!!
» Bom Waktu Kerusuhan
» Kerusuhan Supporter Akhibat Team Kesayangannya Kalah
» Ramadan, Tak Ada Uji Coba

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: NEWS AND OPINION :: DISKUSI SEPUTAR BOLA-
Navigasi: